"Kau masih menyukai boneka manekin tadi?" tanya Lucas saat keduanya telah jauh dari Viky dan Megi. Saat ini keduanya berjalan bersama dengan Lucas yang kembali memakai masker dan menutupi kepalanya dengan hoodie.
"Dia bukan boneka! Namanya Viky!” bentak Shakira tak terima mantan kekasihnya disebut boneka manekin.
"Kuanggap itu sebagai jawaban. Dia meninggalkanmu untuk wanita itu?" tanya Lucas kembali. Shakira telah selesai dengan acara menangisnya dan ia yang penasaran ingin tahu lebih jelas.
"Bukan urusanmu!" jawab Shakira ketus. Ia bisa lebih mengendalikan emosi sekarang. Ia sadar Lucas telah membantunya. Membantunya lolos dari Viky yang mungkin akan tahu bagaimana perasaannya jika terus berada di sana. Jujur saja ia kesal, marah, dan merasakan sakit di dadanya mendengar Viky akan menikah dan sebentar lagi akan jadi seorang ayah. Tangannya menggenggam tali tas selempangnya kuat dan menggigit bibir bawahnya. Seharusnya ia mengatakan bahwa gosip yang beredar tidak benar. Ia tidak hamil dan tidak menikah dengan Lucas. Tapi, bayangan saat Viky memilih mengakhiri hubungan mereka hanya via panggilan suara sangat menyakitkan, seakan kebersamaan dan kenangan mereka selama satu tahun tak ada artinya.
Lucas memperhatikan Shakira tiada henti, bahkan ia nyaris tersandung kaleng kosong yang teronggok di lantai karena tatapan matanya hanya tertuju pada wanitanya. Seketika sebuah ide muncul dalam benaknya. "Ingin memberinya pelajaran?" tawarnya dengan seringai yang tak terlihat karena tertutup masker.
"Apa maksudmu?" Shakira menghentikan langkah dan menatap Lucas dengan alis mengernyit. Pertemuan tak terduga dengan Viky dan kekasihnya membuatnya lupa bahwa ia memiliki masalah lain dengan Lucas sebelumnya.
"Aku berani bertaruh ia masih menyukaimu. Aku bisa membantumu membalasnya membuatnya kembali bertekuk lutut padamu," ujar Lucas seraya merangkul Shakira dan berbisik di akhir kalimat. Sebenarnya, niatnya mencium, sayangnya Shakira berusaha menghindar dan jadilah sebuah bisikan di telinganya.
Shakira tersenyum kecut, sepertinya ia sudah tak ada harapan lagi, terlebih dengan keadaannya sekarang. Ia sudah tak gadis lagi dan itu semua karena pria yang saat ini tak melepas rangkulannya. "Itu tidak mungkin. Lagipula mereka akan menikah dan Megi bahkan telah mengandung anaknya," paparnya yang putus asa. Ia tak ingin menangis lagi, ia tak ingin orang lain kembali melihatnya menangis. Mengambil nafas panjang dan menghembuskannya perlahan, ia ingin membuat kesepakatan dengan Lucas. Ia sadar, ia tak akan mudah lepas darinya. Lucas adalah pria sialan yang bahkan menghiraukan tangisnya, menghiraukan rasa hancur yang telah ia luapkan. Samapai kata yang telah tersusun tiba-tiba buyar setelah mendengar apa yang Lucas katakan.
"Ayolah, Sayang, kau rela pria yang telah mencampakanmu bahagia dengan wanita lain sementara kau masih ditempat yang sama? Kau harus membalasnya, buat dia sangat menyesal telah melepasmu." Lucas membuka masker yang dipakainya dan tampaklah wajah rupawan dengan wajah penuh keseriusan.
Shakira tertegun sejenak, ia tak melihat wajah mesum yang selalu Lucas tunjukkan saat bersamanya. Ia juga tak melihat seringai menakutkan yang Lucas tunjukkan saat ingin menikmati tubuhnya. "Kenapa? Kenapa kau mau membantuku?" tanyanya.
