Share

Bab 76

Disini, aku dan Rangga duduk menghadap sebuah meja kecil bundar. Hatiku tak bisa dikatakan bahagia atau berduka. Hatiku tengah berada di tengah ambang.

"Rika!" Rangga menegurku.

"Ya."

"Kamu seperti masih belum bisa percaya padaku," ucapnya lirih.

"Entahlah," aku menghela nafas.

"Aku bersungguh-sungguh, Rika. Aku akan bersungguh-sungguh untuk berusaha tak menyakitimu. Sebenarnya sejak awal aku sudah berusaha untuk menunda lamaran itu. Tapi... Tapi aku tak bisa," sampai disaba pria itu menghentikan bicara.

Agak lama.

"Kau terlalu cepat melamarku di waktu yang sangat mendadak, Pak Rangga! Aku seperti gak ada lagi waktu untuk berpikir dan mengambil keputusan yang tepat. Semua serba tiba-tiba," ucapku. Hatiku sungguh gamang.

Tidak mungkin juga aku menolak lamaran itu di hadapan orang banyak seperti kemarin. Disamping itu aku juga binging bagaimana bisa aku menikah lagi di usia perceraianku dan Valdi yang masih relatif singkat ini.

"Kau tahu apa alasan kenapa semua ini kulakukan diwaktu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
sebaiknya rika menolak rangga. betul, rika harus resain dari perusahaan, dn pergi...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status