Share

Tak Kunjung Datang

Semalam David mengantarnya sampai rumah. Tapi tidak turun dari mobil. Dia bilang hendak ada meeting.

Sudah pukul tujuh malam pun. Namun Aster tidak berani membantah. Apa lagi menggoda David soal pekerjaan.

Dia tidak lagi memiliki hak tersebut. Karena kebodohannya sendiri.

David pastinya memiliki harga diri tinggi sebagai pria. Dan dia sangat mencintai pekerjaannya.

Pekerjaan yang membuatnya kebal atas sakit hati.

"Mbak, kamu mau meeting tidak? Apa masih biar dilanjut Fuad?" tanya Dini menuju meja Aster.

Aster menyadarkan diri dari lamunan. Dia menatap kaget pada Dini.

"Meeting dengan siapa?"

"Calon klien baru. Kemarin sudah ditemui Fuad sih."

"Kalau begitu biar dilanjutkan Fuad saja. Nanti biar aku ikut kalau sudah mulai masuk pengajuan."

Dini mengamati Aster terang - terangan. Dia mengambil berkas dari meja.

"Ada apa lagi, Din?"

Dini menggeleng. "Kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status