Share

BAB 149. Mba Lili panas.

[Lusa datang ke nikahanku. Kamu boleh bawa suamimu yang cacat itu. Awas kalau enggak datang!]

Kubaca pesan dari Wira dengan menahan emosi. Apa maksudnya dia pakai ngancam segala, pun bahasanya tidak sopan. Biasanya dia manggil aku dengan sebutan Mbak. Kecuali dia benar-benar sedang dalam keadaan marah.

[Kalau enggak niat ngundang enggak usah deh, ngudang segala. Aku enggak datang ke nikahanmu juga enggak rugi!]

Kulihat Wira sedang mengetik pesan.

[Pokoknya DATANG! Kalau kamu enggak datang aku enggak jadi nikah. Kamu tahu kenapa? Karena Ibu dan Bapak tidak akan merestui dan enggak mau datang kalau kamu dan menantu kesayangannya yang cacat itu tidak diundang. Ribet banget hidupku gara-gara orang cacat itu!]

Kubaca balasan pesan dari Wira dengan bertambah emosi.

[Bagus deh! Doakan saja kami tidak sibuk. Kalau sibuk kami tidak bisa datang!] Kubalas lagi pesan Wira dengan senyuman sinis.

[Datang atau kuacak-acak gubukmu itu!]

[Lakukan saja jika mau!] Tak mau lagi berdebat yang tidak pentin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status