Share

BAB 155. Wak Tono kabur!

“Eh, iya, Mas Wasimin ke sini ada acara apa lagi?” tanya ibu. Aku pun sampai lupa mau menanyakan bapak ke sini ada keperluan apa selain melihat rumahku.

“Ke rumah, Tono. Aku mau ke sana ngajak Danu sama Ita,” jawab bapak singkat.

“Ya ampun, Mas! Aku enggak bisa ikut.”

“Kami enggak ngajak situ, kok!” ketus ibu.

“Kami pamit ya, Yem. Ingat uangnya untuk beli keperluan dapur, ya! Jangan untuk yang lain,” ucap bapak.

Baru saja kami sampai pintu Mbak Asih sudah teriak memanggil kami.

Kami heran dan tentu saja sangat kaget. Tadi Mbak Asih seperti orang yang sekarat kareana kepanasan ini tiba-tiba sudah segar lagi setelah mandi kembang tujuh rupa. Ibu sumringah menghampiri Mbak Asih.

“Ayo, salim dulu Sih, sama Wak Wasimin!” titah ibu.

Bapak iba melihat Mbak Asih. Beliau mengelus kepala Mbak Asih.

“Kami permisi ya, Yem. Asih semoga kamu cepat sembuh, ya?”

“Iya, Wak. Ini juga aku sudah sembuh, kok.”

“Mas, tunggu! Aku ikut,” teriak ibu. “Asih sudah sembuh jadi aku ikut,” ucapnya lagi.

Sampai ru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status