Share

Bab 0004

Penulis: Mrs Dream Writer
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sementara itu di sebuah kota di Zethian.

Lily putri dari Mayor Hawks, baru saja melangkah keluar dari sekolahnya saat seseorang menghadang langkahnya.

"Hai, bagaimana kabarmu?" ucap lelaki tersebut menyapanya.

"Hai, who are you?" ucap wanita itu. Sekilas Lili berusaha mengenali lelaki tersebut.

Namun gadis muda itu tampaknya terlalu lama mengingat sehingga si lelaki itu pun memutuskan untuk mengingatkannya lebih dulu.

"Namaku Badra? kau lupa? Aku adalah anggota regu papamu yang ... Oh ya papa kamu mengirimkan ini untukmu dan aku diminta untuk menjemputmu," ucap Badra kepada Prilly.

Kening Lily masih mengerut, dia masih belum bisa meyakinkan dirinya dengan ucapan lelaki di depannya itu.

Dan Badra tak berhenti begitu saja, dia kemudian menunjukkan sebuah lencana kepadanya.

"Oh, ya ... aku ingat, The Golden Eagle Leting 21," ucap Lily yang akhirnya ingat siapa lelaki yang kini berada di depannya itu.

"Sorry ya Om, aku baru ingat, lama sekali soalnya," ucap Lily sambil menunjuk mata kiri sang prajurit.

Badra tersenyum lebar.

"Kau sudah menjadi gadis rupanya," ucap Badra sambil terus melangkah di sebelah Lily.

"Om bisa saja, oh iya Om, maaf jika kau bertanya, mata Om kenapa?" tanya Lily.

Sejenak Badra diam, lelaki ini kemudian menghentikan langkahnya.

"Prajurit sejati selalu saja mengorbankan dirinya untuk negara," ucap Badra kepada Lily.

Lily tersenyum bangga mendengarnya.

"Kau hebat Om, dan aneh sekali karena ternyata kau jadi semakin ekstrem gagahnya sekarang," ucap Lily mengakuinya.

"Kau benar," jawab Badra.

Lelaki itu kemudian mengajukan diri untuk mengantarkan Lily pulang ke asramanya. Dan dengan penuh sukacita gadis muda itu pun bersedia diantar pulang oleh Badra.

"Bagaimana kalau kita beli camilan sebentar," ajak Badra kepada Lily.

Dia kemudian membawa Lily ke sebuah food court.

"Kau pasti lapar, pesanlah apa pun yang kau suka," ucap Badra sambil menyodorkan sebuah buku menu kepada Lily.

"Uncle aku pesan ini saja," ucap Lily sambil menunjuk sebuah sundae ice cream.

Badra mengangguk, dia kemudian memesan dua porsi sundae tersebut.

"Kau masih saja memiliki selera yang sama dengan Ayahmu," ucap Badra kepadanya.

Lily tersenyum dengan mata yang mendadak berkaca-kaca, dia tidak bisa menggambarkan bagaimana rasa rindunya kepada sang ayah yang sudah hampir 1 tahun ini belum juga pulang. Sehingga Badra yang datang dengan sebuah kabar dari ayahnya membuat Lili menjadi sangat senang sekali.

Ice cream Sundae adalah ice cream favorite mereka berdua, dan Hawks memang selalu membelikannya itu saat mereka bersama.

Lily memang tidak terlalu banyak tahu dan tidak mengerti seperti apa Badra, namun dia benar-benar menyukai setiap cerita yang diucapkan oleh Badra kepadanya kali ini.

Setelah selesai dengan ice creamnya, mereka pun melangkah keluar.

"Om kau benar-benar akan mengantarku pulang ke asrama?" tanya Lili yang entah kenapa dia selalu merasa nyaman bersama Badra.

Lelaki dengan perawatan yang sangat tegap ciri khas seorang prajurit itu tentu saja membuat Lily sangat bangga ketika teman-temannya melihatnya bersama dengan lelaki seperti itu.

