Share

Bab 96. Pangeran Sesungguhnya

Sean memandang bola mata bulat yang sedikit mengerjap itu dengan tatapan penuh, memahami betapa khawatir Salwa akan kondisi janinnya. Perempuan itu pasti lebih syok daripada dirinya. Dia yang membawa anak itu ke mana-mana, mengusapnya setiap malam, menantikan kelahiran anak itu ke dunia. Namun, apa yang sudah ia lambungkan harapan, ternyata tidak tersampaikan.

Tangan besar Sean mengusap kepala Salwa, lalu membingkai wajah yang sedikit tirus itu menggunakan kedua telapak tangan. Sebuah kecupan hangat dilabuhkan ke kening Salwa, menekan sedikit lama bibir itu di sana.

"Dia sangat cantik, sama sepertimu." Bibir Salwa melebarkan senyum mendengar perkataan Sean. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dan menggendong sang anak. Namun, kalimat Sean selanjutnya mengurungkan niatnya untuk melakukan hal tersebut. "Tuhan lebih menyayanginya. Dia sudah bahagia di sana."

Senyum yang semula merekah berubah menciut, menggeleng perlahan. Buliran bening sudah tak bisa ia ditahan lagi, lolos begitu saja t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status