"Karena hanya aku yang bisa membantumu. Tapi ini tidak gratis."
Sial, hanya mendengar kalimat terakhir, Shakira sudah menyadari ada udang di balik bakwan yang mengintainya. Ia lupa, ia tengah berhadapan dengan aktor terkenal yang bisa merubah ekspresi kapanpun dan ekspresi apapun yang ingin mereka tunjukkan. Ia memutar mata malas, “Lupakan!” kemudian kembali melangkah.
"Jadi istriku yang baik maka aku akan membantumu," teriak Lucas saat Shakira telah beberapa langkah di depannya.
Shakira menoleh dan menatap Lucas jengah. Untung saja koridor lantai ini sepi, tak ada mahasiswa lain yang sekedar mengobrol disini. Tentu saja karena disini adalah jalan utama menuju office. Hanya akan ada beberapa mahasiswa yang lewat jika mempunyai urusan disana. Setelah ini Shakira tak akan lupa bahwa Lucas adalah dewa akting dan sifat aslinya adalah pria mesum yang haus bercinta. "Kau gila. Aku bukan istrimu," ucap Shakira dengan mendengus kesal.
"Kau istriku di mata hukum dan negara. Dan kau tentu tahu tugas utama seorang istri ialah--” ucapan Lucas menggantung diiringi seringai menggoda. “melayani, suamimu.”
Ditariknya tangan Shakira dan segera melumat bibir manis yang telah ia rindukan. Sialan, bibir Shakira benar-benar menggodanya. Dilumatnya ganas dengan deru nafas panas menahan hasrat tanpa mempedulikan siapa yang mungkin akan melihat adegan ciuman panas mereka. Shakira memejamkan mata, meski tangannya mendorong tubuh Lucas namun berbeda dengan bibirnya yang menerima dengan lapang. Namun ia mulai tersadar saat rasa sesak mulai terasa.
“Hah … hah … hah ….” Shakira menghirup udara rakus saat Lucas melepas lumatannya. Dan itu dikarenakan ia yang dengan sengaja menggigit bibir Lucas.
Lucas mendecih kesal dan meludah saat rasa asin dari darah mulai terasa. Ini gila, Shakira menggigit bibirnya kuat dan ini justru membuatnya bergairah. Diciuman mereka sebelumnya, istrinya itu terus saja menolak, tapi berbeda kali ini. Ini bagus, mungkin Shakira sudah mulai menikmatinya, dan memaksanya melepas ciuman karena membutuhkan oksigen untuk bernafas.
"Sialan kau!” teriak Shakira dengan wajah telah memerah sepenuhnya.
“Ayolah, Sayang. Jangan menjadi tsundere. Aku tahu kau mulai menikmatinya.”
Rasanya Shakira ingin melempar Lucas ke luar angkasa. Kenapa pria itu tak sadar juga? Dan apa itu tadi? Ia sama sekali tak menikmatinya, ia hanya membayangkan bahwa yang memagut bibirnya adalah mantan kekasihnya. Ia frustasi memikirkan sang mantan hingga otaknya berpikir tak waras. Dan semakin tak waras saat melihat sang mantan dengan ekspresi terkejut melihat ke arahnya. Dengan gila ia menarik leher Lucas dan mengulang apa yang telah mereka lakukan. Rasa penasaran sekaligus menyetujui saran yang Lucas berikan membuatnya melakukan demikian. Ia tetap membuka matanya dengan tatapannya tertuju pada Viky yang tak beranjak.
Sementara Lucas bersorak dalam hatinya. Andai saja ia tahu apa yang membuat Shakira melakukan ini, ia pasti ingin mati karena dipermalukan. Seakan ia menang namun nyatanya ia kalah.
