Share

4). Sangkalan demi Sangkalan

***

“Dayana, kamu masih di sana?”

Suara Zerga kembali terdengar setelah Dayana hanya diam saking terkejutnya.

“Y-ya, aku di sini,” sahutnya tergagap.

Zerga menghela napas sebelum berkata, “Saya akan tunggu jawaban dari kamu. Saya harap kamu bisa ambil keputusan terbaik,” katanya.

Dayana tidak mengatakan apapun. Lidahnya terasa kelu.

“Dan satu pesan dari saya; jangan pernah berniat menggugurkan bayi yang kamu kandung, karena janin itu nggak punya salah apa pun. Ayahnya yang salah, karena nggak mau tanggung jawab. Jadi jangan lampiaskan ke makhluk suci yang nggak bisa memilih kapan hadir."

Ucapan Zerga terus terngiang hingga beberapa jam kemudian. Dayana berbaring dengan posisi miring di atas kasurnya. Perasaannya campur aduk. Ia gelisah dan bingung harus melakukan apa.

Ia tak menyangka Zerga tiba-tiba bersedia untuk bertanggungjawab. Dayana sempat bertanya alasan pria itu mau menikahinya, karena pernikahan adalah sesuatu yang serius. Dan Zerga memberikannya dua alasan, yaitu;

Pertama, Dayana adalah adik tingkat Zerga ketika kuliah dulu, sehingga bagaimana sifat dan sikap Dayana, Zerga tahu, dan tentunya dia percaya jika Dayana tak berbohong.

Dua, Zerga adalah saudara kembar sekaligus Kakak sulung Ganesh, sehingga ketika pria itu mengacau, dia merasa punya tanggung jawab untuk mengatasi kekacauan yang dibuat sang adik, termasuk kehamilan Dayana saat ini.

“Aku harus apa …,” lirih Dayana pada dirinya sendiri.

Di satu sisi, dia lega karena ada yang mau tanggung jawab untuk bayi yang dikandungnya. Tapi di sisi lain, Dayana merasa tak enak hati.

Zerga bukan pria yang membuatnya hamil. Mengapa dia yang bertanggung jawab?”

Dayana terus larut dalam rasa gundah sampai akhirnya sekitar pukul sepuluh malam, sebuah ketukan terdengar—disusul panggilan dari Amelia.

Dayana menyambut sahabatnya yang memang sebelumnya punya rencana berkunjung.

Duduk bersama di tepi kasur, Dayana pun menceritakan semuanya pada Amelia, termasuk tawaran dari Zerga.

"Bagus dong itu," ucap Amelia setelah cerita panjang lebar Dayana selesai. "Zerga bahkan jauh lebih pantas untuk kamu daripada Ganesh. Dia CEO di perusahaan orang tuanya, punya sifat dan sikap yang baik, terus yang utama adalah dia enggak main perempuan kayak Ganesh."

"Aku enggak enak, Mel," desah Dayana—mengungkap lagi beban yang membuatnya sulit memilih. "Yang salah di sini tuh Ganesh, masa Kak Zerga yang tanggung jawab?"

"Ya nggak masalah," jawab Amelia santai, seolah kekhawatiran Dayana barusan bukanlah masalah serius. "Toh, Zerga juga kan yang nawarin? Bukan kamu yang minta. Lagian anak kamu juga pasti lebih bangga punya Bapak kayak Zerga dibanding Ganesh. Percaya sama aku."

Tak tahu harus menimpali apa, pada akhirnya Dayana hanya bisa menghembuskan napas kasar sebagai respon.

"Udah, tidur aja dulu sekarang. Siapa tahu besok kamu udah dapat pencerahan," kata Amelia. "Saran aku, kamu terima tawaran Zerga. Kesempatan nggak datang dua kali, Day."

"Nanti aku pikirin lagi," ucap Dayana lagi. "Aku nggak mau egois, karena meskipun butuh pertanggungjawaban, rasanya nggak enak juga kalau harus mengorbankan Kak Zerga."

