Lorenzo diam di ujung sana. Trevor mengira dia berpikir, tapi tiba-tiba saja suara tawa pria itu terdengar.“Hahhahaha, kau ingin memberikan sesuatu pada wanita yang kau sukai? Hei, bagaimana istrimu? Dia sepertinya cukup setia. Dia juga cantik dan seksi. Kenapa kau mau meninggalkannya?”“Diamlah! Berikan saja jawabanmu.”“Oke, baik, baik. Hmm, biasanya wanita itu suka yang memikat hati. Merkea suka juga barang mahal, tapi jika masih pendekatan kau langsung memberikan barang mahal, mereka akan tersinggung. Eh, tapi tidak berlaku pada para gold digger.Jika wanita itu gold digger, dia akan langsung senang diberikan barang mewah.Tapi jika bukan, mereka akan senang pada sesuatu yang sederhana tapi memiliki makna mendalam.”Trevor pening mendengar penjelasan Lorenzo. Barang apa itu yang sederhana tapi memiliki makna mendalam.“Bisa kau beritahukan saja nama barangnya, daripada kau memberikan penjelasan panjang lebar?”“Oh, kau tidak bisa menebak barang seperti apa yang disukai para wanit
“Minum ini dulu sebelum kita ke atas.”Sore itu Vicco membawa Tamara ke sebuah hotel untuk bertemu dengan klien penting.Katanya pada Tamara, kliennya itu merupakan pasangan paruh baya yang bersedia memberikan dukungan pada kampanyenya nanti, jika dia merasa Vicco merupakan pribadi yang hangat dan dapat dipercaya.Saat ini Vicco sedang melebarkan sayapnya di dunia politik. Dalam sembilan bulan ke depan, Vicco akan mengikuti pemilihan pemimpin distrik sebagai wakil gubernur.Jika berhasil dia bahkan akan menjadi wakil gubernur termuda.Untuk itu dia membutuhkan penyokong dana yang sangat besar dan Tuan Kozlov adalah salah satunya.Namun, dia perlu membuat dirinya memiliki citra diri seperti yang diharapkan Pasangan Kozlov.Maka dari itu, Vicco meminta Tamara untuk mendampinginya di pertemuan sore ini.Sebagai kekasih yang sangat mensupport kesuksesan satu sama lain, Tamara tentu saja bersedia.Saat ini mereka sudah tiba di parkiran hotel dan Vicco menyodorkannya sebotol jus stroberi kes
Entah pukul berapa, Tamara mengerjap dan terbangun. Kepalanya terasa berat dan otot-otot tubuhnya terasa nyeri.Tapi kamar sudah lebih terang daripada semalam, sekalipun langit di luar belum terang benderang.“Di mana ini?” gumam gadis 21 tahun itu sembari memandang sekelilingnya. Dia baru menyadari jika dia berada di sebuah kamar hotel. Ingatannya tentang semalam pun mulai bertayangan di benaknya.Oh, tidak! Dia sudah digerayangi Tn. Kozlov dan pria itu seperti harimau buas melampiaskan hasrat pada dirinya.Tamara tercekat dan langsung menoleh ke sebelahnya.Deg! Jantungnya nyaris copot.Kejadian semalam adalah nyata. Pria itu masih tertidur di sampingnya. Berarti ... pria ini adalah Tn. Kozlov.Dengan jantung yang bertalu tak karuan, Tamara mengamati wajah tentram yang tertidur di sampingnya itu.Ternyata Tn. Kozlov bukanlah pria paruh baya. Malahan dia tampak masih cukup muda dan sangat tampan.Hidungnya mancung, bibirnya tipis dan dikelilingi sisa cukuran cambang yang halus. Alisn
