Share

Terjerat dalam Kecanduan Cinta
Terjerat dalam Kecanduan Cinta
Penulis: Helena Ayu

Bab 1

Penulis: Helena Ayu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-23 11:04:38
"Miana, aku hamil, jadi kamu harus segera bercerai dengan Henry, kalau nggak, betapa malangnya anak ini lahir tanpa ayah." Isak wanita itu terdengar dari ponsel. Miana mendengarnya sambil mengusap pelipisnya, lalu berkata dengan nada dingin, "Apa lagi yang ingin kamu katakan, Kak Janice? Cepat katakan, akan kurekam, nanti saat proses perceraian dengan Henry, aku bisa memperoleh lebih banyak aset."

"Miana, kamu bajingan! Bisa-bisanya kamu merekam pembicaraan ini!" Wanita itu langsung menutup telepon setelah mengumpat.

Setelah panggilan tersebut terputus, Miana menunduk melihat ke lembar hasil pemeriksaan di tangannya. Tulisan "hamil empat minggu" yang tercetak di kertas itu terasa menyakitkan baginya.

Awalnya dia berniat memberi tahu Henry tentang kehamilannya malam ini, tetapi dia sekarang merasa tidak perlu lagi.

Anak ini datang pada waktu yang salah, tetapi anak ini adalah penyelamatnya.

....

Miana yang begitu tiba di rumah setelah pulang kerja disambut oleh Bibi Lina, "Nyonya, saya sudah siapkan bahan masakan sesuai dengan daftar yang Nyonya berikan tadi pagi. Nyonya bisa ganti pakaian dulu, lalu memasak."

Miana mengenakan sandalnya, berjalan masuk dan berkata, "Kamu yang masak saja, aku ingin mandi dulu."

Bibi Lina tertegun sejenak sebelum merespons, "Ah? Oh, baiklah!"

'Nyonya selalu masak untuk Tuan, bahkan sekalipun sedang sakit, apa yang terjadi hari ini?'

'Apa Nyonya sedang bertengkar dengan Tuan?'

Setelah seharian bekerja, Miana merasa sangat lelah. Dia yang tengah berendam, tanpa sadar tertidur di bak mandi.

Di tengah tidurnya, dia tiba-tiba merasakan tubuhnya kehilangan bobot.

Seketika itu juga dia membuka matanya karena terkejut.

Matanya bertemu dengan tatapan mata hitam pekat dari seorang pria.

"Bi Lina bilang kamu sedang nggak enak badan, kamu sakit?" tanya pria itu dengan nada datar. Ekspresinya tetap dingin seperti biasanya, tidak menunjukkan emosi apa pun.

Menatap mata hitam pekat pria itu, Miana tiba-tiba teringat panggilan telepon Janice. Dia pun tersenyum getir dan bertanya, "Kakak iparmu hamil, kamu ingin anak itu lahir?"

Pria itu menjawab, "Ya."

Miana mencoba membaca ekspresi pria itu, tetapi hasilnya mengecewakan.

Dia mendorong dan melompat turun dari pelukan pria itu, melilitkan handuk ke tubuhnya dan berkata dengan nada dingin, "Aku nggak akan mengizinkan dia melahirkan anak itu!"

Wanita mana pun tidak akan suka ada pihak ketiga dalam pernikahannya, apalagi sampai membiarkan pihak ketiga itu melahirkan seorang anak!

Di antara anaknya dan anak Janice, Henry hanya boleh memilih satu!

Dia tidak punya pilihan lain selain mengajukan perceraian jika Henry bersikeras memilih anak Janice.

Setelah dia mengatakan itu, Henry langsung menatapnya dengan tajam dan dingin. Sedikit menakutkan. "Kamu nggak berhak memutuskan dia boleh atau nggak melahirkan anak itu! Miana, kuperingatkan, jangan ganggu anaknya!"

