Plok … plok … plok ... kyaaa … kyaa ....
Riuh tepuk tangan dan sorakan serta teriakan histeris para penonton dalam studio bergemuruh membuat Shakira yang notabennya tak pernah berada dalam situasi seperti ini merasa canggung.
Ini semua sudah direncanakan oleh Lucas. Shakira akan duduk di kursi penonton sekaligus menjadi bintang tamu. Rasanya ingin menangis tapi itu tak akan berguna. Ia dengan tubuh sedikit bergetar berjalan menuju 'kekasihnya' dengan dibantu kru saat lampu kamera tertuju padanya.
"Wah … inikah wanita yang beruntung itu Lucas?" Rei menyambut Shakira dan mempersilahkannya duduk di samping Lucas. Ia hanya tersenyum meski sebenarnya hatinya berteriak dan ingin menangis.
Lucas meraih tangan Shakira dan menariknya membuat Shakira terduduk tepat di sisinya, bahkan hampir saja Shakira terduduk di pangkuan pria itu.
"Jangan kecewakan aku. Atau aku akan mengurungmu di kamarku semalam penuh. Atau? Apa kau ingin kita melakukannya di kolam renang seperti waktu itu?" bisik Lucas tepat di telinga Shakira. Penonton yang melihat adegan tersebut kembali berteriak histeris. Di mata mereka Lucas seperti tengah mencium Shakira.
"Bagaimana kalau aku mengatakan pada semua orang bahwa kau mengancamku?" ancam Shakira juga dengan berbisik.
"Saat itu juga semua orang akan tahu ukuran dada dan …." Lucas tak melanjutkan kata-katanya namun hanya melirik sesuatu di bawah sana yang telah memuaskannya.
Cup ....
Kyaaaaa ….
Satu kecupan singkat mendarat di bibir manis Shakira membuat wanita itu mendelik marah. Ia kecolongan saat mengikuti arah pandang Lucas. Asap tampak keluar dari kepalanya disertai wajah merah padam menahan amarah. Oh jangan lupakan teriakan para penonton yang menggelegar membahana memenuhi ruangan membuatnya ingin meledak.
"Oh … Lucas, kau menodai mataku!” Rei menutup mata dengan sebelah tangan seolah adegan yang baru dilihatnya tak layak ditonton oleh pria dibawah umur seperti dirinya. Meski pada kenyataannya usianya telah melebihi kepala tiga.
"Maaf. Aku benar-benar tak bisa menahan diri saat bersamanya." Lucas mengacak rambut Shakira gemas. Dan wajah cemberut Shakira terlihat sangat jelas tanpa dibuat-buat justru membuat mereka terlihat natural bukan settingan.
"Jadi bisa kau kenalkan siapa wanita temanmu bermain ini?" goda Rei bercanda.
"Kau bisa bertanya sendiri padanya.” Lucas tak henti memberi tatapan memuja pada Shakira, bukan settingan. Ia benar-benar memuja Shakira karena ketagihan.
"Jadi siapa namamu cantik? Dan apa hubunganmu dengan Lucas Wang?" Rey bertanya dengan ramah bahkan dengan sedikit centil.
"Ha-- hai … namaku .... Shakira,” jawab Shakira dengan sedikit terbata. Ia benar-benar gugup.
"Shakira? Wow! Nama yang cantik seperti orangnya. Tapi tunggu, Shakira? Hanya Shakira?"
"Kupikir ayahku tidak terlalu suka jika anaknya dikenal publik dengan cara seperti ini." Shakira melotot pada Lucas berniat menyindir.
"Apa? Apa maksudmu ayahmu tak menyukai anaknya berkencan dengan seorang aktor papan atas?" tanya Rei seakan tak percaya.
"Kupikir ayah lebih suka kami berkencan tanpa mengganggu kehidupan pribadi. Kau tahu sendiri bagaimana kehidupan seorang Lucas Wang. Terkenal, artis tampan dan kaya dengan jutaan fans wanita yang memujanya. Tak menutup kemungkinan fansnya akan menyerangku saat bertemu di jalan,"ujar Shakira dengan sedikit mengukir senyum agar tak terlihat mencurigakan.
"Ahahaha ... ternyata temanmu ini sangat mengerti dirimu Lucas. Jadi, apakah kau wanitanya Lucas Wang?" Rei sepertinya sengaja membuat pertanyaan yang sedikit menjebak.
"Dia kekasihku, jadi untuk para fansku, kuharap kalian mengerti bahwa aku hanya manusia biasa yang juga berhak mencintai,” sahut Lucas dengan cepat menjawab pertanyaan Rei yang ditujukan pada Shakira. "Kuharap kalian menerima dan jangan macam-macam dengannya,” imbuhnya. Ucapannya diiringi penekanan di setiap kata dan senyum tampannya berganti tatapan membunuh mengancam di akhir kalimatnya.