Enam tahun kemudian ...“Waaah anak-anak mami sudah ganteng dan cantik-cantik nih!” puji Tamara dengan senyum lembut dan penuh kasih pada kembar tiga yang dilahirkannya lima tahun lalu.Apa yang saat dulu dia takutkan dan dipandangnya sebagai mimpi buruknya, ternyata tidaklah seburuk itu.Sekalipun, Tamara sampai diusir ayah dan ibu tirinya saat ketahuan hamil, setidaknya triplet yang dia kandung dan lahirkan ternyata memberinya warna ceria dalam hidup.Bagi Tamara kini, triplet adalah hartanya yang paling berharga. Tiga anak kembarnya itu adalah pusat hidupnya.Untuk merekalah dia hidup. Karena merekalah dia bersemangat, berkarya, dan berbahagia.“Kami cantik tentu saja karena mewarisi kecantikan Mami Ratu sejagad raya ini!” seru Tilly dengan nada diplomatisnya.Cekikikan Thea pun bergema mengiringi pujian setinggi langit Tilly pada sang mami.“Aduuuh, kamu bisa aja, Tilly!” seru Tamara sembari tersenyum merona. “Mami kan jadi malu ...”Di hadapan tiga kembarnya, Tamara menjadi sosok
Seperti enam tahun lalu, poster-poster yang serupa juga berjejer di sepanjang jalan dan di billboard-billboard besar. Hanya saja kali ini Vicco menjadi calon Gubernur, sedangkan enam tahun lalu dia menjadi calon wakil gubernur. Hati Tamara terasa bagai diremas kuat. Dia adalah korban keserakahan Vicco. Dia kehilangan mahkota yang dia jaga sebagai seorang wanita pada pria asing yang tak dia inginkan sehingga dia diusir keluarganya saat rahimnya membuahkan benih pria asing itu. Saat Tamara berjuang melahirkan triplet, Vicco dilantik menjadi wakil gubernur. Belum cukup sampai di sana, atas dukungan Vicco, Darla juga mencuri rancangan gaun pengantin karya-nya lalu menjadikan rancangan itu sebagai karyanya sendiri. Darla mendapatkan pujian dan hadiah bonus dalam jumlah besar, sedangkan Tamara dipecat karena dianggap tak mampu bersaing secara sportif sehingga dia menebar fitnah pada Darla. Selain itu juga, selama lima tahun ini Vicco menikmati kehidupan gemilangnya sebagai wakil gub
Tamara kebingungan. Dia tidak merasa melakukan hal yang salah, tapi kenapa pelanggannya ini marah.“Maaf, Miss- Eh ... bukan, maksudku ... Bu. Aku memanggil Anda-”“Eh, eh, eh, tadi ‘Miss’ sekarang ‘Bu’! Kamu pikir aku ibu-ibu?” Suara Miss El-Mia semakin melengking dan terdengar menjengkelkan.Tamara kembali terperangah. Baru kali ini dia berhadapan dengan pelanggan yang sangat sulit disenangkan.Jika bukan karena Ny. Julia berpesan untuk melayani pelanggan ini dengan baik, maka Tamara pastilah sudah menolak melayani Miss El-Mia ini.“Jadi Anda mau disapa dengan sebutan apa?” tanya Tamara lagi dengan suara lembut dan penuh kerendahan hati.Dia masih memberi muka pada Ny. Julia.“Panggil aku Lady! Aku akan menjadi istri dari seorang pebisnis besar di kota ini. Suamiku adalah pria paling berkuasa di kota ini. Bahkan Gubernur pun tunduk padanya!Aku hanya perlu mengadu padanya maka dia akan menghancurkan apapun yang kutunjuk!Uangnya saja mampu membeli hidup matimu!Bahkan meremukkanmu hi
“Apa analisis Anda ini tidak salah? Jangan bermain-main dengan saya!” Suara Trevor bergema kuat di ruang konsultasi dokter yang dia kunjungi. Trevor mengantarkan Lady El-Mia kembali ke rumah tadi karena dia hendak menuju rumah sakit untuk berkonsultasi tentang kesehatannya, bukan karena dia sibuk seperti katanya pada El-Mia tadi. Namun, Trevor berang saat baru saja mendengar analisis dokternya yang mengatakan bahwa dia menderita penyakit yang membuat kesuburannya terganggu. Dari penjelasan dokter, penyakitnya ini skala ringan, tanpa gejala dan tanpa nyeri, sehingga tidak dibutuhkan tindakan pembedahan sama sekali. Tindakan pengobatan pun hanya memerlukan olahraga ringan seperti jalan kaki, berenang, dan bersepeda. Hanya saja, yang menyebabkan Trevor kesal setengah mati adalah bahwa penyakit ini bisa mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas spermanya, sedangkan orang tuanya sudah tak sabar untuk menimang cucu. “Maaf, Tn. Kozlov, seperti itulah efek dari penyakit ini. Tapi A
