Share

BAB 200. Mbak Asih makin parah.

Mbak Asih menengadahkan tangannya persis anak kecil yang minta uang pada ibunya. Matanya berbinar penuh harap.

“Ini, kalau jajan jangan banyak-banyak ya, Mbak. Aku sudah tidak punya uang lagi.”

“Kata siapa? Uangmu banyak kok, enggak berseri,” jawab Mbak Asih.

Sekarang Mbak Asih otaknya agak terganggu. Kadang waras kadang seperti orang stres. Aku sebenarnya kasihan, tapi mau bagaimana lagi mungkin ini takdir yang harus Mbak asih jalani.

Kata orang Mbak Asih kena guna-guna sudah sempat sembuh tapi kambuh lagi. Kata orang lagi, guna-gunanya susah hilang karena selain dapat kiriman dari orang lain dia pun terkena sendiri akibat ilmu sihir yang dia pakai bersama Mas Roni suaminya dulu.

Mas Roni sudah menikah lagi, sesekali datang ke sini. Aku lihat Mas Roni sepertinya masih cinta pada Mbak Asih mungkin keadaan yang tidak memungkinkan karena Mas Roni sudah menikah lagi.

“Ita, malah bengong. Nanti kamu kesambet jin. Tambah lagi uangnya.”

“Sudah enggak ada lagi, Mbak.”

“Pelit banget kamu, Ta.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status