Share

9. Ancaman

“Halo,” ucap Audy malas.

“Kamu dimana sih, daritadi dichat ga dibales!” bentak Bian di seberang. Jelas sekali ia sedang marah.

Audy menghela napas panjang, lalu mengecek kembali handphonenya. Terdapat beberapa chat dari Bian disana.

“Maaf, gak kedengeran tadi,” jawab Audy singkat.

“Pulang cepet! Ibu nyariin,”

“Ya mas bilang apa kek, masa gitu aja gak bisa?” cicit Audy.

“Ibu udah baca beritanya, bentar lagi ibu mau kerumah,” kalimat Bian terdengar menyedihkan.

Mendengar hal itu, Audy semakin marah dibuatnya. Kini ia harus turut membereskan masalah yang diciptakan oleh Bian.

Ia yakin ibu mertuanya itu akan murka pada mereka berdua. Memikirkannya saja sudah membuat kepalanya pening. Ia pun buru-buru mengambil tasnya.

Namun, Robby justru menarik tangannya, “Kamu mau kemana?”

“Aku harus pulang, su...” Audy menggeleng pelan, ia hampir saja keceplosan. Namun, ia lalu mengoreksi kalimatnya, “Ibu aku nyariin,”

“Yaudah, aku anterin kamu,”

“Aku pulang sendiri aja,” tolak Audy.

Robby terus memaks
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status