Share

Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova
Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova
Author: Cacavip

1). Tragedi Satu Malam

Author: Cacavip
last update Last Updated: 2024-10-01 22:19:07

***

"Akh … Ganesh, tolong, ini salah!"

Sekali lagi, Dayana kembali mendorong pria berkaos hitam yang saat ini mengungkung tubuhnya.

Namun, pria di atas tubuh Dayana itu justru semakin menggila. Sambil meracau, pria tersebut bahkan tanpa ragu mendaratkan hidung bangirnya di ceruk leher Dayana—membuat perempuan itu tak kuasa menahan geliatan karena gelenyar aneh yang tercipta.

“H-hentikan … ah—!”

Lenguhan itu lolos dari bibir Dayana saat Ganesh menggigit ujung daun telinganya dengan sensual. Tangannya juga sibuk menjelajahi tubuh Dayana yang mulai bergetar di bawahnya.

Dia adalah Adiasta Ganesh, seorang selebgram sekaligus model di sebuah agensi yang Dayana manajeri.

Malam ini, Ganesh mendapat undangan birthday party dari salah satu teman satu profesi di sebuah kelab malam. Pesta berjalan dengan semestinya hingga orang-orang yang hadir di sebuah ruangan VIP mulai menggila dan kehilangan kendali.

Hampir semua orang mabuk setelah menegak alkohol dalam dosis yang tak sedikit, dan Ganesh menjadi salah satu orang yang cukup teler.

Karena tak bisa membawa pulang pria itu dalam keadaan yang mabuk, Dayana memutuskan untuk menyewa kamar agar Ganesh bisa beristirahat.

Namun, alih-alih terlelap, Ganesh justru mendadak kehilangan kewarasan. Ia menarik tubuh Dayana persis ketika dia hendak pergi, dan tanpa ragu menghempaskan tubuhnya ke kasur. Tak cukup sampai di situ, pria itu menyentuhnya dengan cara yang tak pernah diduga.

"Nikmati aja, Sayang," kata Ganesh sambil menyeringai—membuat tubuh Dayana rasanya semakin merinding. “Malam ini, kamu adalah milikku.”

"Ganesh, enggak! Tolong jangan apa-apain aku. Le-lepasin!" ujarnya sambil terus berusaha mendorong dengan sisa tenaga yang masih ada.

Namun, Ganesh justru tersenyum sambil mengusap wajah Dayana lembut. Memberikan belaian di sana yang membuat Dayana hampir terlena sebelum ia menepisnya.

"Ganesh, tolong ...." Lagi, dengan kedua tangan yang terus melakukan perlawanan, Dayana mendesah. Rasa takut semakin menjalar, tubuhnya menegang sementara keringat dingin keluar dari pori-pori kulitnya.

Ganesh lalu mencekal dua lengan Dayana dengan telapak tangannya yang besar. Dia mulai menyusuri area sensitif tubuh sang manajer—membuat tubuh Dayana kembali menggeliat saking asingnya sentuhan yang dia rasakan.

Dengan gerakan yang sangat cepat, kemejanya sudah berhasil terbuka. Dayana menangis tertahan, merasa tidak berdaya.

Ia bak mangsa yang siap disantap. Hatinya sakit membayangkan dirinya yang akan dirusak secara paksa.

Meskipun bekerja di dunia hiburan, Dayana selalu menjaga dirinya sebaik mungkin. Jauh dari orang tua, dia mematuhi segala peringatan yang selalu disampaikan padanya, sehingga jangankan tidur bersama laki-laki, memiliki hubungan dengan lawan jenis pun tak dia lakukan.

"Ganesh ...," desah Dayana di sisa tenaga yang masih tersedia. “Kumohon….”

Ia masih berharap keajaiban datang. Namun, semesta tidak mendengar doanya.

Ganesh tak membiarkan Dayana melawan bahkan berbicara, karena setelah itu dia membenamkan wajahnya di dada perempuan tersebut untuk melakukan hal yang lebih dari sebelumnya.

Dayana beberapa kali menggeliat ketika sentuhan demi sentuhan diberikan Ganesh. Dalam hati, dia menjerit bahkan ingin kabur sekarang juga, tapi sial, tubuhnya justru merespon dengan baik apa yang dilakukan sang cassanova.

