Share

Bab 170

Dalam perjalanan ke rumah sakit, Annika mengepalkan tangannya dengan erat. Dia tidak bertanya apa pun pada Zakki.

Koridor di rumah sakit terasa panjang. Annika samar-samar bisa mendengar tangisan seorang wanita yang terdengar kesakitan dan familier. Dia pun mempercepat langkah kakinya.

Sesudah mendorong pintu, Zakki yang berdiri di belakang berbisik, "Anak buah Evania memukulnya sampai telinga kanannya tuli. Kami menemukannya di sebuah gudang terlantar."

Annika seketika berkaca-kaca. Dia menggenggam gagang pintu dengan gemetaran. Sesaat kemudian, dia baru berjalan masuk.

Jeremy dan calon istrinya tiba duluan. Terlihat Sania yang terduduk lemas di ranjang dan kehilangan banyak berat badan. Dia tidak mendengarkan Jeremy dan Evania yang berbicara karena memang tidak bisa mendengar lagi.

Kini, Sania bak mayat berjalan. Begitu melihat Annika, sorot matanya baru terlihat lebih hidup. Annika memeluknya sambil berkata dengan bibir yang bergetar, "Maaf, aku terlambat."

Sania menangis dengan ker
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status