Share

BAB 193. Tidak tahu malu.

“Mau ya, Nak, sama anak Ibu. Meskipun janda, tapi Cantik, seksi, dan belum punya anak,” ucap ibu lagi, beliau mempromosikan Mbak Asih.

“Maaf Bulek, saya sudah punya calon, ini kami ke sini mau ngundang Mbak Ita, lusa pernikahan kami di rumah calon istri. Di kecamatan Margoyoso,” jawab anak Bulek Minah. Dia terlihat sekali sangat risih.

“Oh, ya sudah kalau gitu. Bilang dong, kalau sudah punya calon,” ucap ibu sewot. Beliau kan pergi ke dapur.

“Emang dasar sinting kamu itu, Yem!” umpat Mamah Atik kesal. Ibu hanya menjulurkan lidahnya saja.

Bulek Minah matur padaku mengudang kami sekeluarga untuk datang.

“Insya Allah Bulek, kalau tidak ada halangan kami datang. Selamat ya, Mas, akhirnya ketemu juga dengan jodohnya,” kataku.

“Terima kasih Mbak, Ita,” jawabnya.

Setelah kami asyik ngobrol ngalor ngidul Bulek Minah pamit undur diri katanya masih ada dua orang lagi yang mau diundang.

“Huh, kesempatan mentang-mentang ada tamu jadi enggak mau bantuin di dapur!” sindir ibu mertuaku.

“Iya, dong.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status