Malam itu, semuanya terjadi. Malam di mana Dayana harus kehilangan kesuciannya di tangan Ganesh. Sakit hati, sedih, marah, semuanya bercampur menjadi satu.

Pagi hari saat terbangun, Dayana menangis pilu. Tubuh dan hatinya diselimuti rasa sakit yang tak terjelaskan. Sementara Ganesh masih terlelap dengan tenang, seolah tak melakukan apa-apa padanya semalam.

"Bapak dan Ibu pasti kecewa kalau tahu aku udah nggak gadis. Ah, Ya Tuhan, aku harus apa?"

Lagi, Dayana meratap. Tapi setelahnya, ia memutuskan untuk bergerak, memungut pakaiannya yang berserakan di lantai, dan berjalan tertatih menuju kamar mandi. Di sana, tangisan kembali terdengar.

Dayana mengenakan baju yang semalam dilepas paksa oleh Ganesh, dengan isakkan tangis yang tak mau berhenti karena membayangkan bagaimana marah dan kecewa kedua orang tuanya di kampung.

Dayana pergi ke kota Surabaya untuk mencari nafkah guna membantu kehidupan orang tuanya di kampung. Namun, alih-alih sukses, dia justru kehilangan kesuciannya. Bagaimana hidup Dayana setelah ini? Dia sendiri tak tahu.

Setelah puas menumpahkan semua rasa sakit, Dayana keluar dari kamar mandi. Ia menatap Ganesh dengan perasaan marah bahkan kecewa. Ingin sekali dia menyerang pria itu atas apa yang dilakukannya semalam.

Namun, di detik berikutnya kewarasan Dayana kembali, sehingga yang dia lakukan setelah itu adalah mengambil ponsel untuk kemudian menghubungi seseorang.

"Halo, Dayana, kamu di mana? Ganesh udah siap, kan? Siang ini dia ada pemotretan dan—"

"Saya mengundurkan diri jadi manajernya Ganesh, Pak," potong Dayana sambil terus memandang Ganesh dengan tatapan penuh kebencian. "Mulai hari ini saya bukan manajernya lagi. Dan mulai sekarang, dia bukan urusan saya lagi."

Comments (10)
goodnovel comment avatar
Wineu Widiawati
pasti ngelak kamu ngerasa gak bersalah gak inget
goodnovel comment avatar
Wineu Widiawati
bejad kamu ganesh gak bisa jaga diri dari pergaulan mentang " selebgram terkenal,, rusak anak orang
goodnovel comment avatar
Wineu Widiawati
jahat banget kamu ganesh merusak perempuan,, kalau papa oby tau siap" kamu di amuk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   2). Bencana Kedua

    ***"Gimana hasilnya? Negatif, kan?"Dayana membisu dengan atensi yang tertuju pada testpack di tangan kirinya. Ia terduduk lemas di closet di kamar mandi kostnya, kedua matanya basah oleh cairan bening sementara perasaannya sendiri porak-poranda.Setelah kabur dari Ganesh usai dirusak pria itu sebulan yang lalu, Dayana pikir penderitaannya selesai. Sudah dua minggu ini dia bekerja di sebuah minimarket, menjalani hari dengan nelangsa. Sampai beberapa hari belakangan, rasa mual tiba-tiba saja menghampirinya. Karena curiga, Dayana memutuskan untuk melakukan pengecekan. Dan hasilnya membuatnya kehilangan kata-kata."Day?" Suara Amelia, sahabatnya, kembali terdengar dari seberang sambungan."Dua garis, Mel, aku hamil," jawab Dayana pada akhirnya, dengan suara yang sedikit bergetar. Tak ada sahutan, suasana mendadak hening hingga Dayana hanyut dalam perasaan terpukul. "Minta pertanggungjawaban kalau gitu, Day," ucap perempuan itu. "Jangan diam aja, karena si brengsek Ganesh harus tahu k

    Last Updated : 2024-10-01
  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   3). Menuntut Tanggung Jawab