Miana memandang suaminya yang telah berbagi ranjang selama tiga tahun. Dia dipelototi dengan tajam, pemilik mata itu seolah-olah ingin mencabik-cabiknya. Hatinya seakan-akan telah ditusuk-tusuk sampai berlumuran darah.

'Dia begitu melindungi anak itu!'

'Nggak heran Janice begitu arogan sampai meneleponku dan memaksaku bercerai!'

Miana tahu betul, cinta yang bersemi pada saat pertama kali bertemu, bermekar saat bertemu lagi dan makin kuat setelah bertahun-tahun, cinta yang tak terbalaskan ini pada akhirnya akan berakhir.

Miana menarik napas dalam-dalam, menahan rasa sakit yang hebat di hatinya dan perlahan berkata, "Henry, ayo kita bercerai!"

Dia tahu dirinya harus menyerahkan posisinya pada saat anak Janice lahir.

Oleh karena itu, dia merasa lebih baik sekarang bercerai daripada nanti diusir.

Kehamilan Janice merupakan bukti perselingkuhan Henry, jadi saat mengajukan perceraian, dia bisa mendapatkan lebih banyak kompensasi.

Ketika Henry mendengar kata "bercerai", ekspresinya langsung berubah masam. "Kamu ingin bercerai denganku? Apa karena Giyan yang sangat kamu cintai itu sudah kembali?"

Miana tertegun sesaat, lalu tersenyum dingin dan menjawab, "Karena kamu tahu aku sangat mencintai Giyan, cepatlah tanda tangan surat perceraian kita agar aku dan dia akhirnya bisa bersama!"

Selama tiga tahun menikah dengan Henry, dia telah berusaha untuk menjadi istri yang baik.

Meskipun dia tidak diperlakukan dengan baik oleh keluarganya, dia tetap seorang putri yang tidak pernah menyentuh pekerjaan rumah. Namun, selama tiga tahun ini, demi Henry, dia belajar memasak, memanggang kue, merangkai bunga dan berbagai hal lainnya di waktu luangnya.

Henry memiliki masalah pencernaan, jadi dia setiap hari memasak makanan bergizi untuknya. Butuh waktu tiga tahun untuknya menyembuhkan kondisi pencernaan Henry.

Dia telah melakukan begitu banyak untuk Henry, tetapi Henry malah berpikir dirinya mencintai pria lain.

Bagaimana mungkin Miana tidak sedih.

Henry mengertakkan giginya, tiba-tiba mendekat ke arahnya dan berkata dengan penuh tekanan, "Kamu adalah wanitaku, sekalipun kita bercerai! Jangan pernah bermimpi untuk bisa bersama pria lain!"

Miana membalas tatapan Henry tanpa rasa takut dan berseru, "Kalau kamu nggak mau tanda tangan surat cerai, aku akan menggugatmu telah berselingkuh! Seluruh Kota Jirya akan tahu bahwa Janice adalah seorang pelakor! Kamu begitu melindunginya, pasti nggak ingin reputasinya hancur, 'kan!"

Sebelumnya, Miana masih bisa mengabaikan Janice yang sering muncul di depannya. Sekarang, bagaimana mungkin dia bisa terus bertingkah acuh tak acuh setelah tahu anak yang dikandung Janice memiliki ayah yang sama dengan anaknya!

Henry mengangkat dagu Miana dengan jari-jari rampingnya, sorot matanya terlihat dingin dan tajam. "Kalau nggak ingin Grup Senora bangkrut, bersikap yang baik! Jangan sentuh Janice!" serunya.

Setiap kata yang keluar dari mulut Henry bagaikan palu berat yang menghantam ke hati Miana.

Miana seketika merasa punggungnya merinding.

Henry melepaskan Miana, merapikan pakaiannya, penampilannya tetap terlihat sangat elite.

Setelah Henry pergi, Miana menunduk melihat penampilannya sendiri yang terlihat menyedihkan dan tersenyum getir, dia mentertawakan dirinya sendiri.