"Dari cara bicaramu, Om sangat yakin kalau kau ingin sedikit refreshing," ucap Badra kepada Lily.

Wanita muda itu pun langsung mengangguk mengiyakannya.

"Aku perlu membeli beberapa buku, namun aku sangat bosan jika sendirian ke toko buku, apa Om mau menemaniku?" tanya Lily.

"Baiklah, bagaimana lagi ... sepertinya ini menjadi tawaran kencan pertama untukku," ucap Badra sambil merangkul pundak Lily dan membawanya menyeberang.

"Are you seriously?" ucap Lily sambil memandangi Badra karena dia merasa sangat lucu sekali.

"Tentu saja, aku tidak pernah ke kota, jadi bagaimana lagi? aku terus-menerus berada di hutan dan perbatasan negara, jadi tidak ada wanita cantik di sana, apalagi untuk berkencan, apa aku harus mengajak singa betina untuk berkencan?" ucap Badra yang sukses membuat Lili tergelak.

"Om bisa saja," ucap Lily sambil tetap melingkarkan tangannya di lengan Badra.

Mereka pun berjalan beriringan di tengah-tengah keramaian kota ini dengan tanpa rasa canggung.

Ya, Lily memang cukup dekat dengan beberapa anak buah ayahnya terutama anggota regu ayahnya yang satu regu dengannya karena mereka sering kali diundang makan siang ataupun makan malam di rumahnya apabila Hawks tengah berada di dalam kota.

"Hai Lily, kau baru datang lagi setelah sangat lama," tanya tanya seorang petugas yang menyapanya.

Penjaga di toko buku itu tampak cukup akrab dengannya.

"Hai Mala," ucap Lily menjawabnya.

"Apa dia kencan pertamamu?" tanya Mala yang sukses membuat Lily memerah malu.

"Mala, kau bicara apa?" ucap Lily.

"Bener kan?" ucap wanita itu sambil menggodainya.

Di sebelahnya, Badra bukan tidak mendengarnya, dia juga bisa mendengarnya dengan sangat jelas.

KRIING

Sebuah telepon dari Velmir terus menghubungi.

"Aku keluar sebentar ya, ada telepon yang harus aku angkat, tapi di sini berisik sekali," ucap Badra.

"Oke Om," jawab Lily.

Lelaki itu pun melangkah keluar dan mengangkatnya.

"Kau sudah mendapatkannya?" tanya suara di seberang sana kepadanya.

"Aman Jenderal, aku sudah mendapatkannya," ucap Badra.

"Bagus, bawa dia segera ke Shovizx, aku ingin lihat bagaimana dia tersiksa melihat gadis kecilnya meliar di ranjangku!" ucap Velmir dengan suara yang terbahak-bahak setelahnya.

Badra meneguk salivanya dengan sangat kasar, lelaki ini menutupkan ponselnya dengan sangat kencang.

Terlihat gurat amarah di wajahnya yang sulit dikendalikannya.

"Dia menginginkan Lily," ucap Badra mendengus eksal.

Setelah merasa cukup tenang, Badra pun kembali melangkah masuk ke dalam di mana Lily tengah memilih buku-buku yang akan dibelinya.

Satu jam berlalu, Lily pun akhirnya memantapkan pilihan kepada 4 buah buku yang kini dipegangnya. Mereka pun berdiri di depan kasir.

"Aku yang mentraktir ya," ucap Badra sambil mengeluarkan sebuah kartu debit dari dompetnya.

"Tidak Om, aku bisa membayarnya kok, Ayahku memberiku bekal yang cukup," ucap Lily menolak pemberian dari Badra.

"Simpan saja uangmu itu untukmu gadis kecil, bukankah kau bilang ini kencan pertama kita? itu artinya si lelaki yang akan membayar pasangannya," ucap ucap Badra sambil tersenyum.