    ***Pertemuan dengan Zerga kemarin membawa sedikit harapan untuk Dayana.Malam ini, Dayana sudah berada di sebuah taman untuk menemui Ganesh lagi atas bantuan Zerga.Bukan orang lain, Zerga adalah saudara kembar Ganesh. Setelah bertemu dengan Dayana di kafe kemarin, pria itu bertanya apa yang terjadi, dan Dayana pun menceritakan semuanya.Tidak seperti Ganesh, Zerga percaya pada Dayana.Kali ini, Dayana bertekad untuk lebih keras meyakinkan pria itu karena tak ada sedikit pun kebohongan, semua yang dia katakan pada Ganesh, jujur apa adanya."Ya Tuhan, semoga kali ini berhasil," gumam Dayana dengan perasaan yang kembali deg-degan. "Gimana pun juga Ganesh yang bikin aku begini. Jadi dia harus tanggung jawab."Selang beberapa detik setelahnya, dia mendengar sebuah sapaan tak asing—membuatnya dengan segera mengangkat pandangan."Selamat ma—kamu lagi?"Kerutan di kening pria itu seketika terbentuk. Raut wajahnya berubah masam. Sementara Dayana, dengan perasaan tegang yang semakin menggila,

    Last Updated : 2024-10-02
  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   4). Sangkalan demi Sangkalan

    ***“Dayana, kamu masih di sana?” Suara Zerga kembali terdengar setelah Dayana hanya diam saking terkejutnya. “Y-ya, aku di sini,” sahutnya tergagap.Zerga menghela napas sebelum berkata, “Saya akan tunggu jawaban dari kamu. Saya harap kamu bisa ambil keputusan terbaik,” katanya. Dayana tidak mengatakan apapun. Lidahnya terasa kelu. “Dan satu pesan dari saya; jangan pernah berniat menggugurkan bayi yang kamu kandung, karena janin itu nggak punya salah apa pun. Ayahnya yang salah, karena nggak mau tanggung jawab. Jadi jangan lampiaskan ke makhluk suci yang nggak bisa memilih kapan hadir."Ucapan Zerga terus terngiang hingga beberapa jam kemudian. Dayana berbaring dengan posisi miring di atas kasurnya. Perasaannya campur aduk. Ia gelisah dan bingung harus melakukan apa. Ia tak menyangka Zerga tiba-tiba bersedia untuk bertanggungjawab. Dayana sempat bertanya alasan pria itu mau menikahinya, karena pernikahan adalah sesuatu yang serius. Dan Zerga memberikannya dua alasan, yaitu;Pert

    Last Updated : 2024-10-02
  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   5). Perdebatan!

    ***"Siapa?"Sambil beringsut secara perlahan, pertanyaan tersebut meluncur dari mulut Dayana setelah suara ketukan terdengar dari pintu.Tak pergi bekerja, siang ini dia menetap di kost setelah pagi tadi morning sickness parah dialaminya. Awalnya Dayana berniat untuk tetap bekerja. Namun, larangan dari Zerga yang pagi sekali sudah menghubunginya membuat dia manut pada perintah pria itu.Brak! Brak! Brak!Bukan lagi ketukan, selanjutnya yang Dayana dengar di pintu adalah sebuah tepukan kasar sehingga sambil menahan rasa tak nyaman di perut, dia kembali buka suara."Iya, sebentar!"Berjalan dengan langkah gontai, Dayana membuka pintu kost secara perlahan, kemudian betapa terkejutnya dia setelah di depannya kini berdiri seorang pria yang tak asing lagi.Bukan Zerga yang katanya berjanji akan datang setelah urusan dengan sang orang tua selesai, yang berdiri di depan Dayana justru Ganesh.Pria itu menatap Dayana intens—membuat yang ditatap, dihampiri rasa gugup bahkan takut."Ganesh….""K

    Last Updated : 2024-10-02
  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   6). Pertemuan Dayana dan Orang Tua Zerga

