Share

Terperangkap Pernikahan Rahasia dengan Dosbing Galak
Terperangkap Pernikahan Rahasia dengan Dosbing Galak
Penulis: blueminxy

1. Perjodohan

“Kamu akan ayah jodohkan.” 

Audy tercekat. Ia hendak menolak, tapi rasanya penolakan itu hanya sampai di tenggorokan. Setelah beberapa saat memberanikan diri, ia lalu berusaha menolak dengan halus.

“Yah, tapi aku baru aja..” 

Belum sempat Audy menyelesaikan ucapannya, sang ayah sudah lebih dulu beranjak meninggalkan meja makan sambil mengatakan hal yang jauh lebih mengerikan.

“Besok malam keluarga calon kamu akan datang. Jadi, malam ini kamu gak perlu kembali ke apartemen.”

Audy hanya terdiam ketika ayahnya melenggang meninggalkan dirinya yang masih kebingungan. Ia menatap bundanya lekat, berusaha meminta penjelasan darinya.

“Bun, aku gak mau nikah.” Lirih Audy.

“Ini yang terbaik untuk kamu, Sayang,” ucap bundanya berusaha menenangkan.

Meski begitu, kalimat bundanya sama sekali tak menenangkan hatinya. Ia begitu yakin kalau kedua orang tuanya tak akan bercanda dengan hal sesakral ini. Lalu bagaimana ia harus menjalani sesuatu yang tak ia sukai?

Sama seperti ayahnya, sang bunda hanya memegang pundaknya pelan lalu meninggalkannya sendirian di sana. 

Pernikahan bukanlah hal yang bisa dipermainkan, karena merupakan komitmen seumur hidup yang harus dijaga oleh dua orang. Oleh karena itu, pernikahan adalah hal yang sangat Audy hindari. Ia yakin komitmen itu tak akan pernah terjaga hingga seumur hidup.

Pernikahan orang tuanya memang berhasil, tapi tidak ada yang tahu bahwa ia lah yang gagal. Dikhianati oleh pasangan yang telah mendampingi selama delapan tahun tak mudah dilupakan, terlebih itu adalah cinta pertamanya.

Keesokan harinya, Audy sudah berada di kelas. Duduk di kursi paling depan dengan beberapa buku di mejanya.

Tak berapa lama, seorang pria memasuki ruangan sebelum kemudian menaruh tas dan laptop di meja dosen. Pria itu terlihat familiar, tetapi Audy sama sekali tak mengingatnya.

“Selamat pagi, perkenalkan saya Bian Agra Wiratama. Saya penggantinya Pak Burhan, semoga kita bisa segera beradaptasi ya.” 

Nada bicaranya terdengar khas, sangat lembut meskipun agak kontras dengan suaranya yang sedikit serak. Bahkan penampilannya yang casual tak bisa menutupi gesturnya yang sedikit kaku, seperti bapak-bapak.

Meski terlihat familiar, Audy yakin ia baru pertama kali mendengar nama itu. Hanya saja, rahangnya yang tegas dan alisnya yang tebal seperti mengingatkannya pada seseorang.

Setelah lama berpikir dan tak menemukan jawaban, Audy akhirnya teringat kembali dengan ucapan ayahnya semalam. Nanti malam akan menjadi malam pertemuan dua keluarga yang sebentar lagi akan menjadi satu keluarga besar.

Seperti apakah pria yang akan menjadi suaminya? Bagaimana wajahnya? Seperti apa sifatnya? Dan masih banyak hal lain yang menjadi beban pikirannya hari itu. Ia bergidik ngeri membayangkan jika ia akan tinggal serumah dengan mertua galak dan cerewet.

Suara Bian mendadak membuyarkan lamunan Audy. 

“Nama-nama yang saya sebutkan, besok pagi harap menemui saya di ruangan.” Ucap Bian menginterupsi.

