Share

Aku Ingin Menikahinya

Author: ByFilter
last update Last Updated: 2024-06-25 18:12:15

Pria tampan itu tiba-tiba teringat dengan gadis yang dia beli perawannya.

"Elvan? Elvan?" Panggil sang Bunda ketika dia hanya diam membisu.

Tersadar langsung mengangkat pandangan melihat Bundanya.

"Iya, Bunda?" Tanya Elvan dengan raut wajah yang sudah dibalikkan seperti semula.

"Apa kamu dengar pertanyaan Bunda tadi nak? Bunda tanya, kapan kamu akan menikah?" Tanya ulang Bunda Mahesa.

Elvan hanya tersenyum tipis menanggapi pertanyaan sang Bunda.

Mahesa tahu kalau putranya tak berniat ingin menjawab pertanyaan yang dia berikan pada pemuda itu.

"Kalau memang kamu belum memiliki calon wanita untuk menjadi menantu Bunda, Bunda berniat ingin mencarikan kamu seorang wanita untuk dijadikan pendamping hidup mu, nak," akhirnya Mahesa mengutarakan apa yang dia inginkan dari Elvan putra tertuanya.

Mendengar keinginan sang Bunda, Elvan sedikit tersentak kaget. Dia tidak menyangka kalau Bundanya ingin dia segera menikah.

Luka lama masih membekas dalam hatinya, membuat dia begitu sulit untuk mengambil keputusan ingin memulai hubungan lagi bersama insan yang bergelar wanita.

Bunda Mahesa tahu apa yang ada dalam pikiran putranya. Tapi dia juga tidak ingin kalau putranya terus hidup menyendiri di usianya yang sudah beranjak 31 tahun.

"Bunda tahu pasti sangat berat apa yang pernah kamu alami. Tapi kamu harus ingat nak, setiap kehidupan itu semua sudah digaris kan pada makhluk ciptaanNya. Anggap saja, Elvan tidak berjodoh dengan wanita itu, karena dia memang bukan yang terbaik untuk kamu, nak. Allah pasti sudah menyiapkan sesuatu yang lebih baik dari pada wanita itu buat kamu." Wanita paruh baya itu berusaha untuk mendorong semangat atau keinginan putranya agar pria itu mau menikah setelah kejadian pahit yang pernah menyakiti putranya di masa lalu.

"Elvan akan pikir-pikirkan lebih dulu, Ma." Tak ingin Bundanya kecewa, akhirnya dia menjawab kalau dia akan memikirkannya nanti saja.

"Baiklah, semoga saja Bunda mendapat kabar baiknya." Tersenyum cerah ketika mendengar putranya pertama kali tak menolak saat dia membahas tentang seorang wanita.

"Iya, Bunda."

Kedua ibu dan anak itu pun melanjutkan makan malam mereka bersama.

Ayah Elvan sudah lama meninggal. Elvan tinggal memiliki seorang Bunda dan adik serta beberapa orang anggota keluarga lainnya.

"""

Kembali ke rumah suami Belia.

"Sebenarnya kedatangan Ayah kemari itu punya tujuan," kata Rama setelah ia duduk beberapa menit yang lalu sambil berbincang-bincang ringan bersama menantunya yang dia anggap baik.

"Oya? Apa tujuan Ayah?" Tanya Lion tersenyum seolah dia benar-benar tulus.

"Besok sudah sampai waktunya untuk Ayah berkunjung ke panti asuhan Azhar, tapi mungkin Ayah tidak berkesempatan untuk datang. Karena besok Ayah ada kesibukan lain yang tidak bisa ditunda."

"Ayah berniat ingin meminta bantuan pada istrimu untuk menggantikan Ayah datang ke panti Azhar, itu juga kalau kamu tidak keberatan," lanjut Rama panjang lebar menjelaskan niat kedatangan pria paruh baya itu.

Sial! Kenapa pria tua ini meminta izin padaku hari ini untuk besok! Padahal kan besok aku sudah punya janji dengan seorang yang ingin memakai jasa Belia dengan harga besar! Batin Lion sebenarnya ingin menolak, akan tetapi itu tidak akan mungkin bisa dia lakukan.

