Share

BAB 133. Kesal dengan Wak Tono.

“Uang apa, Pak? Aku tidak pernah dikirimi uang oleh Bapak. Kalau aku dikirimi uang tentu saja aku yakin kalau Bapak masih hidup,” ujar Mas Danu.

“Uang beneranlah, masa daun. Aku ini saksinya selama dua tahu ini menjadi istri bapakmu. Karena kamu tidak pernah balas sama sekali pun surat dari bapakmu akhirnya kami putuskan untuk pindah ke sini, rumah kami tidak jauh dari pasar sini. Bapakmu melakukan ini semua demi kamu,” sahut Bu Atik.

Ibu dan Mas Danu kembali kaget. Apalagi ibu beliau terus saja geleng-geleng kepala.

“Ta—tapi ... kami tidak pernah menerimanya. Iya, kan, Dan?” Mas Danu mengangguk. Mengiyakan ucapan ibu.

“Halah! Eggak percaya, jelas-jelas kalian minta tiap bulan, aku sendiri yang mentransfernya,” jawab Bu Atik tidak terima.

“Bapak kirim ke siapa?” tanyaku.

“Ke Tono. Dia selalu bilang kalian susah ini dan itu. Makanya bapak tidak tega akhirnya kirim,” jawab bapak.

“Apa!” Ibu langsung limbung untung bapak gesit menolong ibu.

“Apa yang terjadi, kenapa kalian kaget begitu?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status