Mendengarnya, Lili pun menjadi tersipu malu, membuat wajah gadis muda itu pun memerah dan Badra yang menyadari semua itu pun hanya bisa meliriknya sambil memuji di dalam hati.

Hari sudah semakin senja, saat Lily akhirnya sampai di depan pintu gerbang asramanya.

"Lily, Ibu sudah mencemaskanmu, teman-temanmu bilang kau pulang dengan orang asing," ucap Martha yang menyambutnya di pintu gerbang.

"Maafkan aku Ibu," ucap Lily kepada pengasuh asramanya itu sambil mengenalkan Badra.

"Baiklah, aku sangat berterima kasih kepada Anda," ucap Martha setelah mendengarkan penjelasan Lily.

Badra mengangguk dan dia pun pamit pergi setelahnya.

Sementara itu Martha segera membawa masuk Lily ke dalam asrama.

Sesampainya di hotel, Badra membantingkan tubuhnya di ranjang.

Dia tak bisa menculik Lily seperti yang diinginkan oleh Velmir di kota ini, bagaimanapun di kota Ciezt ini terdapat banyak sekali CCTV yang terdapat di berbagai ruangan dan Badra pun yakin itulah alasan dari Hawks menempatkan putrinya berada di kota tersebut.

"Kau gagal?" ucap Sergio yang baru saja masuk ke dalam kamarnya membuat Badra terkejut bukan main.

Bab terkait

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0005

    "Aku tidak gagal tapi memang belum melakukannya," ucap Badra.Dia pun menjelaskan Sergio jika tidak mungkin membawa Lily di pertemuan pertamanya. Terlebih kota ini terlalu ketat untuk menculiknya."Bagus dengan begitu di pertemuan kedua kau tidak boleh melepaskannya lagi, ingat Badra ... waktu kita

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0006

    Badra tengah memagut lembut bibir mungil Prilly yang begitu manis dirasakannya. Gadis belia itu hingga harus berjinjit demi menjangkau tubuh tinggi besar Badra untuk merasakan hal aneh yang kini merasukinya itu. "Badra! Pergilah sekarang juga, tetap bawa gadis ini sebagai tawananmu. Anak buah Velmi

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0007

    Hawks terus berteriak memanggil nama Velmir. Suara baritonnya yang khas, membuat kegaduhan di camp Verliand tersebut. "Dimana keparat itu sekarang?" ucap Velmir yang geram setelah teriakan Hawks tersebut mengganggu tidurnya. "Ayah! Ayah!" teriakan melengking Prilly yang penuh ketakutan pun menamba

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0008

    "Letnan! Berikan perintahmu!" Helzi masih berpikir keras. Dia tengah mengkalkulasikan berbagai metoda ,yang mungkin diambilnya untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa. "Falcon! Aktifkan mode auto-pilot! Semua, pakai parasut kalian, kita akan melompat turun ke sungai. Bersiaplah, waktu kita hanya ti

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0009

    "Diamlah gadis kecil!" teriak Helzi dengan sorot mata yang sangat tajam membuat Lily seketika bungkam. "Kau siapa?" tanya Lily dengan lantangnya. "Dimana Pamanku? Dimana Ayahku?" teriak Lily lagi. "Diam!" bentak Helzi dengan moncong senjata mengarah ke wajahnya Lily. Gadis belasan tahun itu pun

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0010

    Badra bergegas menuruni lagi bukit,menjauh dari rombongan Verliand yang saat ini sudah bersiap meninggalkan perbatasan. 'Aku harus segera menyelamatkan Lily!' batin Badra sambil memacu laju kudanya semakin kencang. *** Sesampainya di ibukota Zethian. "Letnan bagaimana kondisinya?" tanya seorang

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0011

    Helzi memutuskan membawa dua orang anak buahnya untuk kembali menyisir perbatasan. Kali ini mereka berangkat dengan menyewa sebuah helikopter khusus yang didapatkan dari seorang veteran perang. "Kau tidak seharusnya mencari lagi ke sana, seorang putri Hawks tidak akan mungkin dimakan elang ataupun