Karena menolak permintaan dari Ayah mertuanya, sama saja membuat dia terlihat buruk di depan sang Ayah mertua. Pikir Lion.

Tentu saja bukan tanpa alasan Lion ingin terlihat baik di hadapan mertuanya, itu karena Lion tahu, kalau mertuanya memiliki sejumlah kekayaan yang lumayan bisa dia dapatkan dengan cara menikah dengan Belia.

"Tentu saya bisa Ayah, saya sama sekali tidak keberatan," jawab Lion yang ditolak langsung oleh hatinya.

"Baguslah kalau begitu, Ayah tidak perlu memikirkan lagi siapa yang akan pergi besok. Sekalian, Ayah juga izin pamit dulu." Rama berdiri dengan niat mau pulang.

"Iya Ayah, hati-hati di jalan."

Setelah kepergian Ayah mertuanya, raut wajah Lion kembali berubah drastis. Ia melihat ke arah istrinya.

"Hari ini kau selamat! Tapi di lain hari, aku pasti akan menghukum mu, kalau kau berani membantahku lagi! Ingat itu!" Usai mengancam istrinya dia langsung masuk ke dalam kamar.

"Ya Allah... Selamatkan hamba Ya Allah... Hamba takut pada laki-laki iblis itu." Belia berdoa dalam hati dengan wajah sedih berharap semoga saja dia bisa cepat terlepas dari suami jahanam yang menikahinya.

"""

Dentuman musik terdengar sangat memekakkan telinga. Di arena tempat itu hanya terlihat wanita-wanita seksi yang sedang menari-nari mengikuti irama musik dengan meliuk-liukkan tubuh mereka.

"Bos?" Sapa Rizal pemuda yang sering Elvan perintahkan untuk kebutuhannya.

"Dari mana kau mendapatkan wanita malam itu?" Tanya Elvan pada Rizal yang memberikannya seorang wanita gadis pada malam itu, yakni Belia.

"Kenapa? Bos ketagihan dengan tubuh wanita itu?" Canda Rizal menahan tawa melihat ekspresi dingin dari Bosnya.

"Aku ingin menikahinya." Jawab Elvan langsung ke intinya.

"Uhuk uhuk uhuk." Rizal yang sedang meneguk bir tersedak mendengar ucapan Elvan.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Liajumalia Jumalia200
To The Point sekali sih kamu Elvan, bikin orng keselek...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Salah Orang (1)

    Kaget mendengar Bosnya yang ingin menikahi kupu-kupu malam, membuat Rizal sampai terbatuk-batuk. Setelah menenangkan diri kembali seperti semula. Rizal menatap intens Elvan dengan pandangan kebingungan ada apa dengan Bosnya itu. "Maksud Bos apa? Wanita yang Bos barusan, wanita yang malam itu Bos tiduri? Serius itu wanitanya? Aku tidak salah dengarkan, Bos?" Tampak Rizal seolah tak percaya kalau Elvan ingin menikahi wanita kupu-kupu malam. "Hm." Elvan hanya berdehem dan meminum bir yang Rizal siapkan untuknya. "Wow! Sepertinya wanita itu cukup istimewa. Apa yang membuat Bos tertarik padanya?" Bukan Rizal namanya kalau tidak kepo dengan kehidupan Bosnya. "Cantik." Bohong Elvan malas meladeni Rizal yang cempreng kayak emak-emak. "Benarkah? Hm.... Tapi sepertinya, aku juga tidak tahu ke mana wanita itu sekarang Bos. Karena sebelumnya, ada seorang laki-laki yang tidak aku kenal orangnya, tapi dia menawarkan wanita itu pada Bos melalui aku. Setelah malam Bos tidur dengan wanita t

    Last Updated : 2024-06-26
  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Ke Panti (1)