Bagaimanapun, dia merupakan seorang pengacara terkenal di Firma Hukum Astera dan salah satu pengacara terbaik di Kota Jirya. Di luar, dia terlihat begitu bermartabat, tetapi di depan Henry, dia terlihat sangat menyedihkan.

Miana segera menghentikan lamunannya, mengenakan pakaian rumah dan turun ke bawah.

Begitu tiba di ruang makan, dia mendengar suara Henry yang begitu lembut, "Jangan menangis, aku akan segera ke sana!"

Kemudian, Henry pun bergegas pergi.

Miana, menatap lima hidangan di atas meja, seketika kehilangan nafsu makannya.

Akan tetapi, memikirkan anak di dalam perutnya, dia memaksakan diri untuk makan sesuatu. Hanya saja, dia merasa seperti sedang mengunyah lilin.

Saat dia kembali ke kamarnya, ada panggilan telepon dari kliennya.

Mungkin karena minum terlalu banyak, klien itu tidak berhenti membicarakan bagaimana dia dan suaminya memulai dari nol setelah mereka menikah. Meskipun kehidupan mereka agak sulit dan melelahkan, hubungan mereka sangat baik. Sekarang mereka sudah kaya, tetapi hati suaminya pun berubah dan memiliki beberapa simpanan ....

Miana pun teringat akan tiga tahun pernikahannya dengan Henry. Selain beberapa orang terdekat yang tahu bahwa mereka adalah pasangan suami istri, orang luar lainnya tidak ada yang tahu bahwa mereka sudah menikah.

Dia berpikir bahwa kliennya ini setidaknya memiliki momen manis bersama sang suami.

Miana tiba-tiba merasa sedih memikirkan hal tersebut.

Dia dulu selalu berpikir selama dia bisa bersama pria yang sangat dia cintai, dia akan bahagia meski menjalani kehidupan yang sederhana.

Kini dia sadar bahwa dirinya hanyalah seorang budak cinta!

Pada akhirnya, klien itu tertidur di tengah curhatannya. Miana melirik ponselnya sejenak, lalu menutup matanya untuk tidur.

Dia berpikir bahwa setelah bangun, itu akan menjadi awal baru dalam hidupnya!

Di tengah malam, dia terbangun oleh dering ponselnya. Dalam keadaan linglung, sebuah suara terdengar di telinganya, "Kak Miana, tolong datang ke Nexia, jemput Kak Henry pulang, dia mabuk."

Panggilan terputus sebelum Miana dapat berbicara.

Miana menarik napas dalam-dalam. Dia sudah berpikir untuk pergi ke kantor catatan sipil besok pagi. Jika dia tidak menjemput Henry sekarang, jika Henry terlalu mabuk, dia tidak akan bisa bangun sama sekali besok pagi, urusan perceraian mereka akan tertunda lagi.

Oleh karena itu, Miana tidak punya pilihan selain keluar dari selimutnya dan bangun dari tempat tidur.

Dia berpikir, setelah mereka bercerai besok, sekalipun Henry meninggal dalam keadaan mabuk di kelab, itu sudah bukan urusannya lagi!

Selama tiga tahun pernikahan ini, Miana sudah lebih dari sekali datang ke Nexia untuk menjemput Henry, jadi dia dengan mudah menemukan ruang VIP yang dikunjungi Henry.

Melihat keberadaan Janice di ruang VIP itu, Miana tidak terkejut.

Janice akrab dengan para pemuda kaya raya tersebut, sementara dirinya, istri sah Henry, malah tampak seperti orang asing yang salah masuk ke lingkaran mereka, terlihat sangat tidak cocok.

"Kak Miana, maaf malam-malam merepotkanmu!" Carel Ferno, yang meneleponnya, paling muda di antara mereka, sangat mengagumi dan sangat peduli dengan urusan Henry.

"Nggak apa-apa," balas Miana dengan lembut dan tersenyum.

Para pemuda kaya raya yang bergaul dengan Henry tidak pernah menghargainya, selalu memanggil namanya secara langsung, hanya Carel yang memanggilnya "Kak Miana".

