"Sejak kapan aku menikah denganmu, hah!" teriak Shakira tepat di depan wajah tampan Lucas Wang. Wajahnya sudah sangat merah menahan amarah. Bagaimana tidak? Pagi ini Shakira baru saja menonton acara infotainment dan betapa terkejutnya ia melihat foto dirinya dan Lucas bersebelahan di sebuah buku nikah.
"Kau lupa? Kau baru saja menandatangani surat pernikahan kita, Sayang." Dengan enteng dan seenak rambut emonya Lucas berucap dengan santai.
Shakira mencoba mengingat dan ia teringat bahwa beberapa hari lalu ia baru saja menandatangani sebuah kertas namun ia yakin itu bukan buku nikah.
"Kau gila? Kau bilang itu kontrak perjanjian bahwa sandiwara ini hanya dua bulan." Shakira menunjuk-nunjuk Lucas dengan telunjuknya.
"Sekaligus surat pernikahan kontrak. Bukankah seharusnya kau senang bisa menikah denganku? Tenang saja, Honey meski pernikahan kita hanya kontrak kau tetap kuperlakukan layaknya istri sungguhan." Lucas berucap enteng tanpa menghiraukan wajah wanita itu yang sudah sangat merah padam.
Plak!
Tamparan keras mendarat di wajah tampan aktor tampan itu.
"Kau!" geram Lucas marah dengan memegangi pipinya yang terasa panas.
"Kau pikir aku wanita apa, hah! Kau pikir aku mainanmu yang bisa kau mainkan sesukamu? Bermain denganku saat kau butuh dan membuangku saat kau tak membutuhkanku. Kau pikir bagaimana perasaan orang tuaku nanti, bagaimana pandangan orang lain terhadapku dan bagaimana masa depanku setelah menjadi bekasmu. Kau memang seorang artis tapi kau bukan dewa yang bisa memperlakukanku semaumu. Kau benar-benar pria paling kejam yang pernah kutemui di dunia ini. Dan kau adalah pria paling sialan yang tak pernah ingin aku lihat lagi." Shakira berteriak tepat di depan muka Lucas. Ia mencoba menahan tangisannya. Ia benar-benar membenci pria itu. Andai Shakira tak takut dosa ingin sekali memberi Lucas dengan racun tikus atau menenggelamkannya ke dalam laut.
"Jangan terlalu sombong. Semua wanita menginginkan uang dan popularitas. Aku sudah membayarmu dan setelah kontrak kita selesai kau pasti akan sangat mudah terjun ke dunia hiburan. Secara tidak langsung aku adalah batu loncatan untukmu!" Kali ini Lucas berucap dengan nada keras. Ini kali pertama ada seorang wanita yang berani menamparnya.
"Ambil semua uangmu, ambil" Shakira melempar kartu atm dari dalam dompetnya dan melemparkannya tepat ke wajah Lucas. "Aku tidak butuh uangmu. Aku tidak mau berada satu dunia denganmu. Sekarang cepat keluar dari kamarku!” teriak Shakira semakin keras. Saat ini mereka berada di kamar Shakira. Sejak kejadian 'itu' Lucas akan dengan seenak jidatnya mendatangi rumah Shakira bahkan meminta jatah layaknya suami sungguhan.
"Terserah apa katamu, meski pernikahan kita kontrak surat itu tetap sah di mata negara. Entah kau suka atau tidak saat ini kau adalah istriku,” kata Lucas dengan aura kehitaman yang mulai menguar dari dirinya. Ia pikir Shakira akan menerimanya dengan senang hati. Ayolah, hanya wanita bodoh yang akan menolak kesempatan emas ini, yakni menikah dengan Lukas Wang walau hanya sementara.
"Keluar!"
Gigi Lukas bergemeletuk menerima penolakan Shakira. Akhirnya ia keluar meninggalkan Shakira yang menangis terduduk di lantai kamarnya. Bukanya merasa bersalah, Lucas justru menganggap wanita itu bodoh. Ia telah mentransfer hampir setengah miliar tapi wanita itu justru bersikap demikian.