Mendengar namanya dan beberapa nama lain disebut, ia hanya mengangguk tak peduli. Yang ia pikirkan adalah bagaimana menemui keluarga calon suaminya nanti, karena menemui dosen pembimbing bukanlah masalah besar.

Waktu berlalu semakin cepat, seolah ingin segera melihat pertemuan Audy dan keluarga calonnya.

Menjelang malam, ia melihat semua makanan sudah tertata rapi di meja makan. Tak ia sangka bundanya bahkan mendekorasi seluruh ruang tamu hingga ke taman samping rumah. 

Bundanya memang orang yang heboh, setiap acara pasti akan selalu terlihat mewah. Tapi hanya untuk sebuah makan malam, ini terlihat berlebihan.

Tak menunggu lama, keluarga calonnya tiba. Mereka semua turun dari mobil mewah berwarna hitam mengkilat, samar ia berusaha melihat wajah mereka satu per satu. 

Ada empat orang disana. Audy sedikit kebingungan, ia berusaha mengamati wajah mereka lekat-lekat. Setelah mereka semakin dekat dengan posisinya berdiri, barulah ia sadar betul siapa yang akan menjadi calon keluarganya. 

Mereka adalah Pak Damar, pemilik yayasan kampusnya dan Bu Mega istrinya. Diikuti oleh Arka Mahesa Wiratama anak sulungnya, dan... Bian Agra Wiratama??!

Pak Bian dosennya?!

PAK BIAN ANAK PEMILIK YAYASAN??!

Jantung Audy berdebar kencang, bahkan suaranya seakan bisa didengar oleh semua orang.

Audy hanya bisa menggigit bibirnya pelan. Dosen baru yang tadi pagi memperkenalkan dirinya,  kini duduk bersama keluarganya di meja makan.

Lelucon macam apa ini?

Audy merasa dijebak, tak ada seorangpun yang memberitahunya bahwa ia akan menikah dengan anak dari Pak Damar. Bagaimana ia akan menghadapi omongan para temannya nanti jika mereka tahu tentang perjodohan ini?

Entah dengan Arka atau Bian, yang jelas ia tak akan sanggup melanjutkan perjodohan. Ini akan menjadi skandal yang besar.

Sejak tadi Audy hanya terdiam, bahkan senyum pun tidak. Rasanya ia marah pada semua orang. Ia juga kehilangan nafsu makannya, padahal ia berencana makan dengan jorok agar keluarga calon suaminya itu ilfeel dengannya.

Setelah makan malam berakhir, di dalam keheningan Pak Damar kemudian membuka suara.

“Singkat saja Pak Herman dan Bu Sonya, kedatangan saya kemari ingin melamar putri bapak, Audy untuk putra saya, Bian.”

Jantung Audy seakan berpindah ke lutut. Ia seperti tak dapat merasakan kakinya menapak di tanah. Kebingungan semakin melanda pikirannya. 

Bagaimana tidak? Ia akan dijodohkan dengan dosen pembimbingnya. Membayangkan menjadi menantu pemilik yayasan saja sudah membuat kepalanya pening, apalagi menjadi istri dosen pembimbingnya sendiri?!

Ini tak bisa dilanjutkan, pernikahan ini akan mengundang banyak masalah nanti.

Dengan keberanian penuh Audy ingin menyela, tapi belum sempat membuka mulutnya, ayahnya terlebih dahulu memberikan jawaban.

“Tentu dengan senang hati saya dan keluarga menerima lamaran putra bapak untuk Audy putri saya. Semoga harapan baik kita dapat segera terlaksana.”

Tubuh Audy seakan membeku, ia tak lagi dapat menolak perjodohan ini. Keberaniannya mendadak sirna, ia tak lagi bisa mundur.

Kini mereka telah berpindah tempat menuju taman samping. Semua orang berdiri berjejer dengan Audy dan Bian berada di tengah, seolah mereka berdua lah pemeran utamanya.

Kemudian calon ibu mertuanya memasangkan sebuah cincin padanya, pertanda bahwa ia telah terikat dengan Bian.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status