Share

Bab 167

Annika tertegun sesaat. Begitu menoleh, dia langsung melihat Jeremy. Padahal pria ini akan segera bertunangan dan terlihat begitu keren di layar lebar, tetapi wajahnya malah menjadi begitu lesu dan matanya juga memerah sekarang.

"Di mana Sania?" tanya Jeremy dengan suara serak dan cengkeraman yang menjadi makin kuat. Hal ini pun membuat Annika kesakitan.

Annika pun tersadar kembali. Dia menatap Jeremy, lalu membalas dengan lirih, "Kemarin kami sempat mengobrol di telepon. Dia lagi di Kota Brata. Jeremy, kamu sudah mau bertunangan, ngapain cari dia lagi?"

Jeremy melepaskan tangan Annika, lalu menyalakan rokok dengan agak kesal. Asap seketika mengepul di udara ....

Jeremy menjentikkan rokoknya sembari menjawab, "Sejak semalam, aku nggak bisa menghubunginya lagi. Annika, bukannya aku nggak ingin melepaskannya, tapi aku nggak bisa melupakannya!"

Annika menegur, "Jeremy, kamu sudah mau bertunangan lho! Kamu mau jadiin dia wanita simpanan? Calon istrimu itu pasti akan mencari masalah dengann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status