Share

BAB 156. Mengusir Wak Tono.

🌸🌸🌸

“Benar-benar bikin tensi darahku naik si, Tono ini. Kita pulang balik lagi ke rumahnya!” ajak bapak. Kami ngikut saja. Bapak terlihat sekali sangat marah.

Benar saja sampai di rumah Wak Tono, mereka yang tadinya duduk di emperan rumah langsung lari masuk ke dalam. Lucu seperti buronan kelas kakap.

“Enggak usah sembunyi kamu, Tono! Dalam hitungan ke tiga kalau kamu tidak keluar ini polisi dobrak pintu kamu!” teriak bapak sambil menggedor-gedor pintu depan. Mas Danu ada di pintu samping. Ibu mertua mengintip lewat jendela kaca.

Mungkin karena takut dengan ancaman bapak akhirnya Wak Tono keluar. Dibuntuti istrinya yang bawa gagang sapu. Sepertinya beliau takut Wak Tono dihajar lagi.

“Nah, keluar juga kamu!” Bapak menarik lengan Wak Tono.

“Mana polisi! Mana polisi!” teriak istri Wak Tono. Padahal bapak hanya menakut-nakuti saja.

“Ampun, Mas! Tolong jangan usir kami dari sini. Kami merintis dari nol membangun rumah ini,” ucap Wak Tono memelas.

“Ampun? Dulu kamu enak-enak makan uang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status