Share

Penjelasan

Penulis: Hilmiath
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-10 10:39:55

Suara tangis, perbincangan yang serius, juga suara sirene ambulan yang datang atau pergi, menjadi ciri khas sebuah rumah sakit. Erisha baru saja menitipkan Tania pada salah satu perawat yang berjaga di IGD, mengingat ayah gadis kecil tersebut masih diruwat dengan intensif.

Saat ini, Erisha tengah berjalan beriringan bersama dengan Mahesa yang tadi mencari nya. Tak ada pembicaraan di antara mereka. Mahesa, yang memang tidak begitu banyak bicara, juga Erisha yang masih merasa canggung dengan laki-laki di sebelahnya.

"Jadi, buat apa Kak Mahesa nyari aku?" tanya Erisha yang akhirnya membuka pembicaraan setelah mereka saling terdiam.

Mahesa melihat ke arah Erisha dengan wajah datarnya, khas sekali dengan sosok Mahesa. "Mami yang meminta saya untuk menjemput kamu untuk pergi ke butik dan fitting baju pengantin," jelas Mahesa, yang Erisha balas dengan anggukan.

Tanpa menoleh ke arah Mahesa, Erisha kini masih melanjutkan jalannya dengan santai. Setelah pembicaraan singkat tersebut, tak ada lagi pembicaraan di antara mereka. Masih terlihat canggung satu sama lain. Walau kini Erisha terus menggerutu dalam hatinya karena sikap dingin dan bagaimana datarnya Mahesa.

"Tunggu, aku ganti baju dulu, Kak," pamit Erisha yang setelahnya segera masuk ke dalam ruangan yang menjadi tempatnya istirahat dan meletakkan barang-barangnya.

"Sha, di luar ada Pak Mahesa, deg-degan gue!" suara dari seorang dokter perempuan yang merupakan dokter Internship sama seperti Erisha, membuat Erisha yang tengah mengambil tasnya menoleh ke arah sumber suara yang merupakan teman dekatnya di rumah sakit.

"Lebay lo, udah, aku duluan," ucap Erisha yang tidak ingin membuat Mahesa menunggu lebih lama jika harus menanggapi ucapan temannya itu.

"Tumben buru-buru, mau kemana lo?" tanya Demora pada Erisha yang kini hanya melambaikan tangannya pada Demora yang kini tampak penasaran, bahkan gadis tersebut kini membuntuti Erisha, hingga ia dibuat menganga saat melihat Erisha yang pergi bersama Mahesa.

Erisha yang sebelumnya memang sengaja tidak memberitahu pada Demora karena tidak ingin temannya itu semakin bertanya lebih lanjut.

"Mami udah ada di butik sama Mama," ucap Mahesa saat kini mereka sudah berada di dalam mobil yang melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan.

Erisha sedari tadi hanya terdiam sambil memegang seatbelt-nya, kini menoleh ke arah Mahesa dan menganggukkan kepalanya. Benar-benar tidak ada lagi pembicaraan di antara mereka, hingga selama perjalanan mereka hanya saling terdiam dengan pikiran mereka masing-masing.

Hingga tak begitu lama, akhirnya mereka sampai di depan sebuah butik yang merupakan butik milik ibu Mahesa yang memang merupakan seorang desainer terkenal. Erisha masih saja diam di tempatnya, tanpa berniat untuk keluar dari dalam mobil.

Mahesa yang baru saja akan keluar dan melihat Erisha yang masih terdiam, sontak saja menoleh ke arah gadis di sampingnya yang masih memegang seatbelt-nya dengan pandangan kosong.

"Kamu tidak turun?" tanya Mahesa dengan nada datar, tetapi sedikit penasaran. Tatapannya kini terus tertuju pada Erisha yang masih bergeming di tempatnya.

Erisha mengangguk pelan, masih terdiam. Mahesa menghela napas, lalu akan membuka pintu mobil. Namun Erisha lebih dulu menahannya, membuat Mahesa mengurungkan niatnya untuk keluar dan menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa?" tanya Mahesa dengan nada sedikit keras, menatap Erisha dengan tatapan penasaran.

Erisha terdiam sejenak, lalu berbicara dengan suara pelan, "Kak, sebelumnya kita tidak pernah diskusi tentang pernikahan kita. Apa yang sebenarnya Kakak inginkan? Kenapa Kakak mau menikah dengan aku?"

Mahesa terkejut, matanya menatap Erisha dengan dalam. "Apa yang kamu inginkan, Erisha?"

"Bukankah sebelumnya sudah aku katakan jika aku ingin membantumu membalas dendam tentang apa yang dilakukan oleh Sagara padamu?" tanya Mahesa lagi.

