Share

Bab. 52

"Neng Tika udah yakin mau pindah secepatnya?" Bi Tati bertanya saat melihat sejak semalam majikannya sibuk mengemasi barang untuk pindahan. Pagi ini, mobil box yang menjemput barang-barangnya sudah tiba di pelataran.

Tika bangkit dari posisi bersimpuh di lantai, menyeletingkan koper terakhir yang baru selesai dipacking, sebelum beralih pada wanita paruh baya yang sudah bersamanya sejak mendiang putranya Akbar baru saja lahir.

"Iya, Bi." Senyum getir tersungging, Tika menggenggam tangan Bi Tati. "Untuk saat ini emang lebih baik saya ngejauh demi kesehatan mental dan janin di kandungan. Lagian udah nggak ada lagi alasan buat saya bertahan di tempat ini."

Wanita paruh baya itu menyeka air matanya yang entah sejak kapan sudah menetes. "Pokoknya di manapun kami berada, jaga diri baik-baik, ya, Neng. Masih banyak yang sayang sama Eneng, tetep kuat, buat calon dedek bayi!" Bi Tati memeluk Tika. Erat, seolah ini pertemuan terakhir mereka.

Tak pernah cukup kata untuk menggambar kebaikan seo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status