Share

BAB 198. Minta-minta.

“Dasar kamu itu, ya, Dan. Seleranya rendah sekali. Pasti yang akan kamu bilang cantik adalah si, Ita, kan? Kampungan gitu penampilannya,” ejek Mbak Asih seraya masuk rumah.

Selama 8 harian ini ibu tidak ada di rumah. Kami sampai kewalahan menjaga Mbak Asih.

Akhirnya kami terpaksa mengurung Mbak asih di dalam rumah.

Gas kami cabut, benda-benda senjata tajam seperti pisau dapur, golok, cangkul kami singkirkan. Aku pun tidak berani ke rumah ibu sendiri. Takut Mbak Asih nekat.

Motor matic satu-satunya juga dijual. Kami tidak tahu dijual di mana, entah uangnya untuk apa.

Jika siang hari Mbak Asih seperti orang biasa pada umumnya. Mau beberes rumah, mandi, bersolek, hanya saja jika diajak ngobrol tidak nyambungan.

Jika malam, Mbak asih sering teriak-teriak tidak jelas. Nyetel musik kuat-kuat. Nyanyi tidak jelas pakai speaker, lampu rumah juga di matikan semua.

Kabarnya Mas Roni pulang ke rumah orang tuanya bersama istri mudanya. Dia bekerja serabutan di sawah. Padahal orang tua Mas Roni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Wiryosentono Wiryosentono
karma itu tak semanis kurma hahahaha
goodnovel comment avatar
Laila Greenlove
2bab rasanya krg thor....ga sabar ngg kelanjutany
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status