Selain itu, Carel adalah adik dari Giyan Ferno, jadi Miana memiliki kesan yang cukup baik terhadap Carel.

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara dingin berkata, "Kak Janice sudah datang, dia pasti akan menjaga Henry, kamu nggak perlu di sini lagi, pulang saja."

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siti Aisya002
alur cerita nya suka banget ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 2

    Miana melirik pria yang berbicara, Yosef Lucario, sahabat sejak kecil Henry. Keluarga Lucario juga merupakan keluarga yang berkuasa di Kota Jirya. Yosef paling memandang rendah Miana yang berasal dari keluarga miskin. Meskipun dia merupakan putra dari keluarga bermartabat, dia bersikap seperti sebuah pisau yang dapat diayunkan sesuka hati oleh Janice. Janice selalu menggunakannya untuk melawan Miana setiap saat.Teringat akan hal tersebut, Miana tersenyum kecil dan berkata dengan lembut, "Kak Janice adalah kakak iparnya Henry, istri dari kakak tertua Henry. Kalau orang lain mendengar apa yang barusan kamu bilang, aku takut akan ada yang salah paham dan mengira mereka punya hubungan yang nggak seharusnya!"Yosef baru saja sengaja berbicara kasar padanya, jadi dia tidak perlu memikirkan harga diri Yosef.Dia mengakui bahwa dia sangat mencintai Henry, tetapi dia tidak serendah itu sampai akan menerima begitu saja perlakukan buruk teman-teman Henry.Janice awalnya senang, tetapi setelah me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 3

    "Bukankah kamu bilang seseorang ingin membunuhmu? Aku hanya memastikan apakah kamu sudah mati." Perkataan Henry penuh dengan sindiran.Miana refleks menggenggam ponselnya erat-erat dan berkata dengan tegas, "Aku ditakdirkan berumur panjang, jadi nggak akan mati!"Dia mematikan panggilan itu dan memblokir nomor itu dalam satu gerakan cepat.....Pada saat ini, di kamar rawat VIP di rumah sakit milik Grup Eskaria, Janice berbaring di ranjang dengan wajah yang terlihat sangat pucat. Dia terlihat begitu lemah, seakan-akan angin bisa menerbangkannya.Henry yang tengah menggenggam ponselnya menunjukkan ekspresi masam.Melihat itu, Janice bertanya dengan hati-hati, "Henry, apa Miana baik-baik saja?"Henry meletakkan ponselnya dan berseru, "Dia baik-baik saja!"Janice diam-diam mengutuk Miana di dalam hatinya, tetapi berkata dengan nada lembut kepada Henry, "Kamu sebaiknya kembali menemaninya. Ada dokter dan suster di sini, jadi kamu nggak perlu mengkhawatirkan aku."Henry berkata dengan tenan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 4

    Kedua bibir Henry saling menekan dan sepasang mata hitam pekatnya tertuju pada Sherry. "Dia mengalami kecelakaan mobil?" tanya Henry.Seketika, Henry teringat panggilan telepon dari Miana tadi malam.'Kalau itu benar ....'Pada saat ini, pintu kamar rawat terbuka dan Miana masuk dengan aura yang dingin.Saat Janice melihat Miana, matanya memancarkan rasa kebenciannya, tetapi dia segera menyembunyikannya dan berkata dengan tergesa-gesa, "Baru saja kudengar kamu mengalami kecelakaan mobil, cepat kemarilah, biar aku lihat apakah kamu terluka parah atau nggak?" Sikapnya ini seolah-olah sangat peduli pada Miana.Pada saat ini, raut wajah Henry mengelap.'Bisa-bisanya Miana bersekongkol dengan sahabatnya untuk membohongiku.'Miana berjalan mendekat, lalu menarik Sherry ke belakangnya dan berkata, "Kamu pergi dulu, biar aku yang tangani masalah ini."Sherry buru-buru berkata, "Aku sungguh nggak melakukan apa pun, dia sendiri yang menampar dirinya!"Miana menyela, "Aku tahu, kamu pergi dulu."

