Share

PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN
PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN
Penulis: Mrs Dream Writer

Bab 0001

Penulis: Mrs Dream Writer
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Jenderal! Kita tertembak!" ucap Steve yang berada di depan kemudi sambil berusaha menaikkan tuas untuk tetap menjaga keseimbangan.

"May Day! May Day!" ucap Hawks menggunakan radio khusus di pundaknya.

Tidak ada jawaban dari markas.

Sementara itu kepulan asap menghitam kini mulai menyelimuti bagian dalam pesawat tempur ini.

"Letnan! berapa lama waktu kita?" tanya Hawks kepada Steve.

"Kurang dari dua menit, Jenderal!" ucap Steve sambil melepaskan sabuk pengamannya.

"Baiklah semuanya, kode BLACK ZERO, ambil parasut kalian dan kita harus menyelamatkan diri!" ucap Hawks sambil memeriksa satu persatu parasut di tubuh anak buahnya.

"Jenderal! parasut Anda?" tanya Steve yang melihat parasut sang komandan tidak lagi memiliki pengait otomatisnya.

"Aku bukan amatir! melompatlah sekarang!" ucap Hawks memerintah.

Namun keenam anggotanya ini tidak bergeming, mereka tetap berdiri di depannya.

"Kalian jangan pernah mencoba menyanggah perintahku! Melompatlah atau aku akan mengajukan indisiplioner kepada Mahkamah Militer!" ucap Hawks dengan suara semakin tegas.

Pesawat tersebut kini mulai kehabisan keseimbangan, golden Eagle menukik tajam sambil berputar membuat semua orang di ekor pesawat ini terjerembab.

"Move! Raih jendela di kaki kalian dan tendang bersamaan!" ucap Hawks saat melihat anak buahnya terjungkal dan kesulitan untuk mengakses lagi pintu keluar.

TRAAAKK

Suara pecahan kaca terdengar, Hawks masih bergelantungan di bagian atas pesawat karena tas parasutnya tersangkut di salah satu pegangan kursi yang kini terbalik.

Sementara keenam anak buahnya akhirnya bisa meloloskan diri dari pesawat nahas tersebut.

"Jenderal!" teriak Steve yang melihat Hawks tersangkut di pesawat.

Keringat dingin bercucuran di tubuhnya, waktu semakin sempit sementara ujung tebing kini hanya puluhan meter di depannya.

SRATTT

Dengan belatinya, Hawks berhasil melepaskan tas parasut yang tersangkut itu. Namun hal ini juga membuatnya kehilangan parasutnya itu.

"Sharena, aku datang sayang," ucap Hawks sambil membayangkan istri tercintanya yang kini sudah tiada.

Jenderal bintang satu ini memejamkan matanya, sambil merasakan tubuhnya yang terjun bebas di udara dengan sangat cepat.

"Jenderal!"

"Jenderal!"

"Daddy!"

Teriakan memekakkan telinganya terus terdengar, namun seruan sang putri tercintalah yang sanggup membuatnya kembali membuka mata.

DEGG

Jantung sang Jenderal berdegup semakin kencang, dia melihat enam anak buahnya tengah berpegangan tangan sambil mengurungnya seperti sebuah lingkaran.

"Eagle Keys!" teriak Steve.

Dan letnan muda itu pun kemudian menarik surut parasutnya sambil berenang ke bagian depan untuk meraih tangan Hawks.

"Kalian sangat payah!" ucap Hawks sambil menerima uluran tangan anggota regunya itu.

Dengan formasi Eagle Keys, mereka membuat sebuah ring berlapis demi menyelamatkan sang komandan.

Daratan kini mulai terlihat jelas, mereka terus menurun dengan cepat karena beban berat tambahan yang membuat parasut tak bisa lincah mengikuti angin.

BUGGG

Sebuah pendaratan yang cukup menyakitkan.

Ketujuh orang ini terhempas kencang di ladang semangka yang lumayan bersemak.

Jarak mereka tak terlalu berjauhan, sehingga mereka bisa saling mengawasi.

