Share

Bab 92. Kemungkinan Terburuk

Di dalam gendongan Sean, darah terus saja menetes dari bagian bawah tubuh Salwa, rasa sakit yang ia rasakan semakin menjadi-jadi, seolah ada kontraksi hebat yang membuat perutnya keram dengan tulang terpatah-patah. Tangan yang melingkar di tubuh Sean semakin ia eratkan dengan beberapa kali suara desis kesakitan acapkali keluar dari bibirnya.

"Tu-an, sakit." Suaranya terdengar lirih, bahkan nyaris tak terdengar. Sean hanya mampu mempercepat langkah agar segera mencapai pintu elevator yang akan membawa mereka ke lantai dasar.

"Bertahanlah! Semuanya akan baik-baik saja." Sungguh tiada yang bisa Sean lakukan. Lelaki itu cukup paham kondisi Salwa. Berkali-kali ia mencari tahu tentang bagaimana kesulitan seorang wanita dalam mengandung dan melahirkan anak, dan ia mengerti jika kesakitan yang Salwa rasakan ini pastilah sangat luar biasa.

Meskipun tubuh Sean sendiri tidak dalam kondisi baik-baik saja, tetapi lelaki itu tidak pernah sekali pun menunjukkan kepada Salwa agar perempuan itu tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status