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 5

    Miana menatap mata Henry untuk waktu yang lama sebelum berkata sambil tersenyum, "Jangan pernah berpikir untuk mengorbankan diriku demi dirinya! Selain itu, Henry, yang ingin kubicarakan adalah keputusanku untuk bercerai denganmu sudah buat, kapan kamu punya waktu untuk pergi ke kantor catatan sipil untuk mengurus surat cerai kita? Ini nggak akan memakan banyak waktu!"Meskipun senyuman di wajah terlihat begitu cerah, tetapi hatinya terasa sangat sakit.Dia selalu tahu bahwa Henry memihak pada Janice, tetapi dia tidak menyangka akan sampai sejauh ini.Mustahil dia membiarkan dirinya menjadi batu pijakan untuk Janice naik ke atas!"Selesaikan dulu masalah tren tagar Janice itu dan aku baru akan memenuhi keinginanmu! Kalau sampai aku yang turun tangan duluan, yang akan kamu hadapi nggak akan sesederhana mengklarifikasi saja!" seru Henry dengan marah tanpa berpikir panjang.Menurutnya, permintaan perceraian Miana hanyalah baru untuk menarik perhatiannya.Dia tidak percaya Miana benar-bena

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 6

    Mendengar suara tersebut, Wiley segera menaikkan sekat partisi mobil.Henry memandang wanita dalam pelukannya, seakan-akan telah tersihir, dan menundukkan kepalanya untuk mencium bibir wanita itu.Miana teringat adegan Henry mencium Janice di kamar rawat hari ini, merasa sedikit mual, dan mendorong Henry, dia menutup mulutnya dan muntah kering.Mendengar suara muntah Miana, raut wajah Henry langsung menggelap."Miana, apa maksudmu!"'Aku menciumnya, tapi dia malah muntah?'Miana segera mengambil tisu dan menyeka mulutnya. Kemudian, dia mengangkat kepalanya, menatap Henry dengan mata merah dan berseru, "Kita akan bercerai, nggak pantas melakukan hal seperti ini!"Henry mengangkat dagu Miana, memaksa Miana untuk menatapnya. "Janji yang kamu buat belum terpenuhi, 'kan? Sekarang belum saatnya kita bicara tentang perceraian!"Miana menatap wajah tampan pria di depannya, tertawa kecil dan berkata, "Aku pasti akan menyelesaikan hal itu sebelum fajar besok!"Henry begitu ingin segera membersih

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 7

    Kakak ipar dan adik ipar begitu dekat dan mereka tidak takut dibicarakan orang.Wiley hendak menghentikan kepala pelayan, tetapi mendapati Miana yang duduk di kursi belakang sudah membuka pintu dan keluar dari mobil.Mendengar ucapan kepala pelayan tadi, Miana sudah bisa menebak bahwa pingsannya Kakek disebabkan oleh kemunculan Janice.Miana sudah mengingatkan Henry sebelumnya, tetapi Henry tidak memercayainya.Sekarang Kakek pingsan karena marah, dia pun bertanya-tanya bagaimana perasaan Henry saat ini.Mungkin saja Henry tidak merasakan apa-apa.Lagi pula, Henry tidak peduli pada siapa pun kecuali Janice.Ketika kepala pelayan melihat Miana, dia menjadi sedikit emosional sampai tanpa sadar suaranya meninggi, "Nyonya, cepat ikut saya!"Miana mengikutinya sambil bertanya, "Sudah panggil dokter keluarga?""Sudah, butuh dua puluh menit untuk bisa tiba.""Sudah buka jendelanya untuk ventilasi?""Semua jendela sudah dibuka."Miana mengerutkan bibirnya, lalu mempercepat langkahnya.Saat tib