    Tindakan Belia membuat Alvan beserta Bundanya terperanjat kaget.Alvan tak tahu kenapa Belia begitu terkejut melihatnya, karena bagi Alvan dia sama sekali tidak mengenali sosok wanita bercadar yang kini ada di depan matanya."Ada apa Belia? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Mahesa benar-benar bingung berpikir apa yang terjadi dengan gadis itu?Mata Belia sudah memerah menahan tangis."Belia? Ada apa?" Mahesa semakin panik karena gadis itu hanya diam dengan tatapan mata terlihat begitu ketakutan."Mas!" Kembali terdengar suara seorang wanita seksi yang memanggil Alvan dari arah belakang.Alvan menoleh kebelakang melihat istrinya jalan mendekat baru pulang dari lokasi syuting."Datang bukannya beri salam, tapi malah berteriak-teriak." Umpat Alvan melihat tingkah istrinya semakin hari semakin menjadi-jadi."Hisya mana Mas! Mas juga apa-apaan sih ganggu syuting aku yang masih berlangsung pake acara nyuruh aku pulang segala! Mas kan bisa menjemput putri Mas sendiri!" Ketus Maria terlihat

    Last Updated : 2024-06-29
  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Terjatuh

    "Mana adikmu, nak?" Tanya Mahesa saat dia tidak melihat adik kembaran Elvan yang tadi ada di sana bersama istrinya. "Alvan sudah pulang, Bunda." Jawab Elvan merasa asing dengan gadis yang berada di belakang Bundanya. Bunda Mahesa yang mengerti dengan tatapan putranya pada Belia yang seperti bertanya-tanya dalam hati. "Oh, Bunda lupa ngenalin sama, kamu. Ini Belia, masih ingat nggak? Dulu kamu kan pernah ketemu sama Belia saat dia masih usia 7 tahun, ingat kan?" Tanya wanita paruh baya itu pada putranya. Elvan berusaha mengingat-ingat sosok gadis yang kini berdiri di depannya. Beberapa detik kemudian akhirnya pria itu ingat siapa gadis tersebut. Sedangkan Belia masih menunduk seperti tak ingin mengangkat pandangan melihat wajah laki-laki yang sudah merenggut kehormatannya. Sepertinya wanita itu sudah salah paham. Belia berpikir kalau laki-laki yang pertama tadi, adalah laki-laki yang sama kini berdiri di hadapannya. Karena sudah terlanjur melihat wajah pria yang pertam

    Last Updated : 2024-07-04
  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Ibu...

    Belia menutup rapat kedua netranya agar dia tidak melihat tubuhnya yang mendarat di lantai. 1 detik.... 2 detik.... 3 detik.... Tak ada rasa sakit pun yang dia rasa. Wanita itu belum menyadari kalau tubuhnya saat ini sedang terapung di udara. Perlahan ia mulai membuka kedua netranya yang tertutup rapat. Deg! Jantungnya seperti ingin copot saat matanya bertemu pandang dengan netra tajam sosok laki-laki yang sampai saat ini masih menghantui trauma pada malam itu, si pria yang merenggut mahkotanya. "Arghhh!" Belia berteriak histeris mendorong pria tersebut hingga posisinya hampir terjatuh dari pertahanan Elvan. Tentu saja tindakan wanita itu membuat Elvan kaget. "Jauh! Argh! Kau mau apa!" Teriaknya sampai memeluk tubuhnya di bawah wastafel. Teriakan Belia sudah berhasil menarik perhatian Bunda Mahesa yang berada di luar. Wanita paruh baya itu bergegas lari ke dapur guna melihat apa yang sudah terjadi di dalam. "Belia? Ada apa?" Tanya Bunda Mahesa segera menghampi

    Last Updated : 2024-07-06
  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Tolong Saya Tuan!