    “Kak, aku udah siap.” Dengan penampilan yang lebih rapi dari sebelumnya, Dayana memanggil Zerga. Perdebatan bersama Ganesh sudah usai beberapa saat yang lalu. Pria itu tetap tidak mau bertanggungjawab. Kasihan melihat Dayana terus memohon, Zerga melanjutkan niat baiknya untuk menikahi perempuan itu. Siang ini, Zerga mengajak Dayana ke rumah untuk menemui orang tuanya. “Cantik,” puji Zerga melihat penampilan Dayana. “Masih mual enggak?” “Enggak terlalu, Kak,” ucap Dayana dengan senyuman yang canggung. “Kakak bawa mobil?” “Iya di depan,” sahut Zerga sekenanya. “Ayo. Orang tua saya sudah nungguin kamu.” Lagi, Dayana tersenyum samar. Mengikuti Zerga yang sudah berbalik lebih dulu, pikirannya penuh. Ia masih merasa tak enak pada Zerga. Andai bisa, dia ingin sekali mengubah keputusan. Namun, ketidakmapanan Dayana dalam masalah ekonomi membuat keinginannya maju mundur. “Silakan,” ucap Zerga usai membuka pintu mobil. “A-aku duduk di depan, Kak?” tanya Dayana tergagap.

    Last Updated : 2024-10-04
  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   7). Adu Mulut Zerga dan Ganesh

    Zerga melayangkan tatapan tajam, sementara pria di ambang pintu yang tak lain adalah Ganesh, berdiri dengan raut wajah berani. Ada di rumah setelah pergi dari kost Dayana, Ganesh menguping semua pembicaraan. Mencari momen yang tepat, dia keluar dari persembunyian setelah sang papa mengajak Dayana tinggal di rumahnya.Tak mau tinggal serumah dengan gadis itu, Ganesh bertekad menggagalkan rencana kedua orang tuanya. Sekali pun harus berdebat, dia rasanya siap karena tentang Dayana, feelingnya cukup buruk."Maksud kamu apa bicara begitu?" tanya Zerga. "Ada yang minta pendapat kamu memangnya di sini?"Ganesh memasang raut wajah tak acuh. Sambil memasukan kedua tangan ke dalam saku, tatapan angkuh dia berikan pada Dayana sebelum menimpali ucapan sang kakak."Aku salah satu penghuni di rumah ini. Jadi aku berhak berpendapat," jawabnya. Beralih pada Roby, dia berkata, "Lagipula apa enggak takut jadi gunjingan tetangga kalau Dayana tinggal sama kita? Dia dan Bang Zerga enggak ada ikatan apa-

    Last Updated : 2024-10-04
  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   8). Bersiap-siap Pindah

    "Ck, tepat enggak ya keputusan yang aku ambil?" Dayana termenung. Dilanda bimbang, dia menimang lagi keputusannya untuk tinggal di kediaman Zerga. Meskipun disambut baik semua orang, Dayana tak tenang karena ada Ganesh yang menolak kehadirannya. Takut menghadirkan huru-hara di dalam keluarga Zerga, Dayana ingin membatalkan keputusan kemarin. Namun, Zerga pasti tak terima karena jika melihat bagaimana pria itu melindunginya, keseriusan Zerga tentang tanggung jawab, begitu nyata. "Takut banget bikin keluarga Kak Zerga enggak akur." Duduk di ujung kasur, Dayana bermonolog. Saat ini dia sedang menunggu jemputan ke rumah Zerga. Jika tak ada halangan, katanya dia akan dijemput pukul delapan pagi. "Tapi kalau mendadak berubah pikiran, Kak Zerga pasti ngedesak buat ta—" Belum selesai Dayana bicara, ponselnya berdering. Ternyata dari Zerga. "Halo, Kak." "Halo, Day, kamu sudah siap kan untuk pindah?" tanya Zerga. "Udah, Kak," jawab Dayana seadanya. "Aku udah kemasi barang-barang, terus

    Last Updated : 2024-10-05
  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   9). Dayana, Ganesh, dan Segala Perselisihan