Sebenarnya mengenai pernikahan sepihak darinya sama sekali tak ada dalam rencana sebelumnya. Tiba-tiba ide itu muncul saat ia mulai menikmati dan candu pada tubuh Shakira. Ia kira Shakira sama dengan wanita lain yang hanya menginginkan uang juga dirinya. Tapi kenapa wanita itu justru menolak semuanya? Padahal wanita itu hanya cukup bersandiwara di depan publik dan itupun hanya untuk dua bulan kedepan.
"Ck." Lucas mendecih kesal, ia menaiki tangga di samping rumah Shakira yang menjadi jalan satu-satunya untuknya dengan mudah memasuki rumah wanita itu.
Hap!
Ia sukses mendarat dengan sempurna di halaman rumah di samping kolam renangnya. Lucas berjalan dan memikirkan apa yang wanita itu katakan. Sebenarnya Lucas bukan aktor dengan sensasi untuk menaikan pamornya. Tapi karena sandiwaranya bersama Shakira kemarin membuat namanya semakin diatas angin. Tawaran film, iklan dan sinetron semakin membanjiri jobnya. Dan kasus pelecehan yang ditujukan padanya mulai menghilang seiring munculnya Shakira sebagai kekasihnya.
Drt … drt ….
"Hn?"
["Wow! kau hebat Lucas. Dengan berita pernikahanmu dengan wanita itu sekarang banyak job mengantri untukmu."]
"Sialan kau! Kau yang membocorkan foto surat nikah itu, kan?!" bentak Lucas dengan nada suara tinggi.
["Ahahaha ... maaf Lucas, aku tak sengaja mengambil foto itu saat berkunjung ke rumahmu kemarin."]
"Masalah surat pernikahan tak ada hubungannya dengan rencana awal kita. Seharusnya kau tak melakukan hal bodoh dengan menyebar hal pribadiku!” teriaknya hingga meremas ponselnya kuat. Tamparan Shakira masih membuatnya naik pitam.
["Apa? Kau bercanda? Jadi kau benar-benar ingin menikah dengannya? Kukira itu bagian dari rencanamu."]
"Dimana otakmu? Tanpa membuat sensasipun jam terbangku sudah sangat membuatku lelah!" maki Lucas. Persetan jika asisten pribadinya sekaligus manajernya itu mengundurkan diri. Ia benar-benar marah pada apa yang telah dilakukannya.
["Maafkan aku Lucas, kau tenang saja, bukankah surat itu berlaku hanya dua bulan? Meski aku membacanya tapi aku tak menyebarkan bagian itu."]
"Dasar sinting!" Lucas melempar ke sembarang arah benda persegi itu dan ambruk terlentang di atas ranjang king size miliknya.
["Oi Lucas! kau masih disana? Ingat besok jadwalmu padat. Jangan mencoba kabur seperti kemarin atau kau akan terkena denda. Woi .... Lucas ...."]
Lucas tak menggubris ucapan manajernya itu. Pikirannya masih berputar mengenai Shakira.
Ia menyentuh pipi halusnya yang terasa nyeri. Tamparan Shakira benar-benar kuat bahkan masih terasa. Untuk pertama kalinya ada seorang wanita yang berani menamparnya, mencaci makinya bahkan melempar kartu atm yang biasanya justru Lucas yang melakukannya. Untuk pertama kalinya harga dirinya seakan diinjak oleh wanita biasa yakni Liliana Shakira.
"Ck, sial!” gumamnya.
***
"Lebih cepat Lucash ... lebih cepat ...." perintah wanita di bawahnya.
Sementara tubuhnya sudah dibasahi peluh yang membasahi rambut hingga sekujur tubuhnya.
"Kau benar-benar munafik, Shakira. Kau mengatakan aku pria paling sialan dan sekarang kau bahkan mendesahkan namaku dan meminta lebih,” ejeknya.
"Lucas … lebih cepat …."
"As your wish babe."
Shakira semakin meracau tak jelas dan desahannya semakin membuat Lucas bersemangat. Ia memaju mundurkan miliknya dengan cepat. Menuruti keinginan wanita di bawahnya yang saat ini berstatus 'istrinya'.
"Sedikit lagi ...." Lucas seakan menggila. Ia membenamkan miliknya keras dan dalam membuat Shakira semakin mendesah keras hingga berteriak.
"Lucas!"
