Share

Bab 91. Meledak

Abust masih mempertahankan tangan Salwa di sana. Perempuan itu seolah hampir menyerah, merasakan tangannya sudah tidak bertenaga untuk mencengkeram tangan Abust. Tentu saja perasaan takut juga paranoid menghantui diri Salwa. Tubuhnya tak berdaya dengan terombang-ambing di udara. Kaki tak bisa digerakkan, hanya mengandalkan satu tangan yang kini digenggam erat oleh Abust dari atas. Perutnya pun terasa sakit. Beberapa kali benturan ringan di dinding beton tampak menyakiti dirinya. Ia merasa sudah lelah, tidak sanggup bertahan lagi.

Salwa memejamkan mata, ketika merasakan cairan hangat membasahi bagian bawah tubuhnya. Ia menangis, menyadari ada hal buruk yang menimpa janinnya. Ya, Tuhan, bagaimana dia harus bersikap. Mempertahankan hidupnya saja dia tidak sanggup, apalagi harus menyelamatkan anak dalam kandungan.

Apakah ini benar-benar rencana Tuhan? Begitu susah payah dirinya mempertahankan kandungan, hanya karena satu kecerobohan membuatnya harus kehilangan janin di usia enam bulan. B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status