"Dia benar-benar pandai berakting,” batin Shakira.
"Wow! Dengar itu hai kalian para fans fanatik Lucas." Rei seolah memperingatkan dengan pura-pura takut pada ancaman Lucas. "Jadi sejak kapan hubungan kalian dimulai? Selama ini Lucas dikenal dekat dengan banyak artis muda dan cantik meski ia selalu membantah. Sebagai kekasih bagaimana perasaanmu Shakira?" Rei tak akan melepas mangsa empuk sebagai bahan berita yang panas.
"Entahlah, apa kau ingat kapan kita memulainya?" Shakira menoleh pada Lucas yang duduk santai di sampingnya dengan senyuman keterpaksaan yang terlihat jelas di wajah ayunya.
"Sepertinya baru kemarin aku mengenalmu dan saat itu juga aku jatuh cinta padamu." Lucas mendekatkan wajahnya hingga keningnya hampir menempel pada jidat lebar Shakira membuat penonton tak hentinya berteriak histeris. Shakira segera mendorong wajah Lucas dengan tangan namun itu justru terlihat romantis.
"Ya Tuhan ... Aku seperti tengah menyaksikan ftv romantis secara live." Rei menopang dagu seakan ikut berbunga-bunga menyaksikan kedua pasangan itu. "Jadi bagaimana Shakira?" tanyanya kembali.
"Aku? Entahlah … kukira gosip memang tak akan lepas darinya selama ia masih menjadi seorang public figur. Tapi aku percaya padanya." Shakira tersenyum manis, diluar, entah seperti apa perasaannya didalam saat ini.
"Termasuk tuduhan artis berinisial VR itu? Kenapa kau baru muncul disaat Lucas terkena kasus? Meski ia menyangkal tapi, kasus sudah sampai di kepolisian."
"Ya. Mungkin terlibat kasus dengan Lucas Wang membuat namanya lebih cepat melejit. Dan mengenai kemunculanku saat ini kurasa aku sudah menjawabnya sebelumnya bukan? Bahkan sebelum anda bertanya, Tuan Rei," jelas Shakira dengan tenang.
"Fuuuuuu." Rei bersiul merdu. "Kekasihmu ini sangat cerdas Lucas. Jadi kau rela kehidupan pribadimu disorot publik demi kekasihmu?" Pertanyaannya tak pernah habis untuk menggali informasi juga bergosip.
"Entahlah." Shakira mengedikan bahu dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya sejak disorot oleh kamera.
"Jika boleh tahu berapa usiamu Shakira? Kau tampak masih sangat muda." Rei menatap kagum Shakira dengan mata berbinar sedikit menggoda.
"Aku 22 beberapa bulan lalu," jawabnya.
"Apa? Kukira kau baru lulus highschool." Rei tampak terkejut mendengar jawaban Shakira. Wanita itu memang terlihat modis layaknya ABG namun tetap terlihat elegan. "Jadi apa kegiatanmu atau pekerjaanmu?"
"Aku masih kuliah di salah satu universitas."
"Aku semakin penasaran denganmu Shakira. Jadi apa kalian tinggal bersama? Melihat ternyata kau sudah dewasa, padahal kukira kau baru lulus sekolah."
"Apa? Tidak." Shakira menggeleng cepat.
"Kenapa tidak mengatakan bahwa kita memang tinggal bersama, Sayang." Lucas mengambil sedikit helaian rambut Shakira dan menciumnya.
"Jangan mengatakan hal bodoh,” bisik Shakira.
"Apa? Jadi kalian sudah tinggal bersama?" teriak Rei berlebihan.
"Tidak / Iya,” jawab Lucas dan Shakira bersamaan.
"Ayolah, Sayang, aku tak masalah jika kau mengatakan bahwa kau menginap di rumahku beberapa waktu lalu,” papar Lucas dengan sengaja agar semua orang tahu dan mendengar.
"Menginap bukan berarti tinggal bersama, Tuan!" Shakira sudah mulai kesal, sepertinya kesabarannya mulai habis.
"Kuanggap kita tinggal bersama karena kau lebih dari satu hari berada di rumahku,” ucap Lucas enteng.
"Itu karena salahmu." Menuruti kekesalannya, Shakira seakan lupa bahwa camera dan penonton masih fokus terhadapnya. Ia sampai menunjuk-nunjuk wajah tampan Lucas.
"Kenapa salahku? Kau yang tak mau pulang, bukan?" Senyum tipis terukir di bibir si tampan.