"Celaka!" ucap Hawks saat menyadari puluhan moncong senjata beriringan mendekati mereka.

Wajah semuanya memucat, mereka melihat pasukan negara Verliand terus mendekat.

"Petra terluka, kakinya patah," teriak Hamesh kepadanya.

"Baiklah, tetap tenang dan ikuti aku," ucap Hawks sambil berusaha untuk bangun.

"Tiarap!" ucap seseorang di antara pasukan Verliand kepadanya.

Hawks pun menurunkan kembali tubuhnya mengikuti perintah tersebut.

"Benarkah kita mendapatkan Eagle Force?" ucap seseorang dengan janggut panjang dan tatapan sinisnya kepada Hawks.

GLEG

Hawks meneguk salivanya dengan sangat kasar, lelaki ini melihat dengan sangat jelas wajah-wajah itu adalah wajah para musuhnya.

"Jenderal, bagaimana ini?" tanya Steve dengan raut yang ciut.

Namun moncong senjata itu semakin menusuknya sangat dekat, membuat Hawks dan keenam anggotanya tak memiliki pilihan lain selain melangkah mengikuti komplotan musuh tersebut.

"Apa yang kalian inginkan?" tanya Hawks dengan suara yang lantang.

Seketika iring-iringan pasukan militer Verliand ini pun menghentikan langkahnya.

Seorang lelaki yang dipastikan adalah pimpinan di regunya ini langsung melangkah mendekati Hawks.

"Kau terlalu banyak bicara bahkan di saat ajal sudah di depan mata!" ucapnya sangat dingin.

Hawks tak gentar, dia tak akan membiarkan enam anggotanya yang kini sudah putus asa itu akan menjadi tawanan Verliand.

"Ikut dengan kami dan jangan pernah melawan perintahku Jenderal Hawks!" ucap lelaki itu dengan suara menggeram.

Hawks tersenyum penuh arti membalasnya.

"Mereka anak baru, dan baru mengikuti misi kali ini saja bersamaku, jika kau menginginkan Eagle Force, maka hanya aku saja kandidatnya, lepaskan mereka!" ucap Hawks dengan sangat lantang memberikan penawaran.

"Ha ... ha ... ha ... " lelaki di depannya itu pun terbahak-bahak.

"Kau pikir aku akan membiarkan itu terjadi? tidak akan pernah jenderal! Dengan tanganku sendiri, akan aku cabik-cabik daging mereka di depan matamu, ha ... ha ... ha," gelak sang pemimpin regu kepada Hawks.

Hawks menarik napasnya dengan sangat berat. Sementara tangannya terikat di belakang, namun setiap jarinya terus bergerak memberikan instruksi kepada anak buahnya yang terikat juga di belakangnya.

Ketujuh orang ini kini di ikat dalam satu banjar, membuat langkah kaki mereka saling terikat dan sangat efektif mempersulit mobilisasi.

Namun Hawks tak kalah strategi, dengan posisi ini dia justru bisa lebih leluasa memberikan instruksinya kepada anggota regunya.

Dengan sandi intai khusus, Hawks berhasil menenangkan anggotanya dan menyiapkan pelarian dengan mereka.

"Seret mereka semua ke lembah!" ucap si pemimpin regu kepada anak buahnya.

Sementara lelaki itu kemudian berbelok ke arah lokasi pesawatnya yang terjatuh tak jauh dari lembah tersebut.

Hari beranjak malam, Hawks meneruskan langkahnya mengikuti serdadu Verliand menuju sebuah camp di bagian lembah sungai yang terjal.

Sementara itu di Pangkalan Utama Militer Zethian, kemarahan Panglima Tertinggi Zethian tak bisa terbantahkan lagi.

"Bagaimana bisa kita kehilangan komunikasi dengan Golden Eagle? Apa saja yang kalian lakukan di ZERO BORDER itu?" ucapnya dengan suara menggelegar.

Tiga perwira tinggi berpangkat bintang dua di depannya itu pun hanya bisa terdiam.