Erisha menatap Mahesa dengan mata tajam. "Benar, tapi apa Kakak yakin itu cukup? Kakak tidak merasa terjebak dalam pernikahan ini?"

Mahesa tersenyum sinis. "Aku tidak pernah merasa terjebak, Erisha. Aku hanya ingin memastikan Sagara tahu apa yang dia hilangkan."

Erisha mengangguk pelan. "Tapi sangat aneh bagiku, Kak Mahesa mau membantu aku. Padahal sebelumnya kita tidak dekat. Apa benar tidak ada sesuatu yang lain?"

Mahesa menatap Erisha dengan mata dalam. "Mungkin ada, Erisha. Mungkin aku ingin melihat Sagara menderita karena kehilangan kamu, dan aku ingin menjadi penyebabnya."

Erisha terkejut. "Kamu cinta padaku?"

Mahesa tersenyum dingin. "Tidak, Erisha. Aku hanya ingin memenangkan permainan ini."

"Aku tahu dia masih mencintai mu, dan aku ingin dia merasakan sakit yang pernah ibu ku rasakan saat ibunya masuk dalam keluarga kami," ujar Mahesa.

Erisha menatap Mahesa dengan mata tajam. "Jadi, ini semua tentang balas dendam. Tapi, apa yang membuatmu begitu yakin Sagara masih mencintai aku?"

Mahesa tersenyum misterius. "Aku tahu dia, Erisha. Aku tahu bagaimana dia mencintai. Dan aku juga tahu, dia tidak akan pernah melepasmu begitu saja."

"Ayolah, Erisha, kita punya tujuan yang sama, sama-sama ingin membalas dendam pada Sagara. Meskipun Sagara akan menikahi gadis lain, dia jauh lebih mencintai mu. Dan pernikahannya hanya karena kebodohan dan tanggung jawabnya karena sudah menghamili gadis itu," Sagara berkata dengan wajah datarnya, tatapannya begitu tajam. Dengan seulas senyum tipis yang terpatri di wajahnya.

"Sudah bukan?" tanya Mahesa dengan nada datar.

Erisha mengangguk pelan. Mahesa menghela napas, lalu membuka pintu mobil dan keluar. Ia berjalan ke sisi Erisha, membuka pintu, dan menawarkan tangannya untuk membantu Erisha turun. "Ayo, Mami dan Mama mu pasti sudah menunggu," katanya dengan nada sedikit lembut. Erisha menatap tangan Mahesa sejenak, lalu menyambut tangan Mahesa.

Bab terkait

  • Dinikahi Calon Kakak Ipar Posesif   Wedding Day

    Hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh keluarga besar kini akhirnya tiba, seorang gadis yang kini tampak begitu cantik dengan make up yang menghias wajah nya kini tampak terus melihat ke arah pantulan cermin yang menampakkan dirinya. Tatapannya kini seolah menerawang jauh entah kemana, yang jelas saat ini ia seolah tidak berada di raga nya. “Anda terlihat begitu cantik Nona,” ucap Seorang perias yang kini dipercaya untuk membantu gadis yang tak lain adalah Erisha untuk merias wajah nya di hari pernikahannya ini. Hari pernikahan yang seharusnya ia lakukan bersama kekasih nya, namun kekasih nya malah mengkhianatinya dan kini malah menikah dengan kakak kekasih nya sendiri, sesuatu yang belum pernah ia pikirkan sebelumnya. “Terima kasih,” ucap Erisha dengan senyuman tipis nya pada sang MUA untuk menghargai pujian yang diberikan untuk nya. “Erisha,” suara teriakan yang begitu heboh tersebut sontak membuat Erisha yang saat ini tengah menatap pantulan dirinya yang tampak begitu cantik l

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Dinikahi Calon Kakak Ipar Posesif   Ucapan Mahesa

    Tatapan semua mata kini tertuju pada Mahesa setelah apa yang baru saja laki-laki tersebut sampaikan. Mereka jelas terkejut dengan pernyataan Mahesa yang begitu tiba-tiba."Sayang," panggil Anila dengan tatapan sendu pada Mahesa. Ia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja disampaikan oleh anaknya tersebut.“Mama ingin menjadikan Erisha sebagai menantu bukan? Maka aku yang akan mewujudkannya, aku akan menikahi Erisha. Bukankah berlian tidak pantas di buang?” tanya Mahesa masih dengan wajah datarnya, wajah tegas nya masih jelas terlihat di wajah laki-laki yang kini masih duduk dengan santai di posisi nya. “Jika kamu memang serius, datanglah ke rumah kami untuk membahas masalah ini. Malam ini cukup sampai di sini, kami pergi dulu,” tegas Irawan, ia hanya tidak ingin kembali di permalukan dan di permainkan, diberikan harapan lalu di hempaskan. “Tidak. Tidak perlu datang ke rumah, jika hanya untuk sebuah tanggung jawab, aku tidak memerlukannya,” ucap Erisha dengan tegasnya, ia tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Dinikahi Calon Kakak Ipar Posesif   Pertunangan