"Itu karena aku tak bisa berjalan!" teriak Shakira tepat di wajah Lucas.
"Lalu dimana letak kesalahanku jika kau yang tak bisa berjalan?" tanya Lucas dengan ekspresi wajah sok polos.
"Tentu saja itu semua salahmu karena kau yang sudah membuatku tak bisa berjalan!" Shakira melotot dengan nafas tersengal setelah meluapkan kemarahannya dengan memarahi Lucas. Bokongnya sampai terangkat saat menuding Lucas dengan jari telunjuknya.
Skakmat!
Merasa jengah dengan Lucas membuatnya lupa bahwa ia masih berada dalam acara live.
Melihat Lucas menyeringai dan mendengar Rei bersiul, ia baru sadar bahwa ia baru saja membuka kartu as yang membuatnya kalah telak. Wajahnya panas terlebih melihat penonton terdiam melongo menatap ke arahnya membuatnya malu semalu-malunya. Ia menutup wajahnya dengan bantal yang tersedia di sisi sofa dan bersembunyi di ketiak Lucas.
"Dia memang terlalu polos dan aku menyukai itu." Lucas memeluk Shakira namun justru mendapat cubitan dari Shakira yang bagi Lucas bagaikan gelitikan.
"Sempurna Shakira. Aku akan memberimu hadiah setelah ini." Namun ucapan Lucas itu sama sekali tak memasuki indera pendengaran Shakira. Telinganya seakan tuli dan panas mengingat baru saja ia mengatakan pada semua orang bahwa artinya mereka telah bercinta.
Dan acara hari itu menjadi trending topic di berbagai sosial media. Menjadikan #LucasShakira berada di posisi paling atas.
"Huaaa ....""Cup … cup … st .... diamlah, Sayang," Orang itu masih mengelus lembut punggung Shahira dan menenangkannya. "Hiks … hiks .... bagaimana ini? Hidupku pasti tak
"Sejak kapan aku menikah denganmu, hah!" teriak Shakira tepat di depan wajah tampan Lucas Wang. Wajahnya sudah sangat merah menahan amarah. Bagaimana tidak? Pagi ini Shakira baru saja menonton acara infotainment dan betapa terkejutnya ia melihat foto dirinya dan Lucas bersebelahan di sebuah buku nikah."Kau lupa? Kau baru saja menandatangani surat pernikahan kita, Sayang." Dengan enteng dan seenak rambut emonya Lucas berucap dengan santai.
Saat ini Lucas tengah menjalani syuting film terbarunya. Berbeda dengan film bertema action seperti sebelumnya, kini ia berperan sebagai anak kuliahan yang tengah dimabuk asmara. Meski sudah hampir kepala tiga, pesona ketampanannya masih mampu bersaing dengan pria yang berusia hampir sepuluh tahun di bawahnya. Wajah yang bersih tanpa setitik noda, hidung mancung, bibirnya yang membuat siapapun ingin memagutnya, ditambah sorot mata tajam dan rahang yang tegas sangat mampu membuat para wanita menjerit. Dan jangan lupa dengan bentuk tubuhnya yang atletis. Bahkan jika bukan seorang aktor pun, dipastikan banyak wanita dengan senang hati membuka kaki lebar untuknya.
Lucas terkejut, saat ia keluar ruangan, Shakira berdiri tepat di hadapannya dan menatapnya tajam namun dengan mata berkaca-kaca.Plak!Satu tamparan keras kembali mendarat di pipi halusnya. Untu
"Kau masih menyukai boneka manekin tadi?" tanya Lucas saat keduanya telah jauh dari Viky dan Megi. Saat ini keduanya berjalan bersama dengan Lucas yang kembali memakai masker dan menutupi kepalanya dengan hoodie."Dia bukan boneka! Namanya Viky!” bentak Shakira tak terima mantan kekasihnya disebut boneka manekin.
Shakira tak bisa tidur. Ia berguling ke kanan dan kiri dengan memeluk boneka besar pemberian sang mantan. Ia masih memikirkan reaksi Viky tadi siang. Namun hal yang lebih ia pikirkan adalah, rasa malunya karena berani mencium Lucas terlebih dahulu. Ia tidak tahu apakah Lucas tahu tujuannya atau tidak melakukan ciuman itu. Tapi tetap saja, ia seperti menjilat ludahnya sendiri.
Brak!
