Share

Wanita Bercadar Yang Ku Nodai
Wanita Bercadar Yang Ku Nodai
Penulis: ByFilter

Kekejaman suami bejat!

"Buka cadarmu!"

"Mas, aku mohon Mas jangan lakukan ini padaku Mas, aku mohon!" Belia terus saja menangis sembari berlutut dan memegang kaki suaminya, berharap agar pria itu mau mengurungkan niat untuk menjualnya.

"Diam! Jangan sampai aku bertindak melakukan kekerasan padamu Belia! Jika kau tidak mau mendengarku!" Lion tampak semakin marah saat Belia benar-benar tidak mau mendengar ucapannya.

Belia terus saja menangis menahan kaki Lion yang ingin menyeretnya keluar dari kamar hotel. Lion akan membuat gadis itu menghabiskan malam bersama dengan pria asing yang berada di kamar sebelah.

"Aku mohon jangan jual aku Mas... Aku ini istri kamu, tolong jangan lakukan ini padaku" wanita itu terus saja memohon agar Lion memiliki sedikit saja rasa belas kasihan padanya.

Plak!

Pria yang baru dinikahinya 2 hari lalu itu menampar keras wajah Belia.

"Argh!" pekiknya kesakitan memegang wajah yang masih dibaluti cadar.

"Apa kau ingin aku membunuhmu hah! Dasar kau ini wanita bodoh! Cepat buka cadarmu!" Bukannya kasihan, Lion malah semakin tak bisa mengendali emosi.

Belia berpikir jika Lion melamarnya karena laki-laki itu memang menyukainya dan ingin membina hidup bahagia bersama dengannya. Akan tetapi dia salah, karena Lion mengambilnya sebagai istri hanya untuk bisa mengumpulkan pundi-pundi uang dari hasil menjual wanita bercadar itu.

"Tidak Mas! Aku tidak ingin melakukan ini Mas! Aku tidak mau!" Belia terus saja menangis dan memohon tanpa berputus asa meski tak ada tanda-tanda belas kasihan yang ditunjukkan Lion.

Lion yang sudah begitu muak langsung menarik cadar istrinya hingga lepas dari wajah wanita cantik itu. Ia langsung menjambak rambut istrinya dengan cara menarik rambut wanita itu dari balik jilbab yang masih menutupi kepalanya.

Belia semakin ketakutan melihat kenekatan Lion yang seperti sudah gila.

"Dengar! Jika kau tidak ingin aku jual dengan laki-laki yang berada di sebelah kamar! Maka kau harus ingat! Kalau aku pasti akan membunuh kakak cacatmu yang paling kau sayang itu!” ancam Lion.

Lion pun menarik rambut Belia semakin keras. “Sekarang kau pilih, kau ingin melayani Bos Elvan! Atau kau ingin aku membunuh kakakmu!"

Belia menggeleng keras saat mendengar ucapan Lion yang ingin membunuh kakak laki-laki yang mengalami kecacatan pada mental dan juga fisiknya dari pria itu lahir.

"Jangan Mas, jangan apa-apa kan kakakku! Aku mohon jangan apa-apa kan dia!" Belia memegang tangan suaminya dan memohon belas kasihan dari pria itu.

"Bodoh! Kalau begitu, sekarang juga aku perintahkan kau untuk melayani Bos Elvan! Karena jika kali ini kau tidak mendengar ucapanku lagi, dan mencoba menolak Bos Elvan dihadapannya! Maka jangan salahkan aku kalau aku bertindak di luar pemikiranmu!"

Belia akhirnya mengangguk cepat, takut kalau Lion benar-benar tega dan gelap mata akan membunuh kakak laki-lakinya.

"Ingat! Aku tidak hanya sekedar mengancam! Sekarang, cepat pergi ke kamar Tuan Elvan!" Lion memerintahkan istrinya masuk ke kamar hotel di mana laki-laki yang sudah membayar mahal itu berada.

Dengan langkah ragu Belia tidak punya pilihan selain terpaksa masuk ke dalam kamar tempat laki-laki yang sudah membelinya untuk malam ini.

Cklek!

Wanita itu merasa setiap langkah kakinya seperti ingin menuju ke alam neraka. Tak pernah terduga kalau hidupnya akan berakhir tragis dan dijual oleh suaminya sendiri.

Belia yang berjalan dengan pandangan kosong buyar ketika melihat seorang laki-laki tampan bak dewa Yunani menatapnya dingin sedingin kutub Utara. Tubuh wanita itu bergetar ketakutan melihat tatapan tajamnya.

Wanita itu memberanikan diri berdiri tepat di hadapan Elvan dengan pandangan semakin menunduk dalam. Ini pertama kalinya ia tak memakai penutup wajah di hadapan seorang pria bukan mahramnya.

Pria bernama Elvan itu memperhatikan wajah cantik Belia mulai dari atas sampai bawah menelisik tubuh wanita yang akan menemaninya malam ini.

"Apa lagi yang kau tunggu? Cepat layani aku, kau sudah terlalu banyak membuang-buang waktuku!" ucap Elvan dingin.

Glek!

Belia semakin bergetar ketakutan saat mendengar nada pria yang menyeramkan itu.

Rasanya ingin saja dia berlari keluar dari kamar untuk menghindar. Akan tetapi, demi sang kakak, dia tidak bisa.

"Apa kau hanya akan berdiri diam di situ tanpa melakukan apa pun?" Ucap Elvan lagi.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Liajumalia Jumalia200
Jahat sekali suaminya belia...
goodnovel comment avatar
ByFilter
Mohon mampir ya teman2 Slam kembali ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status