Sungguh kebetulan yang luar biasa.Selain itu juga, entah mengapa dia merasa dua wajah di hadapannya ini cukup familier.Trevor sampai tak bisa mengalihkan tatapannya dari mereka.Hanya saja, sekalipun dia mengaduk-aduk ingatannya, Trevor tidak bisa menyebutkan satu pun nama yang memiliki kemiripan wajah di hadapannya itu.Rasa penasarannya semakin bergejolak.“Siapa kalian?” tanyanya pada dua gadis kecil itu.Sontak saja, Thea dan Tilly berkacak pinggang.“Paman yang siapa?” sahut Tilly tak merasa takut sama sekali. Suaranya yang cempreng pun terdengar lucu.Karena pertanyaannya malah dibalas dengan pertanyaan juga, Trevor semakin penasaran. Dia pun terkekeh pelan.“Namaku Trevor. Apa kalian mengenaliku?”Dengan polosnya, Thea dan Tilly menggelengkan kepala mereka.“Aku sudah memperkenalkan namaku. Sekarang giliran kalian,” titah Trevor.Meskipun tidak
Lorenzo diam di ujung sana. Trevor mengira dia berpikir, tapi tiba-tiba saja suara tawa pria itu terdengar.“Hahhahaha, kau ingin memberikan sesuatu pada wanita yang kau sukai? Hei, bagaimana istrimu? Dia sepertinya cukup setia. Dia juga cantik dan seksi. Kenapa kau mau meninggalkannya?”“Diamlah! Berikan saja jawabanmu.”“Oke, baik, baik. Hmm, biasanya wanita itu suka yang memikat hati. Merkea suka juga barang mahal, tapi jika masih pendekatan kau langsung memberikan barang mahal, mereka akan tersinggung. Eh, tapi tidak berlaku pada para gold digger.Jika wanita itu gold digger, dia akan langsung senang diberikan barang mewah.Tapi jika bukan, mereka akan senang pada sesuatu yang sederhana tapi memiliki makna mendalam.”Trevor pening mendengar penjelasan Lorenzo. Barang apa itu yang sederhana tapi memiliki makna mendalam.“Bisa kau beritahukan saja nama barangnya, daripada kau memberikan penjelasan panjang lebar?”“Oh, kau tidak bisa menebak barang seperti apa yang disukai para wanit
Trevor teringat akan Lady El yang menolak menandatangani surat perceraian.Kemarahannya pun menggelegar dalam dada.Dan saat ini, ketika dia memikirkan apa yang bisa meluluhkan hati Tamara, Trevor memiliki rencana untuk membuat Lady El kesal padanya.Ini semacam rencana balas dendam pada Lady El karena tak bersedia diceraikan.Dia akan membuat wanita itu muak padanya dan memohon perceraian dengan sendirinya.Setelah Laurensia tak bersedia membantunya, Trevor menekan nomor Lady El.Sejak pernikahan mereka, ini pertama kalinya Trevor menghubungi Lady El.Di tempatnya, wanita itu menatap layar ponsel dengan pandangan tak percaya.Trevor suaminya yang menelpon?Gegas jari lentiknya menggeser tombol hijau.“Ya, Suamiku, ada apa?” sahutnya dengan suara lembut seakan hendak menunjukkan bahwa dia akan melupakan apapun yang pernah Trevor lakukan padanya selama pria itu masih bersedia menghubunginya, menemuinya, dan mempertahankan pernikahan mereka.Mendengar itu, Trevor merasakan perutnya berg
