Share

Bab 3

Namun, Gideon tidak boleh mengetahui tentang keberadaan Leo dan Bintang. Mengingat kebencian Gideon padanya, Gideon pasti tidak akan membiarkan Leo dan Bintang tinggal bersama Agnes.

Agnes kembali meraih lengan Gideon dan bertanya dengan berpura-pura tenang, “Gideon, aku ingin bertemu Kevin. Di mana Kevin?”

Berdasarkan pemahamannya terhadap Gideon selama bertahun-tahun, jika Kevin benar-benar dalam kondisi yang tidak baik, Gideon mungkin akan mencekik Agnes sampai mati saat mereka bertemu.

Memang benar kalau Agnes sedang khawatir dengan kondisi Kevin, tetapi Agnes juga secara tidak langsung menahan Gideon untuk tidak berfoto bersama Leo.

“Apa yang membuatmu berhak untuk bertemu Kevin?” tanya Gideon.

Gideon melototi Agnes.

Agnes terdiam.

Ya, punya hak apa Agnes?

Gideon mencengkeram pergelangan tangan Agnes erat-erat dan menyeretnya pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

“Gideon, apa yang mau kamu lakukan?” ucap Agnes.

Gideon tidak berkata apa-apa. Dia menyeret Agnes ke dalam kantor dan mendorongnya dengan kuat. Dengan keras, Gideon membanting pintu hingga tertutup dan melepas sabuk celananya.

“Gi … Gideon, apa … apa yang mau … kamu lakukan?

Agnes mengalihkan pandangannya dan tidak menatap Gideon.

Sekalipun Agnes tidak bertemu dengannya selama tujuh tahun dan Agnes tahu kalau Gideon sangat amat membencinya, Agnes tetap tidak bisa menahan debaran jantungnya ketika menatap mata dan menyentuh Gideon.

Agnes sudah jatuh cinta pada Gideon sejak saat pertama kali adik perempuannya Gideon, Rola, memperkenalkan mereka satu sama lain.

Memori itu sangat melekat pada Agnes.

Tetapi debaran hati Agnes tidak bisa menghangatkan hati Gideon yang dingin.

Sabuk yang melingkari pinggang Gideon telah terlepas dan Gideon mendekat selangkah demi selangkah dengan sabuk di tangannya.

Agnes mundur selangkah karena takut. “Gideon, kamu … kamu mau memperkosaku, ya?”

“Pemerkosaan? Bagaimana dengan apa yang kamu lakukan padaku tujuh tahun lalu?” tanya Gideon balik.

Memikirkan lagi, apa yang terjadi tujuh tahun lalu itu adalah hal yang sangat memalukan bagi Gideon.

Wajah Agnes tiba-tiba memerah. Saat itu, sangat tidak wajar bahwa Agnes membius Gideon untuk tidur dengannya.

Rasa sakit di lengannya membuat Agnes tersadar dan Gideon sudah menariknya ke meja dan mengikat tangannya ke sudut meja dengan sabuk.

Semuanya terjadi begitu cepat.

Agnes terdiam.

“Sama seperti tujuh tahun lalu, kamu sangat narsis. Apa kamu pikir aku tertarik secara seksual padamu?” Gideon menatapnya, matanya penuh dengan penghinaan.

“Gideon, apa yang kamu lakukan? Aku akan menuntutmu atas dasar penculikan ilegal,” seru Agnes.

Gideon berbalik dan mendengus. “Coba aja kabur dari sini dulu, baru bahas.”

Agnes terdiam!

Mengingat status dan kekuatan Bintang Utara Internasional dan keluarganya Gideon, Keluarga Gandrio, tidak seorang pun berani bertanya tentang apa pun yang Gideon lakukan.

“Sama seperti kamu yang mempermalukanku waktu itu, aku akan membalasmu hari ini dengan cara yang sama.” Gideon mencibir, lalu berbalik dan berjalan keluar.

Pintu kantor terbuka dan Geri, sekretarisnya, bersandar di pintu menguping, terkejut.

Gideon meliriknya dan berkata dingin, “Berikan sabukmu padaku.”

Setelah ditegur, Geri menunduk dan melihat kalau sabuk Gideon tidak ada.

“Oh!” Geri melepaskan sabuknya dari pinggangnya dan tatapannya terhadap Gideon menjadi tidak sepolos sebelumnya.

“Suruh seseorang untuk menjaga tempat ini dan jangan biarkan siapa pun masuk atau keluar,” ujar Gideon.

Perintah Gideon membuat Geri tersadar dan dia segera menjawab, “Ya.”

Mereka pergi dengan terburu-buru. Begitu memasuki belakang panggung, Geri melihat ke depan dan bertanya, “Tuan Muda?”

Gideon sedikit mengernyit, lalu melangkah maju, denga sorot matanya yang penuh kehangatan, berkata, “Nak, kenapa kamu ada di sini?”

Bintang menatap kosong ke arah pria di depannya yang mirip seperti dirinya.

Dia, ayahku?

Kakaknya, Leo, berkata bahwa ayah mereka adalah penyelenggara acara ini dan mereka akan berfoto bersama setelah pertunjukan.

Karena hal inilah, Leo mau kembali ke Jisara untuk tampil dengan harapan bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu ayahnya.

Ayahnya tau emang dia siapa?

Apakah ayahnya sudah bertemu ibunya?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status