    Pagi ini Erisha bangun dengan mata nya yang sembab, bahkan rasanya Erisha kesulitan untuk membuka mata, karena saking besar mata nya saat ini. Setelah semalaman ia menangis. Dengan Langkah lelahnya gadis tersebut berjalan ke arah ruang makan, untuk sarapan. Karena bagaimanapun hari ini ia harus tetap berangkat bekerja. Saat sampai di ruang makan, Erisha tampak begitu terkejut melihat keberadaan laki-laki yang tadi malam mengatakan akan menikahi nya yang tak lain adalah Mahesa. Bahkan kini Mahesa terlihat tengah sibuk dengan makanannya, sambil berbincang santai dengan keluarga Erisha. “Sudah turun sayang? Mau ke rumah sakit hari ini?” tanya Devika, ibu Erisha yang menyambut anak bungsu nya dengan senyuman. Erisha berjalan kea rah ibu nya lalu menganggukkan kepalanya. “Iya Ma,” jawab Erisha seadanya. Gadis tersebut kini duduk di samping ibu nya untuk memakan sarapannya. Sebenarnya begitu malas rasanya hari ini Erisha untuk datang ke rumah sakit dan bekerja, namun ada tanggung jawab y

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Dinikahi Calon Kakak Ipar Posesif   Obsession

    Suara dari hiruk pikuk yang berada di rumah sakit menjadi teman dari keseharian yang harus dijalankan Erisha. Menjadi seorang dokter memang merupakan cita-cita nya sedari kecil, jadi Erisha menjalani harinya sebagai seorang dokter tanpa beban sedikitpun. Erisha baru saja menangani seorang pasien kejang yang baru saja di bawa kerumah sakit, saat suara ambulance yang baru datang terdengar begitu nyaring. Gadis tersebut segera membuka tirai pembatas UGD, memanggil perawat yang tidak jauh darinya. “Resep obat dan vitamin sudah saya tulis, setelah infus ini habis, langsung pindahkan ke ruang rawat,” perintah Erisha pada seorang perawat yang tadi di panggilnya. Perawat tersebut menganggukkan kepalanya mendengar perintah Erisha. “Dokter, pasien darurat!” seru seorang perawat yang menghampiri Erisha dengan terburu-buru. Sepertinya belum ada dokter yang menanganinya, mengingat kini UGD sedang begitu ramai.Erisha segera menghampiri pasien nya yang kini terbaring di ranjang rumah sakit, hin

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13

Bab terbaru

  • Dinikahi Calon Kakak Ipar Posesif   Wedding Day

    Hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh keluarga besar kini akhirnya tiba, seorang gadis yang kini tampak begitu cantik dengan make up yang menghias wajah nya kini tampak terus melihat ke arah pantulan cermin yang menampakkan dirinya. Tatapannya kini seolah menerawang jauh entah kemana, yang jelas saat ini ia seolah tidak berada di raga nya. “Anda terlihat begitu cantik Nona,” ucap Seorang perias yang kini dipercaya untuk membantu gadis yang tak lain adalah Erisha untuk merias wajah nya di hari pernikahannya ini. Hari pernikahan yang seharusnya ia lakukan bersama kekasih nya, namun kekasih nya malah mengkhianatinya dan kini malah menikah dengan kakak kekasih nya sendiri, sesuatu yang belum pernah ia pikirkan sebelumnya. “Terima kasih,” ucap Erisha dengan senyuman tipis nya pada sang MUA untuk menghargai pujian yang diberikan untuk nya. “Erisha,” suara teriakan yang begitu heboh tersebut sontak membuat Erisha yang saat ini tengah menatap pantulan dirinya yang tampak begitu cantik l