    "Ganesh, ayo." Usai memperhatikan Ganesh selama beberapa detik, Dayana mengajak pria itu pergi. Tak lagi takut atau meragukan ucapan pria itu, Dayana percaya setelah Athaya yang dia hubungi berkata jika Ganesh memang diminta untuk menjemputnya. Tak bohong ucapan Zerga, yang akan menjemput Dayana awalnya supir. Namun, karena ada halangan, Athaya meminta sang putra kedua. Dan agar tak terjadi percekcokan, Zerga sengaja tak diberitahu. "Gimana? Percaya?" tanya Ganesh sambil beranjak dari kursi. "Dari tadi aku juga bukan enggak percaya, cuman khawatir aja," kata Dayana, sedikit menekuk wajah agar Ganesh tak mengolok-olok. "Gimana pun hubungan kita enggak baik." "Ya gimana mau baik? Kamu berusaha nipu saya," jawab Ganesh—masih tak menyadari dosanya terhadap Dayana. "Orang lain pun akan lakuin hal serupa kalau ditipu." "Aku enggak pernah nipu kamu," kata Dayana, membela diri. "Ucapanku benar apa adanya, bahkan aku punya bukti, tapi kamu sengaja enggak mau lihat bukti biar bisa nyangka

    Last Updated : 2024-10-05

Latest chapter

  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   155). Bersatunya Semua Cinta (Ending)

    *** Hari ini semuanya bahagia. Setelah Dayana resmi menjadi istri Ganesh, Rillian ikut mendapat kabar baik setelah tanpa diduga, Zerga tiba-tiba saja melamarnya. Pada Rillian, Zerga berkata jika dirinya sudah mantap untuk membangun hubungan serius bersama perrmpuan itu, sehingga sebelum Rilliian dilirik atau coba direbut pria lain, dengan segera dia mengikatnya. Tidak menjadi rahasia, kabar dilamarnya Rillian langsung sampai ke telinga semua orang sehingga kebahagiaan keluarga besar Roby dan Marcell menjadi dua kali lipat. "Makasih ya, Ga, udah ngelamar aku," ucap Rillian, yang siang ini menikmati semilir angin di rooftoop hotel. Sudah berganti baju, Rillian nampak cantik dengan gaun berwarna peach. Resepsi belum dimulai, dia dan Zerga memutuskan untuk bersantai setelah bersiap-siap, karena ketika pesta resepsi resmi digelar, keduanya mungkin akan sibuk. "Makasih juga karena udah bantu aku menyembuhkan hati," ucap Zerga. "Berkat kamu, aku bisa baik-baik aja kaya sekarang, dan aku

  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   154). Hari Bahagia

    ***"Saya terima nikah dan kawinnya Dayana Mezzalura binti Yuda Andriawan, dengan mas kawin seratus lima puluh juta rupiah dibayar tunai!""Bagaimana saksi, sah?""Sah!""Sah!""Barakallah."Dipimpin penghulu yang pagi ini mendampingi Yuda untuk menikahkan Dayana dan Ganesh, doa dipanjatkan semua orang di dalam ballroom.Hari, minggu, bahkan bulan berganti, acara bahagia Dayana dan Ganesh akhirnya dilaksanakan di sebuah ballroom mewah hotel berbintang.Mengusung pesta dengan tema modern tanpa adat, Dayana tampil cantik dengan kebaya berwarna putih sementara Ganesh gagah dengan setelan jas.Dihadiri keluarga inti, akad nikah dilaksanakan pukul delapan pagi waktu setempat. Tidak langsung resepsi, acara akan dijeda setelah akad selama dua jam, sebelum kemudian dilanjutkan pukul sepuluh pagi.Tidak mengambil jam malam, resepsi sengaja digelar pukul sepuluh sampai tiga sore agar tidak mengganggu jam tidur baby Brian. Berusia dua bulan, bayi tersebut sangat menempel dengan Dayana sehingga k

  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   153). Kondisi Pasca Insiden

    ***Mendengar kabar Rillian celaka, Zerga panik. Langsung pergi dari rumah perempuan itu, dia membawa mobilnya menuju rumah sakit.Mengemudi dengan kecepatan tinggi, Zerga ingin segera sampai untuk memastikan kondisi Rillian. Jika terjadi sesuatu pada perempuan itu, dia tidak akan memaafkan diri sendiri karena Rillian jatuh saat hendak turun untuk menunggu dirinya di lantai bawah.Entah bagaimana kronologi sampai Rillian bisa jatuh di tangga, satpam tidak melihat. Namun, katanya besar dugaan perempuan itu tersandung kaki sendiri."Rillian ...," gumam Zerga di sela kegiatannya mengemudikan mobil. "Semoga enggak ada hal serius, karena kalau sesuatu menimpa dia, aku enggak akan bisa maafin diriku sendiri."Zerga terus merafalkan doa sepanjang perjalanan. Sampai di rumah sakit, dia memarkirkan mobilnya secara asal sebelum kemudian berlari menuju IGD."Zerga," panggil Marcell yang barusaja keluar dari ruang penanganan. "Kamu ke sini karena dikasih tahu satpam ya?""Iya, Om. Mana Rilli?" ta