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0012

    Perdana Menteri Zethian duduk di ujung meja panjang yang terbuat dari kayu mahoni dengan beberapa orang jenderal di sekelilingnya. Mereka berkumpul di ruangan makan yang mewah dengan latar belakang dinding yang dilapisi dengan kain sutra berwarna merah yang indah. Sebuah kandelaber besar yang terbua

Bab terbaru

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0021

    Waktu terus berlalu dengan cepat, membawa perubahan yang tak terduga dalam kehidupan Hawks. Setelah bertahun-tahun mendedikasikan dirinya untuk tugas dan tanggung jawabnya di militer, saatnya bagi Hawks untuk memasuki babak baru dalam hidupnya. Ia merasa sangat beruntung dan bersyukur karena kelahir

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0020

    Hawks merasa hatinya berdebar-debar saat ia kembali ke medan perang setelah sekian lama. Dia adalah seorang prajurit berbakat dengan kemampuan terbang yang luar biasa, dan kini dia telah bergabung dengan Pasukan Bayangan Zethian. Pasukan ini terdiri dari prajurit elit yang dilatih untuk misi-misi ra

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0019

    Dua tahun berlalu, Hawks, sang mayor penerbang yang berbakat ini kembali mengingat insiden dimana dia mendapati dirinya terperangkap dalam sebuah misteri yang menghancurkan hidupnya. Ia dituduh bertanggung jawab atas kecelakaan fatal yang menimpa pesawat militer Golden Eagle, yang menewaskan seluruh

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0018

    Hawks hanyalah seorang ayah yang penuh perhatian, di pulau ini ... akhirnya dia menyadari bahwa putrinya yang cantik dan ceria, Lily, telah jatuh cinta.Suatu pagi, ketika Lily sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, Hawks melihat senyum terselip di wajahnya yang biasanya penuh semangat.Hawks m

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0017

    Hawks merasa cemas dan gelisah. Putrinya, Lily, telah menghilang selama beberapa minggu tanpa jejak. Dia telah melakukan segala yang dia bisa untuk mencari tahu keberadaannya, tetapi semua upayanya tampaknya sia-sia. Namun, pada suatu hari, dia menerima informasi yang menjanjikan. Seseorang memberit

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0016

    Jenderal Rendel menatap langsung ke mata Jenderal Hazeed, "Maafkan saya, Jenderal. Saya datang untuk membicarakan masalah serius yang menyangkut Hawks dan Lily."Jenderal Hazeed merasa agak tersinggung dengan perilaku Jenderal Rendel, namun ia tetap tenang dan mengajak Jenderal Rendel untuk duduk di

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0015

    Hawks merasa detak jantungnya semakin cepat ketika dia menyadari bahwa dia dan regunya telah terjebak dalam perang di Teluk Zethian. Suara tembakan senjata dan ledakan bom menggema di sekitarnya, menciptakan atmosfer yang mencekam dan penuh bahaya."Semua orang, siapkan senjata dan tetap bersama-sam

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0014

    Ketika persidangan dimulai, Jaksa Penuntut Umum, Helzi, berdiri di depan panel hakim dengan pandangan tajam yang terarah langsung pada Hawks. Suasana ruangan terasa tegang saat semua orang menunggu untuk mendengar argumen yang akan diajukan oleh kedua belah pihak."Honorable judges," ucap Helzi deng

  • PASUKAN BAYANGAN ZETHIAN   Bab 0013

    Hawks, saat ini sedang berjuang untuk pulih dari cedera serius yang dideritanya. Sebagai Koamndan Eagle Force, Hawks memiliki reputasi sebagai komandan yang tangguh dan memiliki kemampuan unik dalam mengendalikan musuh dan terbang dengan kecepatan tinggi.Namun, kejadian beberapa minggu yang lalu te

DMCA.com Protection Status