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 8

    Eddy hampir mati berdiri karena marah mendengar pertanyaan Henry.Henry terkenal di dunia bisnis karena kecerdasannya.Namun, setiap kali berbicara tentang Janice, dia seperti tidak menggunakan otaknya.Miana dengan tenang menyendok semangkuk sup untuk Eddy, lalu meletakkannya di depannya sambil berkata dengan lembut, "Kakek, minumlah sup dulu."Eddy mengambil mangkuk itu dan menyesap sup di dalamnya. Amarahnya mereda. Setelah meletakkan mangkuk itu, dia kembali menatap Henry dengan tajam dan berkata, "Karena kamu menanyakan itu, aku akan beri tahu kamu alasannya.""Mia selalu memasak untukku setiap kali dia datang kemari, dia juga tahu apa yang aku suka makan, kalau ada ikan, dia akan memilah tulang ikan untukku. Mia sangat memperhatikanku!""Sedangkan Janice? Setiap kali dia hanya duduk di sofa, berlagak menjadi nona besar dan membiarkan para pembantu melayaninya. Semua pembantu di rumah harus memprioritaskannya, siapa yang akan menjagaku!"Saat mengatakan itu, raut wajah Eddy sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 9

    Suara Miana membuat Henry terangsang dan dia pun memeluk pinggang Miana dengan erat, seakan-akan ingin meremasnya ke dalam tubuhnya."Miana, kamu juga menginginkanku, 'kan? Ayo, panggil aku 'Sayang', aku ingin mendengarnya."Keduanya telah menikah selama tiga tahun, hampir setiap hari mereka melakukan hubungan intim. Bagaimana membuat Miana terangsang, membuat Miana merasa sangat nikmat, Henry paling tahu.Oleh karena itu, dia mampu membuat Miana merasakan sesuatu dalam waktu singkat setiap saat, bahkan tidak sabar untuk mengundangnya.Dia belum melakukannya dengan Miana selama dua hari, jadi dia tentu ingin melakukannya.Sekarang, wanita lembut itu berada dalam pelukannya, dia tentu tidak ingin melepaskannya.Selain itu, dia belum pernah melakukannya di luar, jadi ingin mencobanya.Miana menggigit bibirnya erat-erat, tidak ingin mengeluarkan suara yang memalukan.Henry terlihat dingin dan mulia di luar, tetapi memiliki selera buruk ketika berada di atas kasur, dia suka sengaja menyiks

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23

Bab terbaru

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 218

    "Sudahlah, jangan bicara lagi, aku akan membawamu ke UGD!" ujar Henry dengan suara lembut. Saat melihat Miana masih berdiri di sana, raut wajahnya menjadi dingin dan berkata dengan ketus, "Tunggu di luar, jangan coba-coba menghindari tanggung jawabmu!"Ketika Miana mendengar kata "anak kita," hatinya ternyata masih terasa sakit. Dia menarik napas dalam-dalam, menenangkan emosinya dan berkata, "Henry, bukan aku yang mendorongnya! Ada kamera CCTV di sini, kamu bisa mengeceknya!""Nggak perlu itu, aku percaya dengan apa yang kulihat sendiri! Miana, kalau terjadi sesuatu pada bayi di perutnya, aku akan membuatmu mati bersamanya!" bentak Henry sambil menatap tajam Miana.Miana menarik napas panjang, bibirnya bergerak-gerak, tetapi pada akhirnya dia tidak mengatakan apa-apa.Jika terjadi sesuatu pada bayi di perut Janice, dia juga akan merasa bersalah.Bagaimanapun, perkataannya yang telah memprovokasi Janice hingga terjatuh.Dokter dengan cepat datang. Setelah melihat pintu UGD tertutup, Mi

