PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN

PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN

last updateLast Updated : 2023-06-30
By:  Mrs Dream WriterCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
21Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

PENGKHIANAT HARUS MATI ! Mayor Hawks, terpaksa menjalani sidang kode etik di Mahkamah Militer setelah diputuskan menjadi penyebab hilangnya kotak hitam dalam pesawat militer yang menjadi tanggung jawabnya. DENDAM MEMBARA ! Membuat Hawks sangat murka karena enam prajuritnya yang menjadi sandera pihak musuh justru tak mendapatkan kehormatannya. EAGLE FORCE, pasukan elite Angkatan Udara Negara Zethian kini runtuh setelah regu tersebut dinyatakan sebagai pembelot Negara karena kegagalan misinya. Hawks bersama enam anggota regunya, menjalani hukuman di penjara paling ekstreem di negaranya ini . Dua tahun berada di balik jeruji, tawaran pembebasan datang saat Zethian berada di ujung tanduk peperangan dengan Negara Sekutu Verliand yang membombardir negara ini demi menguasai kilang minyak terbesar di kawasan Utara ini. Hawks, tak serta merta menerimanya. Namun setelah mempertimbangkan kebebasan mutlak dan juga pembersihan nama besarnya dijaminkan, Hawks kembali ke medan perang dengan enam anggota regunya sebagai Legiun Zero

View More

Chapter 1

Bab 1

"Jenderal! Kita tertembak!" ucap Steve yang berada di depan kemudi sambil berusaha menaikkan tuas untuk tetap menjaga keseimbangan.

"May Day! May Day!" ucap Hawks menggunakan radio khusus di pundaknya.

Tidak ada jawaban dari markas.

Sementara itu kepulan asap menghitam kini mulai menyelimuti bagian dalam pesawat tempur ini.

"Letnan! berapa lama waktu kita?" tanya Hawks kepada Steve.

"Kurang dari dua menit, Jenderal!" ucap Steve sambil melepaskan sabuk pengamannya.

"Baiklah semuanya, kode BLACK ZERO, ambil parasut kalian dan kita harus menyelamatkan diri!" ucap Hawks sambil memeriksa satu persatu parasut di tubuh anak buahnya.

"Jenderal! parasut Anda?" tanya Steve yang melihat parasut sang komandan tidak lagi memiliki pengait otomatisnya.

"Aku bukan amatir! melompatlah sekarang!" ucap Hawks memerintah.

Namun keenam anggotanya ini tidak bergeming, mereka tetap berdiri di depannya.

"Kalian jangan pernah mencoba menyanggah perintahku! Melompatlah atau aku akan mengajukan indisiplioner kepada Mahkamah Militer!" ucap Hawks dengan suara semakin tegas.

Pesawat tersebut kini mulai kehabisan keseimbangan, golden Eagle menukik tajam sambil berputar membuat semua orang di ekor pesawat ini terjerembab.

"Move! Raih jendela di kaki kalian dan tendang bersamaan!" ucap Hawks saat melihat anak buahnya terjungkal dan kesulitan untuk mengakses lagi pintu keluar.

TRAAAKK

Suara pecahan kaca terdengar, Hawks masih bergelantungan di bagian atas pesawat karena tas parasutnya tersangkut di salah satu pegangan kursi yang kini terbalik.

Sementara keenam anak buahnya akhirnya bisa meloloskan diri dari pesawat nahas tersebut.

"Jenderal!" teriak Steve yang melihat Hawks tersangkut di pesawat.

Keringat dingin bercucuran di tubuhnya, waktu semakin sempit sementara ujung tebing kini hanya puluhan meter di depannya.

SRATTT

Dengan belatinya, Hawks berhasil melepaskan tas parasut yang tersangkut itu. Namun hal ini juga membuatnya kehilangan parasutnya itu.

"Sharena, aku datang sayang," ucap Hawks sambil membayangkan istri tercintanya yang kini sudah tiada.

Jenderal bintang satu ini memejamkan matanya, sambil merasakan tubuhnya yang terjun bebas di udara dengan sangat cepat.

"Jenderal!"

"Jenderal!"

"Daddy!"

Teriakan memekakkan telinganya terus terdengar, namun seruan sang putri tercintalah yang sanggup membuatnya kembali membuka mata.

DEGG

Jantung sang Jenderal berdegup semakin kencang, dia melihat enam anak buahnya tengah berpegangan tangan sambil mengurungnya seperti sebuah lingkaran.

"Eagle Keys!" teriak Steve.

Dan letnan muda itu pun kemudian menarik surut parasutnya sambil berenang ke bagian depan untuk meraih tangan Hawks.

"Kalian sangat payah!" ucap Hawks sambil menerima uluran tangan anggota regunya itu.

Dengan formasi Eagle Keys, mereka membuat sebuah ring berlapis demi menyelamatkan sang komandan.

Daratan kini mulai terlihat jelas, mereka terus menurun dengan cepat karena beban berat tambahan yang membuat parasut tak bisa lincah mengikuti angin.

