Share

Bab 75

Bab 75

Pertunangan itu terjadi begitu mendadak. Aku bahkan belum bisa sadar sepenuhnya. Bagaimana bisa Rangga mengatur lamaran di depan orangtuaku?

Aku menjadi sangat malu ketika melangkahkan kaki menuju kantor. Aku tak bisa membayangkan orang-orang di kantor akan meledekku. Ya ampun Rangga, kau membuat masalahku semakin besar saja.

"Hallo, Nyonya Rangga!" Nia mengolokku.

"Ah, nggak usah ngomong gitu, Ni!" potongku.

"Emang kenapa? Kan kenyataannya Pak Rangga beneran udah ngelamar kamu kan?"

Aku tak bisa berkata-kata lagi. Yang dia ucapkan memang benar.

Beberapa pasang mata menatap ke arahku.

"Ciyee, yang sebentar lagi nikahan. Selamat ya, Rik. Semoga lancar sampe akad!"

Sama seperti Nia, beberapa di antara mereka mengajakku bercanda, sekaligus mengucapkan selamat.

"Huuuh, kalian kok seru banget gini sih. Biasa aja kali!" tiba-tiba sebuah suara menyela.

Spontan aku menoleh. Terlihatlah Dira berdiri dengan tatapan mata tak suka. Wanita ini tampak masih menyimpan kebencian terhadapku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status