Share

42-Pra-Festival

"Felenia." Louisa menggoyangkan telapak tangannya di depan wajah Felen, tetapi gadis manusia itu tidak bereaksi apa pun dan masih tampak tenggelam dalam pikiran kalutnya.

Tidak kehabisan akal, kali ini Louisa mengguncang bahu Felen dengan sedikit kasar hingga akhirnya gadis itu tersentak sadar dari lamunannya. "Ah, Louisa ... ?" Felen mengerjap beberapa kali. Ia menatap Louisa dengan pandangan linglung, masih dalam orientasi yang kacau akan keadaan sekitar.

"Kau melamunkan apa sampai tidak sadar ku panggil berkali-kali?"

Felen terdiam sesaat lalu membalas dengan desah lelah. " ... Banyak hal." Ia memijit pelipisnya yang berdenyut nyeri. "Gara-gara seseorang aku harus berpikir sekeras ini," keluhnya kembali mendesah pelan. Ucapan pria berambut perak itu membuat Felen sakit kepala. Meski perkataan pria itu tampak bukan sesuatu yang penting karena diucapkan sambil lalu dengan nada biasa, nyatanya setelah ditelisik lebih jauh kalimat tersebut memiliki makna yang san

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status