BUGGG

Sebuah pendaratan yang cukup menyakitkan.

Ketujuh orang ini terhempas kencang di ladang semangka yang lumayan bersemak.

Jarak mereka tak terlalu berjauhan, sehingga mereka bisa saling mengawasi.

"Celaka!" ucap Hawks saat menyadari puluhan moncong senjata beriringan mendekati mereka.

Wajah semuanya memucat, mereka melihat pasukan negara Verliand terus mendekat.

"Petra terluka, kakinya patah," teriak Hamesh kepadanya.

"Baiklah, tetap tenang dan ikuti aku," ucap Hawks sambil berusaha untuk bangun.

"Tiarap!" ucap seseorang di antara pasukan Verliand kepadanya.

Hawks pun menurunkan kembali tubuhnya mengikuti perintah tersebut.

"Benarkah kita mendapatkan Eagle Force?" ucap seseorang dengan janggut panjang dan tatapan sinisnya kepada Hawks.

GLEG

Hawks meneguk salivanya dengan sangat kasar, lelaki ini melihat dengan sangat jelas wajah-wajah itu adalah wajah para musuhnya.

"Jenderal, bagaimana ini?" tanya Steve dengan raut yang ciut.

Namun moncong senjata itu semakin menusuknya sangat dekat, membuat Hawks dan keenam anggotanya tak memiliki pilihan lain selain melangkah mengikuti komplotan musuh tersebut.

"Apa yang kalian inginkan?" tanya Hawks dengan suara yang lantang.

Seketika iring-iringan pasukan militer Verliand ini pun menghentikan langkahnya.

Seorang lelaki yang dipastikan adalah pimpinan di regunya ini langsung melangkah mendekati Hawks.

"Kau terlalu banyak bicara bahkan di saat ajal sudah di depan mata!" ucapnya sangat dingin.

Hawks tak gentar, dia tak akan membiarkan enam anggotanya yang kini sudah putus asa itu akan menjadi tawanan Verliand.

"Ikut dengan kami dan jangan pernah melawan perintahku Jenderal Hawks!" ucap lelaki itu dengan suara menggeram.

Hawks tersenyum penuh arti membalasnya.

"Mereka anak baru, dan baru mengikuti misi kali ini saja bersamaku, jika kau menginginkan Eagle Force, maka hanya aku saja kandidatnya, lepaskan mereka!" ucap Hawks dengan sangat lantang memberikan penawaran.

"Ha ... ha ... ha ... " lelaki di depannya itu pun terbahak-bahak.

"Kau pikir aku akan membiarkan itu terjadi? tidak akan pernah jenderal! Dengan tanganku sendiri, akan aku cabik-cabik daging mereka di depan matamu, ha ... ha ... ha," gelak sang pemimpin regu kepada Hawks.

Hawks menarik napasnya dengan sangat berat. Sementara tangannya terikat di belakang, namun setiap jarinya terus bergerak memberikan instruksi kepada anak buahnya yang terikat juga di belakangnya.

Ketujuh orang ini kini di ikat dalam satu banjar, membuat langkah kaki mereka saling terikat dan sangat efektif mempersulit mobilisasi.

Namun Hawks tak kalah strategi, dengan posisi ini dia justru bisa lebih leluasa memberikan instruksinya kepada anggota regunya.

Dengan sandi intai khusus, Hawks berhasil menenangkan anggotanya dan menyiapkan pelarian dengan mereka.

"Seret mereka semua ke lembah!" ucap si pemimpin regu kepada anak buahnya.

Sementara lelaki itu kemudian berbelok ke arah lokasi pesawatnya yang terjatuh tak jauh dari lembah tersebut.

Hari beranjak malam, Hawks meneruskan langkahnya mengikuti serdadu Verliand menuju sebuah camp di bagian lembah sungai yang terjal.

Sementara itu di Pangkalan Utama Militer Zethian, kemarahan Panglima Tertinggi Zethian tak bisa terbantahkan lagi.

"Bagaimana bisa kita kehilangan komunikasi dengan Golden Eagle? Apa saja yang kalian lakukan di ZERO BORDER itu?" ucapnya dengan suara menggelegar.

Tiga perwira tinggi berpangkat bintang dua di depannya itu pun hanya bisa terdiam.

"Kita benar-benar sudah melakukan upaya, namun terlalu berisiko untuk menurunkan Tim Kedua ke Bukit Shovizx, bagaimanapun kita juga tahu wilayah sengketa itu tidak bisa kita lalui dan bahkan tidak memiliki sinyal radio untuk bisa kita gunakan," ucap Jenderal Ghara menjawab sang Panglima Hazeed.

Raut wajah Hazzed menghitam oleh kemarahan sekaligus kebingungan.

"Lalu bagaimana dengan sinyal kotak hitamnya?" ucap sang Panglima dengan suara yang semakin berat.

Ghara menarik napasnya dalam-dalam, dia sejak tadi telah memerintahkan operatornya untuk melacak keberadaan kotak hitam tersebut menggunakan alat pendeteksi khusus yang telah dikembangkan pihak Militer Zethian.

