Share

Tidak Ada Yang Mendukung

Mata Aster dapat terpejam menjelang tengah malam. Tidur pun tidak nyenyak. Mimpi gedung runtuh masih mengunjunginya.

Di depan wastafel, dia memandangi wajah. Tampak layu. Begitu menyedihkan.

Dia kehilangan berat badan sebanyak dua kilogram. Pipinya jadi cekung. Kantong mata pun menggelap.

Kalau begini, apa David akan membencinya?

Dia menjadi jelek dan tidak sedap dipandang. Tidak pula bersemangat seperti Aster biasanya.

Aster mencuci ulang wajah. Dia menggosok keras.

Pipinya memerah. Sedikit perih.

/Ma, Aster boleh datang ke rumah?/

Aster mengirim pesan kepada Safira. Dia tetap memerlukan ijin sekalipun Safira selalu mengatakan dia bebas datang kapan saja.

Aster menunggu jawaban Safira sambil merapikan pakaian. Dia akan tetap pergi bekerja.

Ke rumah Safira nanti sepulang kerja. Pagi hari calon mertuanya itu juga sudah sangat sibuk.

/Boleh, Nak. Kapan mau kamu datang?/

Aster tersenyum. Dia melirik album sambil mengetik jawaban.

/Pukul enam sore, Ma. Mama mau a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status