Share

BAB 162. Kabar duka.

🌸🌸🌸🌸

“Ita! Ta!” Mbak Lili teriak-teriak di depan pintu. Aku sama sekali tidak berniat membukakan pintu. Biar tahu adab ketika bertamu. Pasti dia mau buat masalah lagi.

“Buka dong, Ta! Aku mau ngomong sama kamu!” pinta Mbak Lili lagi.

“Kenapa sih, Lili teriak-teriak di depan rumah orang pagi-pagi begitu!” tegur ibu mertuaku.

“Ini Bu, Ita pelit banget padahal aku mau ke rumahnya. Aku mau ngomong sesuatu tapi dia nggak mau bukain pintu. Pelit!” jawab Mbak Asih seraya menendang pintuku.

“Dasar orang kaya baru ya, norak begitu! Orang bertamu itu membawa keberkahan malah enggak dibukain pintu. Ancurin saja itu pintunya, Li!” kata ibu mertuaku lagi. Mereka berdua benar-benar sebelas dua belas otaknya konslet semua.

“Ita, buka atau betulan aku hancurin pintumu ini!” Ancam Mbak Lili.

“Silakan saja Mbak, ancurin itu pintu. Harganya 5 juta rupiah karena kayu jati asli. Jadi kalau Mbak Lili mau ganti ya, tidak apa-apa silakan dihancurin lagi pula tamu seperti Mbak Lili itu tidak akan membawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status