Lucas membuka mata seketika saat mendengar seseorang memanggil namanya. Ia terbangun dan mendapati celananya sudah basah dengan cairan kental. Ternyata yang baru dialaminya hanya mimpi. Mimpi seperti sebelumnya dimana ia bercinta hebat dengan Shakira.
Ia segera menatap tajam pada siapa yang membangunkan mimpi indahnya. Dan pelakunya saat ini tengah mengabadikan momen dimana Lucas tengah berada dalam keadaan yang sangat 'memalukan?'
"Kau harus melihat saat kau mendesahkan namanya, Lucas. Shakirah .... Shakirah ...." Pria yang tak tahu bahwa usianya tak akan lama lagi berpura-pura menirukan desahan Lucas saat pria itu masih berada di alam mimpi.
"Sialan kau! Aku akan membunuhmu!" Lucas melompat dari tempat tidur dan memberi pelajaran pada manajer kurang ajarnya.
"Hei … ampun … ampuni aku Lucas! kau harus ingat pagi ini kita ada syuting. Aw … aw ...." Pria itu meringis dan mengaduh sakit saat Lucas tak berhenti memukulnya.
Kegiatan Lucas baru berhenti saat pria itu puas dan akhirnya masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan sang mananjer yang meratapi nasib malangnya.
"Hua … hua .... kau benar-benar kejam Lucas!" teriaknya dengan menangis nelangsa.
Saat ini Lucas tengah menjalani syuting film terbarunya. Berbeda dengan film bertema action seperti sebelumnya, kini ia berperan sebagai anak kuliahan yang tengah dimabuk asmara. Meski sudah hampir kepala tiga, pesona ketampanannya masih mampu bersaing dengan pria yang berusia hampir sepuluh tahun di bawahnya. Wajah yang bersih tanpa setitik noda, hidung mancung, bibirnya yang membuat siapapun ingin memagutnya, ditambah sorot mata tajam dan rahang yang tegas sangat mampu membuat para wanita menjerit. Dan jangan lupa dengan bentuk tubuhnya yang atletis. Bahkan jika bukan seorang aktor pun, dipastikan banyak wanita dengan senang hati membuka kaki lebar untuknya.
Lucas terkejut, saat ia keluar ruangan, Shakira berdiri tepat di hadapannya dan menatapnya tajam namun dengan mata berkaca-kaca.Plak!Satu tamparan keras kembali mendarat di pipi halusnya. Untu
"Kau masih menyukai boneka manekin tadi?" tanya Lucas saat keduanya telah jauh dari Viky dan Megi. Saat ini keduanya berjalan bersama dengan Lucas yang kembali memakai masker dan menutupi kepalanya dengan hoodie."Dia bukan boneka! Namanya Viky!” bentak Shakira tak terima mantan kekasihnya disebut boneka manekin.
Shakira tak bisa tidur. Ia berguling ke kanan dan kiri dengan memeluk boneka besar pemberian sang mantan. Ia masih memikirkan reaksi Viky tadi siang. Namun hal yang lebih ia pikirkan adalah, rasa malunya karena berani mencium Lucas terlebih dahulu. Ia tidak tahu apakah Lucas tahu tujuannya atau tidak melakukan ciuman itu. Tapi tetap saja, ia seperti menjilat ludahnya sendiri.
Brak!
Pagi telah tiba membawa sinar yang menggairahkan untuk beraktifitas. Shakira bangun dalam keadaan yang segar setelah istirahat sehari semalam. Kemarin ia gunakan untuk berdiam diri dan benar-benar beristirahat. Dan untung saja Lucas tak mengganggunya sama sekali. Entahlah, Shakira tak peduli, bahkan jika pria itu pergi ke dunia lain ia juga tak peduli.Meraih liptint di atas nakas dan mengaplikasikannya pada bibir kissablenya yang kini le
"Wow! Istrimu benar-benar berbakat," puji sang sutradara saat melihat hasil pengambilan gambar beberapa waktu yang lalu. Lucas tak mengalihkan perhatiannya dan terus menatap layar di hadapannya. Roky benar, ia tak menyangka Shakira bisa sangat bagus saat berperan.
"Bagaimana perasaan anda bisa bermain dengan suami anda sendiri nona Shakira?"
