Share

Pasta dan Mata

Mereka menuju lift menuju basement. Keluar tak jauh dari spot parkir bertanda khusus.

Brian membukakan pintu untuk Aster. Sebelum dia memutar masuk ke kursi kemudi.

"Tenanglah. Saya tidak akan berbuat macam - macam. Kita hanya makan siang bersama dalam rangka mempererat hubungan bisnis," ujar Brian tiba - tiba.

Aster tercenung. Merasa ditohok oleh perkataan Brian.

Dia pun beringsut duduk lebih santai. Senyum ramah dia ulas.

"Sepertinya Anda keliru, pak Brian. Saya tidak akan salah paham kok," sanggah Aster.

"Baguslah. Saya jadi tenang. Kalau tidak, saya merasa sedang melarikan istri orang saja," kelakar Brian.

Senyum Aster lenyap. Nafasnya tercekat mendengar itu.

Untung Brian tidak melihatnya. Pria itu tengah menerima telepon yang baru saja masuk.

"Taru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status