    Drrt...Deringan ponsel Elvan yang tiba-tiba berbunyi, menghentikan gerak kepala pria itu yang menoleh ingin melihat Belia di atas ranjang Bundanya."Hello." Elvan mengangkat panggilan dari Rizal dengan kaki berjalan keluar dari kamar Bunda. Alhasil, dia tidak jadi melihat Belia yang tak mengenakan cadar."Bos dimana?" Tanya Rizal."Di tempat Bunda, ada apa?" Tanya Elvan."Malam ini apa Bos datang ke Kasino?" "Tidak pasti lagi, ada apa?" "Bukan kah Bos mencari wanita malam itu? Bagaimana kalau Bos datang saja? Siapa tahu pria yang menawarkan wanita itu ada malam nanti," saran Rizal."Tidak buruk." "Ok Bos, saya tunggu kedatangan Bos." "Hm." Elvan pun menutup panggilannya dan berpamitan untuk pergi pada Bunda.*"Kenapa kau telat sekali pulang? Lihat sekarang sudah jam berapa!" Lion langsung memarahi istrinya yang baru saja pulang di waktu sudah malam.Belia terlihat takut pada suaminya itu, akan tetapi dia berusaha agar tidak berlebihan dalam ketakutan pada laki-laki yang seharus

    Last Updated : 2024-07-06
  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    2 Garis Merah

    "Ada apa Nona?" Tanya Elvan pada wanita itu."Tolong saya, Tuan! Tolong bawa saya pergi dari sini... Tolong...." Terdengar suara Belia yang memohon pertolongan pada Elvan.Elvan melihat keluar jendela mobil. Benar saja seperti ada seorang pria yang sedang mencari wanita di atas mobilnya itu.Tak ingin mengganggu waktu lebih lama lagi. Elvan segera menghidupkan mobil kemudian pergi meninggalkan lokasi bar.Cukup jauh pria itu membawa mobil. Akhirnya dia berhenti dan melihat wanita yang ada di belakang punggungnya masih ketakutan."Anda tidak apa-apa?" Tanya Elvan pada wanita itu yang ternyata adalah Belia.Merasa sudah cukup jauh. Belia mengangkat pandangan melihat sosok Elvan.Betapa kagetnya dia. Ingin wanita itu berteriak, tapi saat mengingat sekarang ini dia sedang memakai cadar. Belia akhirnya sadar kalau pria itu tidak mengenalinya.Buru-buru keluar dari mobil, "Terima kasih, Tuan." Ia ingin segera pergi dari hadapan Elvan."Tunggu! Bukankah kau, Belia?" Tanya Elvan ternyata men

    Last Updated : 2024-07-06
  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Melamar

    Belia menutup mulut rapat tak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat. Beberapa hari yang lalu dia merasakan mual-mual dan tidak enak badan. Akan tetapi dia tidak terlalu mengambil pusing dengan kesehatan tubuhnya. Tapi pusing yang sering datang menyerbu hingga ia mulai menyadari sesuatu.Di mana sesuatu yang dia sadari itu, adalah tentang dirinya yang tidak pernah datang tamu bulanan bagi seorang wanita yang normal.Akhirnya Belia berinisiatif untuk membeli tespek guna memeriksa kandungan. Ia berharap kalau dia tidak benar-benar hamil. Akan tetapi ternyata dugaannya meleset. Jauh dari bayangannya, tercetak dua garis merah di benda pipih yang baru saja ia gunakan untuk mengecek keadaan dirinya.Benar, dia benar-benar hamil anak dari laki-laki yang pernah membeli perawan sebulan yang lalu.Keadaan hidupnya sekarang ini lagi tidak keruan. Ditambah lagi dengan berbagai ujian yang datang silih berganti membuat dia benar-benar menjadi wanita yang sangat down tanpa ada siapapun untu

    Last Updated : 2024-07-07
  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Menolak

