Share

Bertemu (1)

"Ah!" Belia segera menyandar tubuh lemahnya di salah satu lemari yang ada dalam supermarket tempat ia bekerja karena baru saja dia hampir terjatuh akibat tubuhnya yang terasa begitu lemah.

"Kepalaku terasa pusing sekali.." Gumam wanita 18 tahun itu sembari menahan rasa sakit di kepala yang begitu menderanya.

Setelah libur selama seminggu dengan alasan sakit sebelumnya. Hari ini akhirnya dia kembali bekerja semula seperti biasa sebagai kasir di supermarket.

Wanita cantik itu berusaha untuk menelan pil pahit dan menerima kenyataan tentang dirinya yang sudah dijual oleh suaminya sendiri. Meski begitu sulit untuk menerima kenyataan, tapi mau bagaimana lagi, mungkin saja keberuntungan tidak pernah berpihak padanya semenjak kepergian sang ibu, dan Ayahnya menikah lagi.

Lion suaminya juga tidak pernah pulang ke rumah selama seminggu. Pria brengsek itu benar-benar menikmati uang dari hasil menjual tubuh istrinya.

Lion juga seorang laki-laki bejat. Dengan karakter buruknya pemain judi, pemabuk, dan juga pemain wanita. Uang yang dia dapatkan dari hasil menjual tubuh istrinya tentu saja membuat dia kegirangan dan menghabiskan waktu bersenang-senang di luar sana tanpa peduli ataupun mau mengambil tahu seperti apa keadaan istrinya saat ini.

Belia yang sudah mengetahui sikap kejam pria itu yang menikahinya hanya untuk uang. Dia juga tidak peduli pria itu mau pulang atau tidak menurut Belia mungkin lebih baik jika pria itu tidak pulang daripada pulang hanya untuk mengambil keuntungan darinya.

Kadang tergerak dalam hati wanita itu untuk melarikan diri dari pria Lion, tapi mengingat ancaman dari Lion jika dia kabur maka Lion akan membunuh kakeknya, itu berhasil membuat dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"Belia? Kau baik-baik saja?" Tanya seorang gadis sahabat baik Belia di tempat kerja.

Tersenyum kemudian menggeleng, "Aku tidak apa-apa Rosa, aku baik-baik saja." Jawabnya tersenyum.

"Benarkah? Tapi wajah mu terlihat pucat, Belia?" Tampak Rosa seperti khawatir dengan keadaan sahabatnya.

"Tidak kok, aku baik-baik saja." Ia tetap tidak ingin menceritakan apapun pada Rosa.

Belia tahu kalau Rosa sahabatnya itu bukanlah orang yang senang, sehingga dia tidak mungkin tambah membebani temannya lagi.

"Udah main rahasia-rahasiaan ya ama aku? Ya, nggak papa deh." Rosa sengaja menyindir Belia karena dia tahu kalau sahabat baiknya itu punya masalah.

Belia memaksakan senyum di wajah cantiknya yang tersembunyi di balik cadar.

"Istirahat nanti kita makan bareng yuk?" Ajak Belia sengaja mengubah topik pembicaraan.

Menghembus nafas, "Iya deh." Jawabnya cemberut.

Belia hanya menanggapi dengan tersenyum, ia tahu kalau sahabatnya itu ngambek karena dia tidak mau menceritakan masalahnya pada Rosa.

"""

Setelah masuk waktu jam makan siang. Kedua wanita itu pun bergegas mencari restoran untuk mengisi perut mereka.

"Ini siapa sih yang mau belanja? Sepertinya kamu banyak banget uangnya. Tumben kamu ngajak aku makan di restoran, biasanya juga cuma makan nasi uduk," ujar Belia sembari melangkah kedua kakinya yang sejajar dengan Rosa masuk ke dalam sebuah restoran sederhana.

"Ya aku dong. Aku yang ngajak, ya aku juga yang belanja." Jawab Rosa tersenyum manis pada teman baiknya.

"Ambil uang dari mana emang?" Belia berusaha menjalani hari-harinya seperti biasa.

"Udah, kamu tidak perlu tahu. Makan aja apa yang kamu mau."

Keduanya pun tiba di dalam restoran dan memilih salah satu meja dimana hanya ada 4 kursi.

"Kamu mau pesan apa, Belia?" Tanya Rosa.

"Apa aja, yang penting nggak pedes," jawab wanita bercadar itu.

"Emang apa enaknya makanan tanpa pedes, Belia.." Rosa merasa aneh dengan sikap temannya yang tidak ingin makan pedas-pedas.

"Cuma tidak pengen makan pedas aja." Jawab wanita itu berdiri dari duduknya.

"Mau ke mana? Baru juga duduk?"

"Aku mau ke toilet sebentar. Kamu tunggu aku disini aja ya." Usai Belia berpamitan terus berjalan mencari toilet.

"Kok aku ngerasa anak itu sedikit aneh ya?" Gumam Rosa menatap punggung Belia yang semakin menjauh.

Brugh!

Tak sengaja Belia menabrak seorang laki-laki yang sedang berjalan membawa minuman coklat di tangannya.

Alhasil minuman coklat pria itu tumpah mengenai gamis yang dikenakan oleh Belia.

"Astaghfirullahaladzim!"

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Liajumalia Jumalia200
Aduh! mslah lagi...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status