  • Dinikahi Calon Kakak Ipar Posesif   Penjelasan

    Suara tangis, perbincangan yang serius, juga suara sirene ambulan yang datang atau pergi, menjadi ciri khas sebuah rumah sakit. Erisha baru saja menitipkan Tania pada salah satu perawat yang berjaga di IGD, mengingat ayah gadis kecil tersebut masih diruwat dengan intensif.Saat ini, Erisha tengah berjalan beriringan bersama dengan Mahesa yang tadi mencari nya. Tak ada pembicaraan di antara mereka. Mahesa, yang memang tidak begitu banyak bicara, juga Erisha yang masih merasa canggung dengan laki-laki di sebelahnya."Jadi, buat apa Kak Mahesa nyari aku?" tanya Erisha yang akhirnya membuka pembicaraan setelah mereka saling terdiam.Mahesa melihat ke arah Erisha dengan wajah datarnya, khas sekali dengan sosok Mahesa. "Mami yang meminta saya untuk menjemput kamu untuk pergi ke butik dan fitting baju pengantin," jelas Mahesa, yang Erisha balas dengan anggukan.Tanpa menoleh ke arah Mahesa, Erisha kini masih melanjutkan jalannya dengan santai. Setelah pembicaraan singkat tersebut, tak ada la

  • Dinikahi Calon Kakak Ipar Posesif   Obsession

    Suara dari hiruk pikuk yang berada di rumah sakit menjadi teman dari keseharian yang harus dijalankan Erisha. Menjadi seorang dokter memang merupakan cita-cita nya sedari kecil, jadi Erisha menjalani harinya sebagai seorang dokter tanpa beban sedikitpun. Erisha baru saja menangani seorang pasien kejang yang baru saja di bawa kerumah sakit, saat suara ambulance yang baru datang terdengar begitu nyaring. Gadis tersebut segera membuka tirai pembatas UGD, memanggil perawat yang tidak jauh darinya. “Resep obat dan vitamin sudah saya tulis, setelah infus ini habis, langsung pindahkan ke ruang rawat,” perintah Erisha pada seorang perawat yang tadi di panggilnya. Perawat tersebut menganggukkan kepalanya mendengar perintah Erisha. “Dokter, pasien darurat!” seru seorang perawat yang menghampiri Erisha dengan terburu-buru. Sepertinya belum ada dokter yang menanganinya, mengingat kini UGD sedang begitu ramai.Erisha segera menghampiri pasien nya yang kini terbaring di ranjang rumah sakit, hin

  • Dinikahi Calon Kakak Ipar Posesif   Pertunangan

    Pagi ini Erisha bangun dengan mata nya yang sembab, bahkan rasanya Erisha kesulitan untuk membuka mata, karena saking besar mata nya saat ini. Setelah semalaman ia menangis. Dengan Langkah lelahnya gadis tersebut berjalan ke arah ruang makan, untuk sarapan. Karena bagaimanapun hari ini ia harus tetap berangkat bekerja. Saat sampai di ruang makan, Erisha tampak begitu terkejut melihat keberadaan laki-laki yang tadi malam mengatakan akan menikahi nya yang tak lain adalah Mahesa. Bahkan kini Mahesa terlihat tengah sibuk dengan makanannya, sambil berbincang santai dengan keluarga Erisha. “Sudah turun sayang? Mau ke rumah sakit hari ini?” tanya Devika, ibu Erisha yang menyambut anak bungsu nya dengan senyuman. Erisha berjalan kea rah ibu nya lalu menganggukkan kepalanya. “Iya Ma,” jawab Erisha seadanya. Gadis tersebut kini duduk di samping ibu nya untuk memakan sarapannya. Sebenarnya begitu malas rasanya hari ini Erisha untuk datang ke rumah sakit dan bekerja, namun ada tanggung jawab y

  • Dinikahi Calon Kakak Ipar Posesif   Ucapan Mahesa

    Tatapan semua mata kini tertuju pada Mahesa setelah apa yang baru saja laki-laki tersebut sampaikan. Mereka jelas terkejut dengan pernyataan Mahesa yang begitu tiba-tiba."Sayang," panggil Anila dengan tatapan sendu pada Mahesa. Ia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja disampaikan oleh anaknya tersebut.“Mama ingin menjadikan Erisha sebagai menantu bukan? Maka aku yang akan mewujudkannya, aku akan menikahi Erisha. Bukankah berlian tidak pantas di buang?” tanya Mahesa masih dengan wajah datarnya, wajah tegas nya masih jelas terlihat di wajah laki-laki yang kini masih duduk dengan santai di posisi nya. “Jika kamu memang serius, datanglah ke rumah kami untuk membahas masalah ini. Malam ini cukup sampai di sini, kami pergi dulu,” tegas Irawan, ia hanya tidak ingin kembali di permalukan dan di permainkan, diberikan harapan lalu di hempaskan. “Tidak. Tidak perlu datang ke rumah, jika hanya untuk sebuah tanggung jawab, aku tidak memerlukannya,” ucap Erisha dengan tegasnya, ia tidak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status