Share

BAB 99. Mereka takjub.

“Kita pulang ke rumah Wak semuanya, tadi saudara Ita, sudah memberi masukan biar besok ke Bank bisa berangkat lebih pagi,” ucap Wak Ratno. Padahal tadi kakak-kakakku tidak bilang seperti itu. Aku jadi malu, ya Allah Wak padahal baik begini masih saja ada yang salah sangka.

“Oh, gitu, apa tidak merepotkan, Wak?” tanya Mas Danu. Dia pasti heran.

“Tentu saja tidak, malah Wak senang banget rumah jadi rame kebetulan anak-anak Wak lagi ke rumah mertua. Mungkin besok baru pulang,” jawab Wak Ratno sambil tertawa.

“Baiklah kalau kata Wak begitu, aku nurut saja,” jawab Mas Danu.

“Bukan gitu lah, Dan. Tadi aku tuh dengar ini orang kaya baru si kakak-kakaknya Ita, bilang takut uangnya dibawa kabur Wak Ratno, takut juga kena tipu, makanya mereka minta kita ke sana aja,” sahut Mbak Lili.

Mas Danu lalu memandangku penuh tanya, aku mengangguk membenarkan ucapan Mbak Lili.

“Enggak apa-apa, wajar mereka begitu, karena ini memang uang dalam jumlah banyak,” bela Wak Ratno. Mbak Lili mendengus kesal mende
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status