Setelah kepergian Trevor, Thea dan Tilly masih memandangi tumpukan pakaian yang berjejer di sofa di hadapan mereka.Tatapan yang tadinya menahan diri, kini berubah menjadi berbinar takjub.“Mommy ... baju-baju ini bagus sekali! Apalagi sepatu ini, bagus sekali, Mommy! Harganya pasti sangat mahal.Ayo, mommy kita simpan saja mumpung paman jahat sedang pergi. Kalau harus membeli ini semua, berapa uang yang perlu mommy keluarkan.”Tilly berseru takjub tak lagi menutup-nutupi kekagumannya.Mendengar itu, Thea pun ikut memandang barang-barang itu dengan keinginannya yang tak terbendung lagi.“Benar, Mommy! Kita cepat simpan yang kita mau. Aku mau yang ini, kau mau yang mana, Tilly? Dan kau Travish?”Tamara yang mendengarnya merasakan hatinya teriris. Anak-anaknya seperti sangat memahami kondisi keuangannya. Selama ini mereka tidak pernah meminta barang-barang mahal.Setiap kali mereka membutuhkan sesuatu, mereka akan bertanya dulu, seperti:“Mommy, kalau harga tas sekolah berapa ya?”“Momm
Ketika hati Trevor geram dengan kata-kata Tilly dan Thea, pikiran Tamara malah mengembara sedikit jauh.Dia teringat beberapa kali Thea dan Tilly selalu mengungkapkan keinginan mereka untuk memiliki ayah.Mereka iri melihat anak-anak lain bermain bersama ayah mereka, jalan-jalan besama ayah mereka.Anak-anak yang mempunyai ayah pun memiliki rutinitas menyambut sang ayah pulang kerja.Ini adalah hal-hal yang tak pernah mereka rasakan.Yang mereka sambut sepulang kerja hanyalah dirinya, sang mommy. Tapi mereka belum pernah menyambut sang ayah.Juga ketika anak-anak lain bisa merengek minta dibelikan es krim pada ayah mereka. Beberapa kali Tamara sempat melihat tatapan anak-anaknya itu ke arah para ayah yang menggandeng tangan anak-anak mereka saat jalan-jalan, lalu membelikan es krim, dan berjongkok memberikan es krim itu keapda anaknya.Adegan seperti itu mungkin adalah adegan kecil bagi anak-anak lainnya, tapi bagi mereka, mereka sangat merindukan adegan sederhana seperti itu.Namun,
Tatapan Trevor beralih dari wajah tesoro-nya, lalu pakaian yang berjejer rapi, lalu berakhir di Tamara.Tatapannya pun berubah dari hangat ke dingin dan tajam. “Sebagai ayah mereka, aku ingin memberikan sesuatu yang berkelas. Yang elegan. Yang tidak bisa kau berikan pada mereka. Karena mereka adalah bagian dari The Kozlov. Mereka adalah Tesoro-ku.”Trevor mengangkat dagu pertanda dia sangat puas akhirnya bisa mengucapkan kata-katanya itu. Terlebih lagi saat dilihatnya wajah Tamara tampak tersinggung, hatinya dipenuhi kepuasan yang menyebar seperti partikel parfum yang disemprotkan.Trevor sampai tak menyadari bahwa lima wajah di hadapannya, termasuk Bibi Beatrice, terlihat mematung.“Aku hanya berharap kalian menerimanya dengan senang hati,” kata Trevor lagi sambil menatap wajah ketiga triplets.Seakan dia tidak pernah mengatakan kata-kata yang menyakiti hati mommy mereka.Keadaan masih sunyi berdetik-detik lamanya.Sampai kemudian, Travish yang akhirnya bicara. Suaranya datar dan ta
Mendengar celetukan sinis dari entah Thea atau Tilly, untuk pertama kalinya, senyum tipis di bibir Trevor berthan lebih lama dari seharusnya.Biar bagaimana pun karena yang mengatakan hal seperti ini adalah darah dagingnya yang masih kecil, maka bagi Trevor kata-kata itu lucu. Menggemaskan.“Aku ke sini mau menyapa kalian. Menengok kalian. Sudah lama kita tak berjumpa.”Bulu mata panjang nan lentik itu mengerjap cepat lagi.“Paman tidak salah bicara? Menengok kami? Kenapa? Untuk apa?”“Ya ... supaya kalian ... tidak marah lagi.”Entah Thea atau Tilly di depannya itu, tapi wajah itu kini memicing tak suka.Kemudian dari arah dalam terdengar suara Tamara bertanya, “Tilly ... siapa yang datang?”“Eh ... In- ini, Mommy ... ada ... err ...”Sebelah alis Trevor naik setingkat melihat Tilly yang susah payah mencari kata yang tepat untuk menyebutkan dirinya. Dan dia ingin tahu, apa yang akan disebutkan gadis kecilnya itu.“Siapa, Tilly? Kalau tidak kenal cepat tutup pintu!”“Eh, iya, Mommy. I