    "Tidak bisa? Tapi kenapa, Belia? Apa putra Bunda kurang baik? Atau putra Bunda itu terlalu dingin? Atau apa yang tidak kamu sukai dari putra Bunda? Nanti Bunda akan meminta Elvan untuk ubah sikapnya yang tidak kamu suka darinya..." Bunda sangat sedih karena niat baiknya ternyata ditolak langsung oleh Belia yang sudah dia impikan untuk menjadi menantunya.Wanita yang ditanya itu semakin meremas jari-jemari tangannya hingga memerah.Akan sangat sulit untuk Belia menjelaskan kalau sesungguhnya dia sudah menikah. Bukan itu saja alasannya. Akan tetapi Elvan adalah laki-laki yang paling dia benci karena sudah membeli perawannya dan merenggut kegadisannya hingga membuat dia hamil.Iya, walaupun dia tahu kalau saat ini dia sedang mengandung benih dari Elvan. Tapi itu tidak akan menjadi alasan untuk dia mau menikah dengan pria itu. Karena bagi Belia, Elvan itu adalah laki-laki bejat yang suka merusakkan anak gadis orang lain, termasuk dirinya sendiri.Belia tak tahu kalau sebenarnya dia ada

    Last Updated : 2024-07-07

Latest chapter

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Mimpi

    "Menikahlah denganku." "Tidak! Aku tidak mau menikah denganmu! Kau itu laki-laki yang paling aku benci! Lalu untuk apa aku mau menikah denganmu!" Jawab Belia menatap Elvan yang mengajaknya menikah."Karena apa? Karena alasan seperti apa? Dan apa yang membuatmu begitu membenciku? Aku merasa sebelumnya kita tidak pernah ada masalah di antara satu sama lain, hingga bisa membuat kau membenci ku.." ucap Elvan.Belia langsung menarik cadar yang menutupi wajahnya selama ini memperlihatkan siapa dia yang sesungguhnya."Apa kau masih mengingat wajahku?" DEG"K-kau..." "Argh!" Belia langsung terbangun dari tidurnya dengan nafas terengah-engah."Belia? Ada apa?" Rosa menyentuh bahu wanita itu yang terbangun tiba-tiba dari tidurnya.Belia langsung melihat wajah Rosa, "T-tidak, a-aku tidak apa-apa." Belia mengedar pandangan, ternyata mereka berdua masih ada di halte bus. Semasa diusir tadi, mereka berdua tak tahu mau ke mana. Dan akhirnya mereka berakhir istirahat di halte bus. Tadinya Rosa

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Aku Menyukaimu

    "Karena hatiku yang menginginkan untuk mengeluarkan mu dari semua bentuk penderitaan. Hatiku tidak suka melihat penderitaanmu... Dan apa yang aku lakukan itu, karena hatiku yang menginginkannya." Elvan berkata terang-terangan pada Belia, kalau dia memang memiliki rasa pada wanita itu.Sejenak kemudian Belia kaget, ia tidak mengerti kenapa Elvan berkata demikian.Apakah pria itu menyukainya? Atau hanya bentuk simpati? Belia tertawa miris saat mengingat perbuatan Elvan yang sudah merenggut kesuciannya."Apa Anda sedang bercanda? Apa yang ingin Anda katakan? Anda ingin bilang kalau saya itu sangat memprihatinkan begitu? Cih! Tidak usah sok kasihan sama saya!" Air mata bercucuran jatuh dari kedua matanya."Tidak, bukan karena prihatin." Jawab Elvan menatap Belia tanpa berkedip."Tapi karena aku menyukaimu." Tambah Elvan membuat Belia membeku.Mereka berdua sama-sama diam dengan kontak mata tanpa diputuskan. Masing-masing sibuk dengan perasaan.Cukup lama keduanya saling diam dan tatap m

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Yang Mana Satu Dia?

    DEGBelia membeku melihat Alvan yang memakai pakaian dinas. Sedangkan Elvan memakai baju putih di dalam yang di lapisi jas berwarna silver di luar.Rosa tak beda jauh seperti Belia, dia juga kaget melihat kedua laki-laki yang begitu mirip itu.Jadi mereka kembar? Lalu? yang mana satu kemarin membeli Belia dari suaminya? Pikir Rosa pusing sendiri.Sedangkan Belia menatap kedua pria itu silih berganti dengan perasaan bingung dan benar-benar tidak tahu mana satu laki-laki malam itu?"Belia?" Sapa Elvan pada wanita itu.Belia tak menjawab, tapi terlihat jelas dari tatapan matanya. Kalau dia sedang keliru membedakan antara kedua laki-laki kembar di hadapannya.Dokter Alvan mengerutkan kedua alis."Belia? Belia putri paman Rama?" Tanya Alvan pada kakaknya.Elvan mengangguk tanpa mengalih pandangannya dari mata Belia. Belia sampai menunduk tak sanggup menatap mata Elvan yang seperti mengandung makna mendalam. Lalu yang mana satu laki-laki malam itu? Ayah biologis dari janin yang ada dala

