Blurb Penantian Erisha menunggu Sagara, mantan kekasih nya selama dua tahun nyatanya berakhir sia-sia, saat Sagara mengatakan akan menikahi wanita lain. Patah hati karena penantian yang sia-sia membuat Erisha menerima lamaran dari Kakak mantan nya. Ia ingin balas dendam pada mantan kekasih nya yang telah mengkhianatinya dengan menikahi laki-laki yang paling berpengaruh di keluarga tersebut. Mahesa yang sejak awal memang sudah begitu terobsesi dengan Erisha menjadikan ini kesempatan yang bagus untuknya mendekati Erisha. Menahan gadis tersebut untuknya, menjadikan Erisha hanya miliknya. Akan kah Erisha bisa untuk mencintai Mahesa, dan menerima segala kejutan dan hal baru dalam hidup nya saat bersama Mahesa? “Kau tidak akan bisa lari dari ku, karena aku akan selalu mengikatmu tetap disisiku” - Mahesa Achilles Barata “Kamu yang sudah mengkhianati aku, maka kamu harus menanggung rasa sakit yang lebih dari apa yang aku rasakan” - Erisha Fyneen Bimasena “Aku mencintaimu, namun aku juga menyayanginya. Maaf jika aku harus mengkhianati mu” – Sagara Apollo Barata
Lihat lebih banyakSuara dari hiruk pikuk yang berada di rumah sakit menjadi teman dari keseharian yang harus dijalankan Erisha. Menjadi seorang dokter memang merupakan cita-cita nya sedari kecil, jadi Erisha menjalani harinya sebagai seorang dokter tanpa beban sedikitpun. Erisha baru saja menangani seorang pasien kejang yang baru saja di bawa kerumah sakit, saat suara ambulance yang baru datang terdengar begitu nyaring. Gadis tersebut segera membuka tirai pembatas UGD, memanggil perawat yang tidak jauh darinya. “Resep obat dan vitamin sudah saya tulis, setelah infus ini habis, langsung pindahkan ke ruang rawat,” perintah Erisha pada seorang perawat yang tadi di panggilnya. Perawat tersebut menganggukkan kepalanya mendengar perintah Erisha. “Dokter, pasien darurat!” seru seorang perawat yang menghampiri Erisha dengan terburu-buru. Sepertinya belum ada dokter yang menanganinya, mengingat kini UGD sedang begitu ramai.Erisha segera menghampiri pasien nya yang kini terbaring di ranjang rumah sakit, hin
Pagi ini Erisha bangun dengan mata nya yang sembab, bahkan rasanya Erisha kesulitan untuk membuka mata, karena saking besar mata nya saat ini. Setelah semalaman ia menangis. Dengan Langkah lelahnya gadis tersebut berjalan ke arah ruang makan, untuk sarapan. Karena bagaimanapun hari ini ia harus tetap berangkat bekerja. Saat sampai di ruang makan, Erisha tampak begitu terkejut melihat keberadaan laki-laki yang tadi malam mengatakan akan menikahi nya yang tak lain adalah Mahesa. Bahkan kini Mahesa terlihat tengah sibuk dengan makanannya, sambil berbincang santai dengan keluarga Erisha. “Sudah turun sayang? Mau ke rumah sakit hari ini?” tanya Devika, ibu Erisha yang menyambut anak bungsu nya dengan senyuman. Erisha berjalan kea rah ibu nya lalu menganggukkan kepalanya. “Iya Ma,” jawab Erisha seadanya. Gadis tersebut kini duduk di samping ibu nya untuk memakan sarapannya. Sebenarnya begitu malas rasanya hari ini Erisha untuk datang ke rumah sakit dan bekerja, namun ada tanggung jawab y
Tatapan semua mata kini tertuju pada Mahesa setelah apa yang baru saja laki-laki tersebut sampaikan. Mereka jelas terkejut dengan pernyataan Mahesa yang begitu tiba-tiba."Sayang," panggil Anila dengan tatapan sendu pada Mahesa. Ia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja disampaikan oleh anaknya tersebut.“Mama ingin menjadikan Erisha sebagai menantu bukan? Maka aku yang akan mewujudkannya, aku akan menikahi Erisha. Bukankah berlian tidak pantas di buang?” tanya Mahesa masih dengan wajah datarnya, wajah tegas nya masih jelas terlihat di wajah laki-laki yang kini masih duduk dengan santai di posisi nya. “Jika kamu memang serius, datanglah ke rumah kami untuk membahas masalah ini. Malam ini cukup sampai di sini, kami pergi dulu,” tegas Irawan, ia hanya tidak ingin kembali di permalukan dan di permainkan, diberikan harapan lalu di hempaskan. “Tidak. Tidak perlu datang ke rumah, jika hanya untuk sebuah tanggung jawab, aku tidak memerlukannya,” ucap Erisha dengan tegasnya, ia tidak
Tatapan semua mata kini tertuju pada Mahesa setelah apa yang baru saja laki-laki tersebut sampaikan. Mereka jelas terkejut dengan pernyataan Mahesa yang begitu tiba-tiba."Sayang," panggil Anila dengan tatapan sendu pada Mahesa. Ia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja disampaikan oleh anaknya tersebut.“Mama ingin menjadikan Erisha sebagai menantu bukan? Maka aku yang akan mewujudkannya, aku akan menikahi Erisha. Bukankah berlian tidak pantas di buang?” tanya Mahesa masih dengan wajah datarnya, wajah tegas nya masih jelas terlihat di wajah laki-laki yang kini masih duduk dengan santai di posisi nya. “Jika kamu memang serius, datanglah ke rumah kami untuk membahas masalah ini. Malam ini cukup sampai di sini, kami pergi dulu,” tegas Irawan, ia hanya tidak ingin kembali di permalukan dan di permainkan, diberikan harapan lalu di hempaskan. “Tidak. Tidak perlu datang ke rumah, jika hanya untuk sebuah tanggung jawab, aku tidak memerlukannya,” ucap Erisha dengan tegasnya, ia tidak...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen