Share

Bukti kekejaman

"Maksud Bapak cara apa?"

Pak Agung hanya terdiam, tanganya di lipat di atas perut yang membuncit. Napasnya naik turun, seperti kelelahan menghadapi hari-hari yang begitu berat. Ia mengusap rambut hitam putrinya lalu berkata, "Nanti juga kamu tahu, Bapak sedang negosiasi dulu untuk persyaratannya."

Dahi Putri mengeryit, ia merasa curiga kalau bapaknya sedang merencanakan sesuatu yang gila. Ketika hendak membuka suara, Bu Aini keluar dari ruang ICU, matanya terlihat sembab.

Putri menggeser duduknya, mempersilakan sang ibu untuk duduk di kursi bagian tengah. Ketiganya duduk dengan posisi yang sama, punggung bersandar ke dinding dan kaki diselonjorkan. Bahkan, Pak Agung memijat lutut beberapa kali karena memang ia mempunyai riwayat penyakit rematik. Hanya saja belum terlalu parah.

"Lebih baik, Bapak sama Ibu pulang dan istirahat di rumah. Via biar Putri saja yang jaga," ucap Putri sembari melirik jam hitam di tangan kirinya yang sudah menunjukan pukul 21.00 waktu setempat.

"Emang kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Alaaw 61
ini kapan lagi update babnya?? jangan bikin penasaran pembaca jadi kecewa dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status