Namun mereka tak bisa menjangkaunya setelah melihat kotak hitam itu masuk di wilayah Verliand.

"Mereka membawanya?" ucap Hazeed dengan dengusan kesal.

Ghara mengangguk, dia menunjukkan kepada Hazeed bagaimana sinyal kotak hitam itu terus bergerak menjauhi zero border negara mereka.

Sebuah kesimpulan lainnya membuat Panglima Tertinggi bernama Hazeed ini pun menggebrak meja di depannya.

"Argh!" teriaknya sambil terus memandangi titik merah di layar monitor yang terus bergerak maju.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Lamium Yellow
seruuu banget
2023-06-30 22:30:01
0
user avatar
Cnock On heart
Berasa nonton film action romantis. Up kapan Thorr
2023-04-08 12:27:12
0
21 Chapters
Bab 0001
"Jenderal! Kita tertembak!" ucap Steve yang berada di depan kemudi sambil berusaha menaikkan tuas untuk tetap menjaga keseimbangan."May Day! May Day!" ucap Hawks menggunakan radio khusus di pundaknya.Tidak ada jawaban dari markas.Sementara itu kepulan asap menghitam kini mulai menyelimuti bagian
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more
Bab 0002
PLAKSabetan cemeti menghantam punggungnya dengan sangat kuat. "Argh!" Hawks mengaduh dengan tetap menahan teriakannya.Dia tidak ingin membuat musuh-musuhnya itu melihatnya lemah."Cambuk terus sampai dia memberikan kodenya!" ucap si pemimpin kepada serdadu yang kini mengendalikan cemeti di tangan
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more
Bab 0003
Pedang Velmir terus menusuknya semakin dalam. Hawks hanya bisa meringis kesakitan, lelaki itu meraung-meraung di dalam hatinya saat ujung pedang jenderal dari negara musuhnya itu kini benar-benar akan membunuhnya.Namun kematian Hawks masih belum ditakdirkan, di belakang sana suara ringkik kuda terd
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more
Bab 0004
Sementara itu di sebuah kota di Zethian.Lily putri dari Mayor Hawks, baru saja melangkah keluar dari sekolahnya saat seseorang menghadang langkahnya."Hai, bagaimana kabarmu?" ucap lelaki tersebut menyapanya."Hai, who are you?" ucap wanita itu. Sekilas Lili berusaha mengenali lelaki tersebut.Namu
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more
Bab 0005
"Aku tidak gagal tapi memang belum melakukannya," ucap Badra.Dia pun menjelaskan Sergio jika tidak mungkin membawa Lily di pertemuan pertamanya. Terlebih kota ini terlalu ketat untuk menculiknya."Bagus dengan begitu di pertemuan kedua kau tidak boleh melepaskannya lagi, ingat Badra ... waktu kita
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more
Bab 0006
Badra tengah memagut lembut bibir mungil Prilly yang begitu manis dirasakannya. Gadis belia itu hingga harus berjinjit demi menjangkau tubuh tinggi besar Badra untuk merasakan hal aneh yang kini merasukinya itu. "Badra! Pergilah sekarang juga, tetap bawa gadis ini sebagai tawananmu. Anak buah Velmi
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more
Bab 0007
Hawks terus berteriak memanggil nama Velmir. Suara baritonnya yang khas, membuat kegaduhan di camp Verliand tersebut. "Dimana keparat itu sekarang?" ucap Velmir yang geram setelah teriakan Hawks tersebut mengganggu tidurnya. "Ayah! Ayah!" teriakan melengking Prilly yang penuh ketakutan pun menamba
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more
Bab 0008
"Letnan! Berikan perintahmu!" Helzi masih berpikir keras. Dia tengah mengkalkulasikan berbagai metoda ,yang mungkin diambilnya untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa. "Falcon! Aktifkan mode auto-pilot! Semua, pakai parasut kalian, kita akan melompat turun ke sungai. Bersiaplah, waktu kita hanya ti
last updateLast Updated : 2023-03-14
Read more
Bab 0009
"Diamlah gadis kecil!" teriak Helzi dengan sorot mata yang sangat tajam membuat Lily seketika bungkam. "Kau siapa?" tanya Lily dengan lantangnya. "Dimana Pamanku? Dimana Ayahku?" teriak Lily lagi. "Diam!" bentak Helzi dengan moncong senjata mengarah ke wajahnya Lily. Gadis belasan tahun itu pun
last updateLast Updated : 2023-04-16
Read more
Bab 0010
Badra bergegas menuruni lagi bukit,menjauh dari rombongan Verliand yang saat ini sudah bersiap meninggalkan perbatasan. 'Aku harus segera menyelamatkan Lily!' batin Badra sambil memacu laju kudanya semakin kencang. *** Sesampainya di ibukota Zethian. "Letnan bagaimana kondisinya?" tanya seorang
last updateLast Updated : 2023-04-21
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status