"Kak Zerga nggak dikorbanin, Day, kan dia yang nawarin sendiri," ucap Amelia, mengoreksi ucapan Dayana. "Kalau kamu yang maksa, itu baru dikorbanin."

Dayana tersenyum samar. Tiba-tiba teringat lagi pada interaksinya dan Zerga ketika masa kuliah. Seulas senyum getir terukir hingga Amelia memintanya untuk istirahat.

Sementara itu, jauh di sebuah rumah mewah, seorang pria justru kesulitan menutup mata.

Tiba-tiba saja, Ganesh teringat Dayana, pun segala pengakuan perempuan itu ketika dua kali bertemu dengannya. Entah mengapa, hal tersebut membuat Ganesh tak nyaman.

"Kenapa harus mikirin perempuan itu sih?" tanya Ganesh pada dirinya sendiri, sambil mencoba menepis bayangan Dayana dari kepalanya.

Setelah kesulitan, pukul setengah dua belas malam Ganesh akhirnya terlelap. Tak ada yang terjadi, malam berlalu dengan tenang hingga pagi menjelang.

Ganesh menjalani aktivitasnya seperti biasa. Di tengah pemotretan, sebuah panggilan masuk ke ponselnya.

Mendapati nama sang ibu, Ganesh mengernyit sebelum kemudian menjawab panggilan. Menepi dari tempat ramai, dia menyapa, "Halo, Bu, kenapa?"

"Ganesh, Ibu shock," ucap Athaya—sang ibu dari seberang sambungan. "Badan Ibu gemeter, dan Ibu rasanya pengen nangis."

"Apa apa, Bu?" tanya Ganesh, seketika dilanda rasa khawatir. "Kenapa? Ada yang terjadi?"

"Zerga—" ucap Athaya dengan suara tercekat. "Dia hamilin anak orang, Ganesh! Dan sekarang perempuan itu minta tanggung jawab. Ibu harus gimana? Kaget Ibu, sampai rasanya nggak tahu harus ngomong apa."

"Apa??" tanya Ganesh berusaha tenang, meskipun rasa kaget menghampirinya.

Bukan apa-apa, yang dia tahu Zerga adalah pria baik-baik. Tak seperti dirinya yang seringkali memiliki hubungan dengan banyak perempuan, Zerga tipe laki-laki yang bahkan jarang sekali terdengar dekat dengan seseorang, sehingga ketika kabar tentang sang kakak yang katanya menghamili seorang gadis, Ganesh sulit percaya.

"Ibu juga nggak tahu, Ganesh, tapi yang jelas barusan Zerga baru aja bilang ke Papa," ucap Athaya. "Katanya dia sama pacarnya itu khilaf sampai akhirnya tidur berdua, dan sekarang pacarnya hamil. Shock banget Ibu. Nggak tahu harus kasih respon apa karena ini di luar dugaan."

Ganesh berusaha menelan rasa terkejutnya. Dia tidak tahu mana yang lebih mengejutkan, Zerga punya pacar atau Zerga yang menghamili pacarnya.

"Aku tahu betul Zerga kayak gimana, Bu. Ini benar-benar nggak masuk akal."

"Ibu tahu," ucap Athaya. "Jantung Ibu bahkan masih kencang sampai sekarang saking shocknya…."

Ganesh tak tahu harus berkata apa. Namun, ada sesuatu yang mengusiknya.

"Siapa perempuan itu, Bu? Barangkali Ganesh kenal," tanyanya.

"Dayana, Ganesh, mantan manajer kamu."

Komen (16)
goodnovel comment avatar
Wineu Widiawati
tuh liat ganesh kakak kembar kamu yg rela ngaku kalau dia yg menghamili, kamu malah ngelak
goodnovel comment avatar
Wineu Widiawati
bener kata amel day zerga yg rela tanggung jawab bukan kamu yg paksa, bayi kamu akan lebih bangga punya papah seperti zerga daripada seperti si ganesh yg bejad
goodnovel comment avatar
Wineu Widiawati
ternyata zerga udah kenal lama sama dayana mereka satu kampus, dayana adik tingkat nya,, bisa jadi udah jatuh cinta dari lama tuh...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status