Lepaskan aku, Lucas.""Tidak akan.""Kau ingin membunuhku? Uhuk … uhuk ...." Shakira pura-pura batuk berharap dengan begitu Lucas segera melepas pelukannya.Saat ini keduanya masih berada diatas ranjang. Sinar matahari yang terik yang menembus lewat jendela kamar rumahnya yang tertutup tak membuat keduanya ingin beranjak dan beraktifitas."Sekarang kau adalah istriku dan aku berhak melakukan apapun." Lucas menelusupkan kepalanya pada ceruk leher Shakira. Menghirup aroma very yang seakan selalu menguar dari tubuh istrinya.Wajah Shakira merona merah mendengar kata 'istri'. Merasa malu dan akhirnya gilirannya menyembunyikan wajahnya dalam dada bi
"Shakira ....""Eh? Ada apa bu?" Shakira mengalihkan atensinya dari Lucas saat pandangannya mengarah pada sang ibu yang memasuki kamar dan kini berjalan ke arahnya."Sebenarnya apa yang tidak ibu ketahui tentang putri ibu, hm?" Ibu Shakira menyeret kursi dan meletakkannya di sebelah kursi yang Shakira duduki. Wanita itu melihat anak semata wayangnya kemudian pria yang kini masih terbaring diam di atas tempat tidur layaknya orang mati.Shakira tersenyum kecut dan menunduk. "Maafkan, Shaki, Bu."Tap!Tangan sang ibu menggenggam tangan Shakira dan mengusapnya lembut. "Kau mencintainya?" tanyanya."Aku
"Apa semua yang dikatakannya benar, Shakira?" Meski terlihat tenang namun tampak sekali raut keterkejutan dan kekecewaan di wajah pria paruh baya itu."Semua salahku dan aku ingin bertanggung jawab."
Shakira tak pernah merasa bebas seperti ini sebelumnya. Beberapa hari lalu Lucas mengirim pesan bahwa pria itu ada syuting terakhir di luar kota. Dan sampai saat ini pria itu masih belum kembali. Shakira merasa ia sangat bebas meski ada sedikit perasaannya yang merasa ada sesuatu yang hilang. Terlebih setelah apa yang mereka alami waktu itu. Dimana Lucas mengajaknya ke rumah Lucas yang dulu dan ia yang gila telah berani memeluk Lucas. Tiba-tiba ia teringat kegiatannya bersama Lucas sebelum semakin dekat seperti sekarang. Biasanya pria itu akan membangunkannya dengan memberinya kecupan kecil, mereka akan bertengkar saat sarapan dan pria itu akan seenak rambut memasuki rumah bahkan kamarnya.
"Kukira kau terlalu asik menggauli istrimu dan lupa untuk datang kesini," ucap Laohan saat Lucas baru saja sampai."Sialan kau! Jaga mulut sialanmu, ikan lohan." Lucas melotot pada Laohan dan hanya dibalas cengiran olehnya.
"Apa kau yakin?" Pria itu berdiri dari kursi yang ia duduki dan mendekati Lucas yang kini berdiri menatap keluar jendela besar ruangan itu."Kita sudah membicarakan ini sebelumnya bukan?" ucap Lucas dengan melirik pria yang kini berdiri tak jauh darinya.
"Ya Tuhan, Shakira ... aku tidak tahu jika akan seperti ini." Elsa mencoba menenangkan sahabatnya itu. Kini Shakira telah berada di rumah Elsa. Ia memaksa pulang dari rumah sakit, karena memang tak ada luka serius maka ia diperbolehkan pulang."Lalu, menurutmu aku harus bagaimana?"
"Kau terlalu bodoh." Lucas menyeringai jahat pada wanita di hadapannya."A-- apa maksudmu? Ja-- jadi selama ini kau hanya menipuku? Memanfaatkan aku?" Air mata sudah mengalir membasahi pipi wanita itu.
"Bukankah ini hebath." Lucas terengah dengan menyapu keringat dari keningnya. Bahkan rambutnya juga basah oleh keringat. Ini hebat, ini kali pertama ia bercinta seperti di film, yakni di pantai yang ditutupi karang dan bebatuan besar. Rasa takut ketahuan juga rasa nikmat bersatu membuat adrenalin tersendiri untuknya."Hah … hah … hah …. Kau gila!" teriak Shakira yang terengah dan berusaha menaikkan celananya.