Share

BAB 101. Tiba-tiba baik.

“Duh, Nyonya baru bangun, ya? Sini-sini lihat ini aku bawa apa buat kamu?” Aku kaget sekali saat membuka pintu kamar ternyata sudah ada Mbak Asih yang sedang menyiapkan sarapan.

Pasti karena pintu rumah tidak dikunci makanya dia bisa masuk rumah senaknya. Tadi pagi Mas Danu izin ke Masjid untuk salat subuh, dia mau rutinkan subuhan di Masjid lagi karena kakinya sudah banyak perubahan.

Padahal aku bangun juga masih terbilang cukup pagi, jam 05.35 WIB. Ajaib sekali Mbak Asih sudah di sini.

“Ada acara apa ya, Mbak, kok pagi-pagi sudah ada antar makanan ke sini?” tanyaku penasaran.

“Ya, enggak ada acara apa-apa loh, Ta. Ini namanya bentuk dari cinta keluarga. Aku tahu kamu capek setelah kemarin seharian ngurus ini dan itu makanya aku berbaik hati memberi sarapan enak ini untuk kamu dan Danu,” jawab Mbak Asih. Ngomongnya lancar kayak jalan tol.

“Oh, begitu, tapi enggak biasanya, loh?”

“Kali ini akan terbiasa, Ta. Biar kamu enggak repot dan enggak capek. Kamu cukup urus saja usaha kamu nant
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status