Share

Bab. 56

Jemari Tika menyusuri setiap sudut kamar yang biasa dia huni, tiap kali pulang ke kampung halaman. Lagi dan lagi, lamunannya terpecah-berai saat terbersit sekilas ingatan masa lampau. Apalagi saat pandangannya jatuh pada sebuah bingkai foto yang menunjukkan kebersamaan dengan sang mantan suami serta Akbar masih terpajang di atas kepala ranjang.

"Waktu kasus tentang mantan suami Teteh mencuat, Marni udah mau turunin fotonya. Tapi, Ibu bilang katanya tunggu Teteh, biar Teteh yang memutuskan," cetus salah satu asisten rumah tangga Nek Euis yang mengantar Tika sampai ke kamar.

"Bisa tinggalin saya sendiri, Marni?!" pinta Tika tanpa menoleh ke arahnya.

"Siap, Teh!" Marni mengangguk, lalu undur diri.

Sepeninggal Marni, Tika merobohkan dirinya di atas pembaringan berukuran besar itu. Dia usap perutnya berkali-kali, sebelum beralih menyusuri ranjang dengan jemari.

Tiap jejak kebahagiaan itu masih terekam jelas dalam ingatannya. Canda-tawa bersama putranya serta kemesraan yang selalu Mifta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status