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    DEG

    "Bagaimana bisa dia mempunyai jumlah uang yang aku minta. Di mana dia mendapatkan uang sebanyak itu?" Ujar Lion pada dirinya sendiri ketika ia benar-benar menemukan sebesar 5 miliar dalam saldonya."Aku kaya! Aku kaya!" Lion berteriak-teriak seperti orang gila senang melihat uang banyak."Tapi tunggu! Kalau begitu, aku tidak punya lagi pendapatan dari wanita itu! Cih! Bagaimana kalau uang ku sudah habis aku judi kan!" Pikirnya terdiam sejenak."Sepertinya, gadis banyak bacot kemarin itu masih seorang gadis.." ucapnya tersenyum penuh arti.Aku tahu apa yang akan aku lakukan!Drrt drrtTiba-tiba ponsel Lion berbunyi, mendapat panggilan dari nomor tak di kenali."Siapa?" Tit"Hel----" ucapan Lion terputus mendengar suara bariton dari seberang sana."Ceraikan istri mu. Kalau tidak, aku tidak akan segan-segan menunaikan ucapanku kemarin." Ucap Elvan dari seberang panggilan langsung menutup panggilan itu.Tangan Lion bergetar melihat latar ponselnya yang sudah mati."Dimana dia mendapa

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Kaget

    "Sakit!" Kaget Rosa ketika ia memeriksa suhu tubuh Belia yang terasa begitu panas."Aku harus segera membawanya ke rumah sakit." Gumam Rosa berusaha memesan gojek melalui online.Usai gadis itu memesan gojek, ia pun memakaikan Belia jilbab dan juga cadar dengan hati-hati.Belia benar-benar seperti tak bisa menggerakkan tubuhnya. Suhu panas dalam diri wanita itu membuat Belia seperti tak sadarkan diri."Kenapa kau panas sekali seperti ini, Belia. Kau membuat aku benar-benar mengkhawatirkan kamu." Ucap Rosa berusaha memapah tubuh sahabatnya dengan air mata menitik.Rosa sangat menyayangi Belia, karena baginya Belia adalah satu-satu sahabat yang dia anggap sebagai keluarga. Rosa anak yang tumbuh di keluarga broken home. Kedua orang tuanya masing-masing sudah menikah. Dan dia memilih bekerja sendiri di minimarket serta hidup di kontrakan.Sebelumnya Rosa hidup bersama ibunya. Akan tetapi dia tidak suka dengan kakak laki-laki tirinya yang seperti menyukainya. Dan sering masuk ke dalam ka

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    5 Miliar

    Senyuman merekah terukir dari bibir Lion, ketika Elvan bertanya berapa harga yang Lion inginkan untuk membeli Belia.Tes tes tesTetes bening berjatuhan dari kedua kelopak mata Belia. Sungguh dia merasa, kalau ia tidak punya harga diri sama sekali. Di mana-mana semua laki-laki suka menghargakan dirinya dengan sejumlah uang.Apa begitu murahnya ia di mata semua orang? Apa menurut semua orang yang ada di sekelilingnya dia begitu tidak berharga? Apa orang-orang menilainya semurahan itu? Sungguh sangat tragis nasib hidupnya."Sungguh Anda yakin mampu membelinya? Karena saya menjual istri saya, tidak dengan uang sedikit.." ucap Lion lagi tak sabar ingin menyebutkan nominal uang yang sudah terbayang-bayang di otaknya."Berapapun itu, sama sekali bukan masalah bagiku, asalkan kau tidak akan pernah lagi munculkan dirimu di hadapan Belia, karena dengan kau menjualnya padaku, itu tandanya kau sudah tidak punya hak apa-apa lagi sebagai seorang suami untuknya.""Dan setelah kau menjualnya, mak

