Share

Bab. 49

Tika berlalu meninggalkan mereka yang masih membatu, di balik pintu dia melihat Bi Tati sudah terisak menunggu.

"Neng ...." Dia berhambur dalam pelukan perempuan yang berusaha tegar di tengah terpaan badai.

Tika hanya bisa tersenyum kecil, sembari mengusap punggungnya pelan, mencoba menenangkan.

"Tika nggak apa-apa, Bu." Dia melerai pelukan, lalu menyeka air mata yang tersisa di pipi wanita paruh baya yang sudah dia anggap seperti ibu kandung sendiri itu, kemudian beranjak meraih dompet di atas meja depan muka TV, lalu mengeluarkan lembaran uang seratus ribu, berjumlah lima belas lembar. "Titip buat mereka, ya, Bi. Bilangin aja ini ada sedikit uang tabungan Miftah yang tersisa."

Entah kenapa Tika seolah tahu tujuan mereka datang dengan dengan wajah seperti itu. Meminta belas kasihan dari sifatnya yang terkenal tak tegaan.

Namun, bukankah itu dulu? Saat dia masih menjadi wanita tolol yang bisa diperalat suami dan keluarganya yang tak tahu diri?

Meski begitu, wanita itu tetap saja ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status