  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   152). Kebesaran Hati Rillian

    ***"Kebahagiaan mereka lengkap."Zerga tersenyum tipis, sementara layar ponselnya menunjukan sebuah foto dari orang terdekatnya, yaitu; Ganesh dan Dayana.Di akun sosial medianya, Dayana mengunggah foto di depan sebuah mobil bersama Ganesh. Bukan mobil lama, yang difoto adalah mobil baru pemberian Ganesh untuk Dayana.Di caption, Dayana mengucapkan banyak terima kasih untuk Ganesh—membuat hati Zerga sedikit tergores. Meskipun sudah mengikhlaskan Dayana untuk Ganesh, hati kecil Zerga masih sering tersentil melihat kemesraan keduanya, karena jika tidak ada insiden, seharusnya dialah yang kini sedang menikmati kebersamaan dengan ibu kandung baby Brian tersebut."Semoga bahagia selalu, Dayana," ucap Zerga. "Kamu bahagia, saya ikut bahagia."Tidak mau terus terbawa suasana, Zerga hendak menyimpan ponselnya di meja nakas. Namun, sebuah dering yang tiba-tiba saja terdengar membuatnya batal melakukan hal tersebut.Mendapat panggilan dari Rillian, Zerga menjawab, "Halo, Ri.""Udah di rumah, G

  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   151). Rencana Pernikahan

    ***Dua minggu menetap di inkubator, bayi mungil Dayana dan Ganesh akhirnya bisa dibawa pulang. Tidak dijemput oleh banyak orang, yang datang ke rumah sakit hanyalah Dayana dan Ganesh selaku orang tua Baby Brian.Bukan tidak ada yang mengantar, Athaya mau pun Roby sempat menawari ikut ke rumah sakit. Namun, karena merasa sanggup untuk membawa putra mereka berdua saja, para orang tua patuh untuk menunggu."Udah beres, Gan, administrasinya?" tanya Dayana, ketika Ganesh masuk ke dalam mobil."Udah," jawab Ganesh. "Sekarang kita tinggal pulang.""Oke deh.""Si ganteng tidur?" tanya Ganesh, sambil memandang sang putra yang kini berada di pangkuan Dayana."Tidur," ucap Dayana. "Barusan kan sempat rewel gitu, terus aku coba susuin. Eh, dia enggak bingung puting. Jadi keterusan sampai akhirnya tidur. Senang banget aku bisa nyusuin Brian secara langsung."Ganesh tersenyum. "Aku ikut senang dengarnya," ucapnya. "Sekarang mau langsung pulang apa ke mana dulu? Barangkali ada yang mau kamu beli."

  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   150). Ganesh yang Resmi Menjadi Ayah

    ***Adiasta Ganesh resmi menjadi seorang ayah.Meskipun diawali tragedi, gelar tersebut berhasil dia sandang. Tanpa duka, Ganesh dan keluarga bisa sepenuhnya bahagia karena meskipun sempat mengalami penurunan kondisi, Dayana bisa bertahan.Dari ruang operasi, bayi laki-laki Dayana yang memiliki berat dua kilogram, dipindahkan ke ruang NICU untuk menjalani perawatan di sana, sementara Dayana? Perempuan itu dibawa menuju kamar rawat presiden suit.Keluar dengan kondisi yang tidak sadar, Dayana menyisakan rasa cemas di hati Ganesh, sampai akhirnya sekitar pukul lima sore, perempuan itu membuka mata."Ganesh ...."Dengan suara pelan, Dayana memanggil Ganesh yang terlelap persis di sampingnya. Tidak ada siapa pun, di kamar rawat hanya ada keduanya setelah beberapa waktu lalu Athaya dan Roby pamit untuk mengambil baju ganti di apartemen.Zerga? Pria itu juga pergi karena sebuah urusan, sehingga yang menjaga Dayana hanyalah Ganesh."Day, akhirnya kamu bangun," ucap Ganesh, dengan kondisi set