Trevor memelototi foto-foto itu dan nyaris meremukkan ponselnya.Dia begitu kesal dan marah.Siapa lelaki lemah- letih- lesu di dalam foto bersama Tamara ini?Mengapa lelaki itu ada bersama Tamara? Bahkan mengantar triplet ke sekolah?Sialan!Bahkan jemarinya yang gemulai singgah di pundak Tamara.Dia tak bisa menahan kemarahannya lagi.Trevor pun segera mempercepat menyusun pakaiannya dalam koper, lalu menelpon Boris agar menyewakannya kamar hotel terbaik di kota itu.Setelah itu, Trevor gegas menuju garasi mobil dan demi sampai di tempat Tamara secepat mungkin, Trevor memilih Koenigsegg Jesko Absolut.Mobil sport berdesign mewah dan elegan serta maskulin ini merupakan mobil tercepat yang mampu melaju dengan kecepatan 499km/jam.Sudah pasti niat Trevor tiba secepat kilat di tempat Tamara.Tapi begitu dia masuk, dia teringat lagi dengan pakaian-pakaian Triplet.Trevor pun mengarahkan mobil ke sebuah pusat perbelanjaan terlebih dahulu. ***Hanya butuh tiga puluh menit saja untuk
Di tempat tinggal Tamara yang baru ....“Ayo bangun! Hari ini hari pertama kalian sekolah, bukan?”Mendengar sang mommy mengatakan sekolah, Thea dan Tilly langsung membuka mata dan menegakkan tubuh.“Kami akan segera siap, Baginda Ratu Tercantik dan Terbaik Hati Sejagad Raya!” seru Thea dan Tilly bersamaan, membuat Tamara tersenyum geli melihat tingkah mereka.Travish bangun tak lama kemudian dengan kesunyian dari dirinya. Dia tak bersuara dan langsung bersiap.Tiga puluh menit kemudian, triplet sudah siap dan hanya perlu sarapan.“Ayo ini sarapan kalian. Hari ini kita akan menaiki kereta gantung untuk tiba di sekolah kalian. Jadi, kalian harus kenyang agar kuat berjalan jauh dan naik turun tangga.”“Tentu saja kami kuat, Mommy! Jangan khawatir. Anak-anak mommy ini tangguh dan energik, jadi tidak mungkin kami kelelahan hanya karena jalan jauh.”“Good! Itu yang ingin mami dengar.”Ketika mereka baru saja duduk dan hendak mulai makan, bell pintu berbunyi.“Mommy ... mungkin itu paman ba
“Pak tua, kau terlalu cemas. Tidak perlu kau pikirkan kalau masalah itu. Aku bisa mengurusnya sendiri!”Trevor jadi ketus karena selalu ditagih ayahnya.Tentu saja dia sangat berniat menjadi daddy.Dia bahkan berbunga-bunga membayangkan dirinya menjadi daddy dari tiga triplets yang sifatnya bervariatif itu.Tapi karena mereka tak mau menerimanya, Trevor merasakan hatinya perih. Bagai ada serpihan kayu tipis yang menetap di dalam daging hatinya.Tak terlihat, tapi menimbulkan perih yang teramat sangat. Bahkan bisa jadi mematikan.Trevor masih terus berusaha keras melepaskan diri rasa periih itu. Dan selama itu juga, dia sengaja tidak mencari Tamara dan Triplet.Tapi bukan berarti dia tidak khawatir akan keberadaan Tamara dan Triplet.Dia telah mengutus pasukan khusus -Ombra Nera- yang berisikan lima tentara terbaik dan terlatihnya, u ntuk mencaritahu di mana keberadaan Tamara dan triplet sekarang ini.Mereka sudah menemukan kota tempat Tamara pindah dan hanya perlu mencaritahu aparteme