"Kita benar-benar sudah melakukan upaya, namun terlalu berisiko untuk menurunkan Tim Kedua ke Bukit Shovizx, bagaimanapun kita juga tahu wilayah sengketa itu tidak bisa kita lalui dan bahkan tidak memiliki sinyal radio untuk bisa kita gunakan," ucap Jenderal Ghara menjawab sang Panglima Hazeed.

Raut wajah Hazzed menghitam oleh kemarahan sekaligus kebingungan.

"Lalu bagaimana dengan sinyal kotak hitamnya?" ucap sang Panglima dengan suara yang semakin berat.

Ghara menarik napasnya dalam-dalam, dia sejak tadi telah memerintahkan operatornya untuk melacak keberadaan kotak hitam tersebut menggunakan alat pendeteksi khusus yang telah dikembangkan pihak Militer Zethian.

Namun mereka tak bisa menjangkaunya setelah melihat kotak hitam itu masuk di wilayah Verliand.

"Mereka membawanya?" ucap Hazeed dengan dengusan kesal.

Ghara mengangguk, dia menunjukkan kepada Hazeed bagaimana sinyal kotak hitam itu terus bergerak menjauhi zero border negara mereka.

Sebuah kesimpulan lainnya membuat Panglima Tertinggi bernama Hazeed ini pun menggebrak meja di depannya.

"Argh!" teriaknya sambil terus memandangi titik merah di layar monitor yang terus bergerak maju.
Komen (1)
goodnovel comment avatar
MR PLAYBOY
Seru Thor lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0002

    PLAKSabetan cemeti menghantam punggungnya dengan sangat kuat. "Argh!" Hawks mengaduh dengan tetap menahan teriakannya.Dia tidak ingin membuat musuh-musuhnya itu melihatnya lemah."Cambuk terus sampai dia memberikan kodenya!" ucap si pemimpin kepada serdadu yang kini mengendalikan cemeti di tangan

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0003

    Pedang Velmir terus menusuknya semakin dalam. Hawks hanya bisa meringis kesakitan, lelaki itu meraung-meraung di dalam hatinya saat ujung pedang jenderal dari negara musuhnya itu kini benar-benar akan membunuhnya.Namun kematian Hawks masih belum ditakdirkan, di belakang sana suara ringkik kuda terd

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0004

    Sementara itu di sebuah kota di Zethian.Lily putri dari Mayor Hawks, baru saja melangkah keluar dari sekolahnya saat seseorang menghadang langkahnya."Hai, bagaimana kabarmu?" ucap lelaki tersebut menyapanya."Hai, who are you?" ucap wanita itu. Sekilas Lili berusaha mengenali lelaki tersebut.Namu

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0005

    "Aku tidak gagal tapi memang belum melakukannya," ucap Badra.Dia pun menjelaskan Sergio jika tidak mungkin membawa Lily di pertemuan pertamanya. Terlebih kota ini terlalu ketat untuk menculiknya."Bagus dengan begitu di pertemuan kedua kau tidak boleh melepaskannya lagi, ingat Badra ... waktu kita

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0006

    Badra tengah memagut lembut bibir mungil Prilly yang begitu manis dirasakannya. Gadis belia itu hingga harus berjinjit demi menjangkau tubuh tinggi besar Badra untuk merasakan hal aneh yang kini merasukinya itu. "Badra! Pergilah sekarang juga, tetap bawa gadis ini sebagai tawananmu. Anak buah Velmi

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0007

    Hawks terus berteriak memanggil nama Velmir. Suara baritonnya yang khas, membuat kegaduhan di camp Verliand tersebut. "Dimana keparat itu sekarang?" ucap Velmir yang geram setelah teriakan Hawks tersebut mengganggu tidurnya. "Ayah! Ayah!" teriakan melengking Prilly yang penuh ketakutan pun menamba