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Tawaran

    Untuk beberapa saat, Lion dan Elvan masih diam saling tatap antara satu sama lain. Masing-masing dari tatapan pria itu, seperti ada sesuatu yang mendalam. Lion mendekat wajahnya di kuping Elvan, "Ada sesuatu yang menarik, tapi Anda tidak menyadarinya.." bisik Lion sengaja memberi tanda tanya. Deg deg deg Belia berdebar-debar mendengar ucapan Lion, sepertinya dia tahu kemana arah pembicaraan pria itu. "Sayangnya, aku tidak tertarik dengan sesuatu yang kau anggap menarik itu." Ujar Elvan berbalik ingin beredar pergi. Ia sangat muak melihat wajah suami Belia yang memang sengaja memancing emosinya. Sebelum dia benar-benar hilang sabar dan akan membuat Lion babak belur, lebih baik ia segera pergi saja. "Kau tidak mau mendengar dulu tawaranku?" Lion menghentikan langkah kaki Elvan. "Aku tidak tertarik." Jawabnya kembali melangkah pergi. Belia sudah mulai gelisah, sepertinya dia mulai menyadari ada sesuatu yang ingin di lakukan oleh laki-laki bajingan yang bergelar suaminya it

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Kau Tertarik?

    "APA!"Mendapat kabar kalau istrinya dibawa oleh laki-laki lain, membuat Lion sangat marah.Menurutnya kalau Belia itu memang murahan, hanya saja istrinya itu seorang wanita munafik, yang mau menikmati uang hasil dari jualan dirinya sendiri. Tanpa ingin berbagi dengannya.Tentu saja Lion mendapat kabar itu dari Erika yang baru saja menghubunginya, memberitahukan pada Lion, kalau Belia pergi bersama seorang pria.Pikiran-pikiran negatif Lion tentang Belia yang ingin menjual diri dan menikmati hasilnya sendiri, membuat Lion semakin tak bisa mengontrol murka.Pria itu melacak keberadaan Belia. Pikirnya, dia harus memberi pelajaran langsung pada wanita itu karena sudah berani bertindak sesuka hati tanpa sepengetahuannya.Tak lama Lion melacak keberadaan Belia, akhirnya dia bisa menemukan keberadaan istrinya."Bersiaplah untuk menerima hukuman dariku perempuan sialan!" Segera pergi mencari keberadaan Belia yang ternyata sedang menuju ke rumah sahabatnya Rosa.*Belia sudah tiba di rumah

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Kamu Hamil?

    "Pergi kata, ayah!" Tak bisa lagi untuk mempertahankan dirinya untuk tinggal, karena apapun yang dia lakukan. Sang ayah akan tetap mengusir, serta memintanya untuk segera pergi dari rumah. Dengan langkah longlai, Belia mulai menegakkan hati untuk pergi. Memang siapa yang dia harap bisa melindunginya? Ayah? Bahkan seorang ayah pun seperti tak ingin lagi melihatnya. Kakak? Kakak saja masih butuh perlindungan dari orang lain, bagaimana dia ingin meminta perlindungan dari kakak yang memiliki banyak keterbatasan. Elvan yang berdiri diam di sana. Melihat semua kekejaman yang di dilakukan oleh orang tua Belia. Diam-diam laki-laki itu seperti ada rasa dendam pada keluarga Belia, melihat wanita itu diperlakukan sangat tidak adil. Elvan tentu saja tahu kalau harta yang dinikmati ayah Belia, adalah harta almarhumah Istrinya. Ibu Belia dulu sangat akrab dengan Bundanya. Sudah pasti dia tahu semua yang bersangkutan tentang latar belakang keluarga Belia. "Mari aku antar pulang." Kata

DMCA.com Protection Status