Viky terlihat menahan amarahnya, namun beberapa detik kemudian tak lagi terlihat. Pria berwajah baby face itu berjalan ke arah Shakira dan Lucas yang terus memperdalam ciumannya. Bahkan ia tak pernah melakukan ciuman demikian dengan Shakira, tapi kenapa Shakira begitu menikmatinya? Memasukkan tangan ke saku celana, ia berjalan setengah menunduk, dan saat telah melewati keduanya ia menghentikan langkahnya, begitu juga Shakira yang menarik diri menghentikan aktifitas bibirnya. Namun setelahnya ia kembali melangkah tanpa menoleh. Dan tanpa Shakira sadari, kedua tangan Viky terkepal kuat dalam saku celananya.
Shakira menatap kepergian mantan kekasihnya itu dengan pandangan sulit diartikan. Sementara Lucas? Dia tidak bodoh, berani-beraninya Shakira membuatnya terhempas. Ia pikir Shakira sama sepertinya, menikmati ciuman mereka bahkan mulai candu terhadapnya seperti dirinya. Tapi rupanya ia hanya dijadikan pelampiasan dan batu loncatan untuk membuat mantan kekasih Shakira menunjukkan perasaan yang sebenarnya. Awas saja, ia akan mengikuti permainan Shakira, toh dia akan menang banyak nantinya.
TBC ...
Shakira tak bisa tidur. Ia berguling ke kanan dan kiri dengan memeluk boneka besar pemberian sang mantan. Ia masih memikirkan reaksi Viky tadi siang. Namun hal yang lebih ia pikirkan adalah, rasa malunya karena berani mencium Lucas terlebih dahulu. Ia tidak tahu apakah Lucas tahu tujuannya atau tidak melakukan ciuman itu. Tapi tetap saja, ia seperti menjilat ludahnya sendiri.
Brak!
Pagi telah tiba membawa sinar yang menggairahkan untuk beraktifitas. Shakira bangun dalam keadaan yang segar setelah istirahat sehari semalam. Kemarin ia gunakan untuk berdiam diri dan benar-benar beristirahat. Dan untung saja Lucas tak mengganggunya sama sekali. Entahlah, Shakira tak peduli, bahkan jika pria itu pergi ke dunia lain ia juga tak peduli.Meraih liptint di atas nakas dan mengaplikasikannya pada bibir kissablenya yang kini le
"Wow! Istrimu benar-benar berbakat," puji sang sutradara saat melihat hasil pengambilan gambar beberapa waktu yang lalu. Lucas tak mengalihkan perhatiannya dan terus menatap layar di hadapannya. Roky benar, ia tak menyangka Shakira bisa sangat bagus saat berperan.
"Bagaimana perasaan anda bisa bermain dengan suami anda sendiri nona Shakira?"
"Selamat aktingmu sangat bagus, aku tak menyangka kau berbakat dalam seni peran." Pria itu tersenyum dan menatap lurus Shakira mengabaikan sepasang mata lain menatap tak suka padanya."Terimakasih pujianmu." Namun ini bukan suara wanita itu melainkan suara pria di samping Shakira yang tersenyum remeh.
"Salahkan dirimu yang tidur seperti mayat," ujar Lucas. Saat ia memnuka kamar, ia mendapati Shakira tergeletak di lantai. Ia kora Shakira pingsan, ternyata wanita itu terjatuh dari tempat tidur namun tetap melanjutkan tidurnya.