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0008

    "Letnan! Berikan perintahmu!" Helzi masih berpikir keras. Dia tengah mengkalkulasikan berbagai metoda ,yang mungkin diambilnya untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa. "Falcon! Aktifkan mode auto-pilot! Semua, pakai parasut kalian, kita akan melompat turun ke sungai. Bersiaplah, waktu kita hanya ti

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0009

    "Diamlah gadis kecil!" teriak Helzi dengan sorot mata yang sangat tajam membuat Lily seketika bungkam. "Kau siapa?" tanya Lily dengan lantangnya. "Dimana Pamanku? Dimana Ayahku?" teriak Lily lagi. "Diam!" bentak Helzi dengan moncong senjata mengarah ke wajahnya Lily. Gadis belasan tahun itu pun

Bab terbaru

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0021

    Waktu terus berlalu dengan cepat, membawa perubahan yang tak terduga dalam kehidupan Hawks. Setelah bertahun-tahun mendedikasikan dirinya untuk tugas dan tanggung jawabnya di militer, saatnya bagi Hawks untuk memasuki babak baru dalam hidupnya. Ia merasa sangat beruntung dan bersyukur karena kelahir

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0020

    Hawks merasa hatinya berdebar-debar saat ia kembali ke medan perang setelah sekian lama. Dia adalah seorang prajurit berbakat dengan kemampuan terbang yang luar biasa, dan kini dia telah bergabung dengan Pasukan Bayangan Zethian. Pasukan ini terdiri dari prajurit elit yang dilatih untuk misi-misi ra

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0019

    Dua tahun berlalu, Hawks, sang mayor penerbang yang berbakat ini kembali mengingat insiden dimana dia mendapati dirinya terperangkap dalam sebuah misteri yang menghancurkan hidupnya. Ia dituduh bertanggung jawab atas kecelakaan fatal yang menimpa pesawat militer Golden Eagle, yang menewaskan seluruh

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0018

    Hawks hanyalah seorang ayah yang penuh perhatian, di pulau ini ... akhirnya dia menyadari bahwa putrinya yang cantik dan ceria, Lily, telah jatuh cinta.Suatu pagi, ketika Lily sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, Hawks melihat senyum terselip di wajahnya yang biasanya penuh semangat.Hawks m

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0017

    Hawks merasa cemas dan gelisah. Putrinya, Lily, telah menghilang selama beberapa minggu tanpa jejak. Dia telah melakukan segala yang dia bisa untuk mencari tahu keberadaannya, tetapi semua upayanya tampaknya sia-sia. Namun, pada suatu hari, dia menerima informasi yang menjanjikan. Seseorang memberit

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0016

    Jenderal Rendel menatap langsung ke mata Jenderal Hazeed, "Maafkan saya, Jenderal. Saya datang untuk membicarakan masalah serius yang menyangkut Hawks dan Lily."Jenderal Hazeed merasa agak tersinggung dengan perilaku Jenderal Rendel, namun ia tetap tenang dan mengajak Jenderal Rendel untuk duduk di

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0015

    Hawks merasa detak jantungnya semakin cepat ketika dia menyadari bahwa dia dan regunya telah terjebak dalam perang di Teluk Zethian. Suara tembakan senjata dan ledakan bom menggema di sekitarnya, menciptakan atmosfer yang mencekam dan penuh bahaya."Semua orang, siapkan senjata dan tetap bersama-sam

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0014

    Ketika persidangan dimulai, Jaksa Penuntut Umum, Helzi, berdiri di depan panel hakim dengan pandangan tajam yang terarah langsung pada Hawks. Suasana ruangan terasa tegang saat semua orang menunggu untuk mendengar argumen yang akan diajukan oleh kedua belah pihak."Honorable judges," ucap Helzi deng

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0013

    Hawks, saat ini sedang berjuang untuk pulih dari cedera serius yang dideritanya. Sebagai Koamndan Eagle Force, Hawks memiliki reputasi sebagai komandan yang tangguh dan memiliki kemampuan unik dalam mengendalikan musuh dan terbang dengan kecepatan tinggi.Namun, kejadian beberapa minggu yang lalu te

DMCA.com Protection Status