  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   149). Kekhawatiran Ganesh

    ***Hari libur Ganesh yang semula tenang, seketika diselimuti kepanikan setelah kabar jatuhnya Dayana, disampaikan Mbak yang selama ini menemani perempuan itu.Lekas ke apartemen, Ganesh mendapati Dayana yang tengah merintih kesakitan, sementara cairan berwarna merah membasahi baju yang perempuan itu pakai.Berusaha tenang meskipun panik, Ganesh membawa Dayana ke rumah sakit terdekat. Mendapat penanganan di IGD, kini Dayana masih berada di dalam, sementara Ganesh menunggu dengan perasaan gelisah."Ya Tuhan, lindungi Dayana dan anakku," ucap Ganesh, penuh permohonan. "Aku tahu, aku bukan orang baik, tapi tolong selamatkan mereka karena aku akan hancur jika terjadi sesuatu pada Dayana mau pun anaknya."Tidak bersama Mbak, Ganesh sendirian di depan IGD. Belum mengabari siapa pun, dia berniat untuk menunggu dulu sampai tahu kondisi Dayana mau pun bayi yang dikandungnya."Keluarga pasien, atas nama Dayana?"Pintu IGD terbuka, Ganesh dengan segera beranjak. "Saya, Dokter," ucapnya. "Saya su

  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   148). Ngidam Random Dayana

    *** Jika kebanyakan ibu hamil mengalami ngidam di trimester pertama kehamilan, maka Dayana berbeda. Lebih banyak tertekan ketika usia kandungannya masih di kisaran satu sampai dua bulan, perempuan itu sering ngidam di trimester ketiga kandungannya. Jika beberapa hari lalu dia mengidam nasi goreng yang dimasak oleh Bima, maka weekend ini keinginan Dayana berbeda lagi. "Bilang jangan ya ke Ganesh?" tanya Dayana, yang masih berbaring di tempat tidur, karena memang jarum jam pun baru sampai di angka tujuh pagi. "Kalau bilang, takut dia enggak ngabulin, tapi kalau enggak bilang, takut juga bayi aku ngeces. Bingung banget." Selama beberapa saat, Dayana sibuk menimang, hingga ketika keinginan di dalam hatinya semakin kuat, dia memberanikan diri untuk menghubungi kekasihnya itu. "Halo, Sayang, morning," sapa Ganesh hangat. "Ada apa?" "Kamu lagi apa?" tanya Dayana. "Aku masih di tempat tidur nih. Males banget mau bangun." "Enggak sakit, kan?" tanya Ganesh. "Aku kebetulan baru sele

  • Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova   147). Dua Bulan Berlalu

    ***Dua bulan berlalu, usia kandungan Dayana akhirnya sampai di minggu ke tiga puluh. Tidak ada kendala, kehamilan perempuan itu berjalan dengan lancar.Tidak ada masalah, kehidupan Dayana juga perlahan membaik. Selain bisa bersatu dengan Ganesh, hubungannya dengan Zerga berangsur membaik seiring berjalannya waktu."Ganesh mana ya? Janjinya jam setengah lima, tapi belum sampai juga," keluh Dayana, ketika sore ini dia menunggu Ganesh datang menjemput.Waktu pemeriksaan tiba, sore ini Dayana akan mengunjungi rumah sakit untuk check up. Tidak sendiri, dia selalu bersama Ganesh karena sebagai calon suami dan ayah yang baik, Ganesh katanya tidak mau melewatkan satu kali pun pemeriksaan Dayana."Duh, pegal."Bersandar dengan perut yang besar, Dayana dilanda pegal. Mengubah posisi menjadi sedikit menyamping, dia terus menunggu hingga setelah setengah jam terlambat, sosok yang ditunggu datang."Day," panggil Ganesh.Tidak perlu menekan bel, pria itu tahu password apartemen Dayana, sehingga s

DMCA.com Protection Status