"Apa aku bisa percaya padamu?" Alis ayah Shakira menukik menatap Lucas penuh keseriusan."Tentu saja," jawab Lucas mantap."Kau seorang aktor. Kau bisa saja sedang bersandiwara di hadapanku saat ini." Ayah Shakira tak serta merta mempercayai pria yang tiba-t
Lepaskan aku, Lucas.""Tidak akan.""Kau ingin membunuhku? Uhuk … uhuk ...." Shakira pura-pura batuk berharap dengan begitu Lucas segera melepas pelukannya.Saat ini keduanya masih berada diatas ranjang. Sinar matahari yang terik yang menembus lewat jendela kamar rumahnya yang tertutup tak membuat keduanya ingin beranjak dan beraktifitas."Sekarang kau adalah istriku dan aku berhak melakukan apapun." Lucas menelusupkan kepalanya pada ceruk leher Shakira. Menghirup aroma very yang seakan selalu menguar dari tubuh istrinya.Wajah Shakira merona merah mendengar kata 'istri'. Merasa malu dan akhirnya gilirannya menyembunyikan wajahnya dalam dada bi
"Shakira ....""Eh? Ada apa bu?" Shakira mengalihkan atensinya dari Lucas saat pandangannya mengarah pada sang ibu yang memasuki kamar dan kini berjalan ke arahnya."Sebenarnya apa yang tidak ibu ketahui tentang putri ibu, hm?" Ibu Shakira menyeret kursi dan meletakkannya di sebelah kursi yang Shakira duduki. Wanita itu melihat anak semata wayangnya kemudian pria yang kini masih terbaring diam di atas tempat tidur layaknya orang mati.Shakira tersenyum kecut dan menunduk. "Maafkan, Shaki, Bu."Tap!Tangan sang ibu menggenggam tangan Shakira dan mengusapnya lembut. "Kau mencintainya?" tanyanya."Aku
"Apa semua yang dikatakannya benar, Shakira?" Meski terlihat tenang namun tampak sekali raut keterkejutan dan kekecewaan di wajah pria paruh baya itu."Semua salahku dan aku ingin bertanggung jawab."
Shakira tak pernah merasa bebas seperti ini sebelumnya. Beberapa hari lalu Lucas mengirim pesan bahwa pria itu ada syuting terakhir di luar kota. Dan sampai saat ini pria itu masih belum kembali. Shakira merasa ia sangat bebas meski ada sedikit perasaannya yang merasa ada sesuatu yang hilang. Terlebih setelah apa yang mereka alami waktu itu. Dimana Lucas mengajaknya ke rumah Lucas yang dulu dan ia yang gila telah berani memeluk Lucas. Tiba-tiba ia teringat kegiatannya bersama Lucas sebelum semakin dekat seperti sekarang. Biasanya pria itu akan membangunkannya dengan memberinya kecupan kecil, mereka akan bertengkar saat sarapan dan pria itu akan seenak rambut memasuki rumah bahkan kamarnya.
"Kukira kau terlalu asik menggauli istrimu dan lupa untuk datang kesini," ucap Laohan saat Lucas baru saja sampai."Sialan kau! Jaga mulut sialanmu, ikan lohan." Lucas melotot pada Laohan dan hanya dibalas cengiran olehnya.
"Apa kau yakin?" Pria itu berdiri dari kursi yang ia duduki dan mendekati Lucas yang kini berdiri menatap keluar jendela besar ruangan itu."Kita sudah membicarakan ini sebelumnya bukan?" ucap Lucas dengan melirik pria yang kini berdiri tak jauh darinya.
"Ya Tuhan, Shakira ... aku tidak tahu jika akan seperti ini." Elsa mencoba menenangkan sahabatnya itu. Kini Shakira telah berada di rumah Elsa. Ia memaksa pulang dari rumah sakit, karena memang tak ada luka serius maka ia diperbolehkan pulang."Lalu, menurutmu aku harus bagaimana?"
"Kau terlalu bodoh." Lucas menyeringai jahat pada wanita di hadapannya."A-- apa maksudmu? Ja-- jadi selama ini kau hanya menipuku? Memanfaatkan aku?" Air mata sudah mengalir membasahi pipi wanita itu.
"Bukankah ini hebath." Lucas terengah dengan menyapu keringat dari keningnya. Bahkan rambutnya juga basah oleh keringat. Ini hebat, ini kali pertama ia bercinta seperti di film, yakni di pantai yang ditutupi karang dan bebatuan besar. Rasa takut ketahuan juga rasa nikmat bersatu membuat adrenalin tersendiri untuknya."Hah … hah … hah …. Kau gila!" teriak Shakira yang terengah dan berusaha menaikkan celananya.