Pagi telah tiba membawa sinar yang menggairahkan untuk beraktifitas. Shakira bangun dalam keadaan yang segar setelah istirahat sehari semalam. Kemarin ia gunakan untuk berdiam diri dan benar-benar beristirahat. Dan untung saja Lucas tak mengganggunya sama sekali. Entahlah, Shakira tak peduli, bahkan jika pria itu pergi ke dunia lain ia juga tak peduli.Meraih liptint di atas nakas dan mengaplikasikannya pada bibir kissablenya yang kini le
Lepaskan aku, Lucas.""Tidak akan.""Kau ingin membunuhku? Uhuk … uhuk ...." Shakira pura-pura batuk berharap dengan begitu Lucas segera melepas pelukannya.Saat ini keduanya masih berada diatas ranjang. Sinar matahari yang terik yang menembus lewat jendela kamar rumahnya yang tertutup tak membuat keduanya ingin beranjak dan beraktifitas."Sekarang kau adalah istriku dan aku berhak melakukan apapun." Lucas menelusupkan kepalanya pada ceruk leher Shakira. Menghirup aroma very yang seakan selalu menguar dari tubuh istrinya.Wajah Shakira merona merah mendengar kata 'istri'. Merasa malu dan akhirnya gilirannya menyembunyikan wajahnya dalam dada bi
"Shakira ....""Eh? Ada apa bu?" Shakira mengalihkan atensinya dari Lucas saat pandangannya mengarah pada sang ibu yang memasuki kamar dan kini berjalan ke arahnya."Sebenarnya apa yang tidak ibu ketahui tentang putri ibu, hm?" Ibu Shakira menyeret kursi dan meletakkannya di sebelah kursi yang Shakira duduki. Wanita itu melihat anak semata wayangnya kemudian pria yang kini masih terbaring diam di atas tempat tidur layaknya orang mati.Shakira tersenyum kecut dan menunduk. "Maafkan, Shaki, Bu."Tap!Tangan sang ibu menggenggam tangan Shakira dan mengusapnya lembut. "Kau mencintainya?" tanyanya."Aku
"Apa semua yang dikatakannya benar, Shakira?" Meski terlihat tenang namun tampak sekali raut keterkejutan dan kekecewaan di wajah pria paruh baya itu."Semua salahku dan aku ingin bertanggung jawab."
Shakira tak pernah merasa bebas seperti ini sebelumnya. Beberapa hari lalu Lucas mengirim pesan bahwa pria itu ada syuting terakhir di luar kota. Dan sampai saat ini pria itu masih belum kembali. Shakira merasa ia sangat bebas meski ada sedikit perasaannya yang merasa ada sesuatu yang hilang. Terlebih setelah apa yang mereka alami waktu itu. Dimana Lucas mengajaknya ke rumah Lucas yang dulu dan ia yang gila telah berani memeluk Lucas. Tiba-tiba ia teringat kegiatannya bersama Lucas sebelum semakin dekat seperti sekarang. Biasanya pria itu akan membangunkannya dengan memberinya kecupan kecil, mereka akan bertengkar saat sarapan dan pria itu akan seenak rambut memasuki rumah bahkan kamarnya.
"Kukira kau terlalu asik menggauli istrimu dan lupa untuk datang kesini," ucap Laohan saat Lucas baru saja sampai."Sialan kau! Jaga mulut sialanmu, ikan lohan." Lucas melotot pada Laohan dan hanya dibalas cengiran olehnya.
"Apa kau yakin?" Pria itu berdiri dari kursi yang ia duduki dan mendekati Lucas yang kini berdiri menatap keluar jendela besar ruangan itu."Kita sudah membicarakan ini sebelumnya bukan?" ucap Lucas dengan melirik pria yang kini berdiri tak jauh darinya.
"Ya Tuhan, Shakira ... aku tidak tahu jika akan seperti ini." Elsa mencoba menenangkan sahabatnya itu. Kini Shakira telah berada di rumah Elsa. Ia memaksa pulang dari rumah sakit, karena memang tak ada luka serius maka ia diperbolehkan pulang."Lalu, menurutmu aku harus bagaimana?"
"Kau terlalu bodoh." Lucas menyeringai jahat pada wanita di hadapannya."A-- apa maksudmu? Ja-- jadi selama ini kau hanya menipuku? Memanfaatkan aku?" Air mata sudah mengalir membasahi pipi wanita itu.
"Bukankah ini hebath." Lucas terengah dengan menyapu keringat dari keningnya. Bahkan rambutnya juga basah oleh keringat. Ini hebat, ini kali pertama ia bercinta seperti di film, yakni di pantai yang ditutupi karang dan bebatuan besar. Rasa takut ketahuan juga rasa nikmat bersatu membuat adrenalin tersendiri untuknya."Hah … hah … hah …. Kau gila!" teriak Shakira yang terengah dan berusaha menaikkan celananya.