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 217

    Miana tertawa dan terlihat senyuman melengkung di sekitar matanya. "Dia mencintaimu tapi nggak menikahimu, malah membuatmu menjadi pelakor, benar-benar pria berengsek!"Dulu, dia akan bersedih cukup lama ketika Janice mengatakan hal seperti itu di depannya.Kini, dia hanya menganggap Henry sebagai mitra kerja, bukan kekasih seumur hidup. Bisakah dia menuntut seorang mitra kerja untuk setia dan berkomitmen hanya padanya?Tentu saja tidak!Oleh karena itu, dia tidak merasakan apa-apa setelah mendengar Janice mengatakan itu."Kalau bukan kamu nggak tahu malu masuk ke ranjangnya, Henry nggak akan menikahimu!" Tiga tahun lalu, saat dia mendengar Henry akan menikahi Miana, hatinya seperti ditusuk ribuan panah. Bahkan, sekarang masih terasa sakit ketika mengingatnya kembali.Dia berpikir bahwa Henry akan menunggu dan setia padanya seumur hidup.Dia tidak menyangka, tanpa persiapan sedikit pun dia mendapatkan kabar pernikahan Henry.Makanya, dia membenci Miana selama tiga tahun!Berkali-kali i

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 216

    Seketika, pipi Miana terasa panas. Dia mengangkat kepalanya, menatap mata Janice yang penuh dengan kemarahan. Kemudian, dia berdiri sambil mengusap wajahnya.Tingginya lebih dari Janice, saat ini dia menatapnya dari atas, tersenyum dingin, "Hubungan suami istri antara aku dan Henry, apa urusanmu!""Dasar jalang! Nggak tahu malu!" seru Janice, lalu hendak menampar Miana lagi. Namun, pergelangan tangannya ditahan oleh Miana. Sorot mata Miana menjadi dingin, lalu dengan cepat membalas menampar wajah Janice. "Bisa-bisanya kamu mengumpatku jalang, sungguh nggak tahu malu! Janice, jangan lupa Henry masih suami sahku! Apakah kamu sekarang berhalusinasi karena sudah terlalu lama menjadi pelakor?"Biasanya, ketika dia melihat berita tentang Henry dan Janice masuk tren tagar, dia berusaha untuk tidak peduli dan tidak membiarkan dirinya menghabiskan energi, pikiran, dan emosinya sendiri.Bagaimanapun, dia harus menghargai hidupnya sendiri.Tidak layak menyia-nyiakan hidupnya untuk orang yang tida

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 215

    Miana membantu Henry turun dari mobil. Seluruh beban tubuh Henry bertumpu padanya.Ketika masuk ke dalam lift, Miana sudah berkeringat deras.Henry bersandar di dinding lift dan memandangnya.Wajah Miana terlihat begitu merah, seperti baru saja selesai berolahraga.Meskipun demikian, kecantikannya tetap terjaga, membuat suasana hati Henry sedikit lebih baik.Sampai di lantai atas, Henry masuk ke UGD.Sebenarnya ,,,,Dia perlu masuk ke sana.Namun, pihak rumah sakit takut terjadi sesuatu pada Henry.Setelah pintu ruang gawat darurat tertutup, Miana duduk di kursi dan menghela napas panjang.Sepanjang jalan menuju UGD, Henry seperti tidak punya tulang, bersandar padanya dan hampir membuatnya kelelahan.Tepat ketika Miana ingin istirahat sebentar, ponselnya berdering. Dia pun mengeluarkan ponselnya, mendapati panggilan dari Sherry. Dia segera teringat bahwa hari ini dia tidak jadi menginap di rumah sakit, lalu segera mengangkatnya, "Sher, dengarkan aku ....""Mia, kamu memukul Henry sampa

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 214

    "Henry, kamu turun dulu, aku akan parkir mobilnya." Miana berusaha membuat suaranya terdengar alami.Henry mengangkat alisnya dan bertanya, "Kamu yang memukulku, nggak mau bertanggung jawab?"'Dia jelas-jelas nggak ingin menemaniku.''Ingin melarikan diri.''Nggak semudah itu!'"Mana ada!" Miana membantah dengan keras.Dia hanya merasa canggung.Bukan tidak mau bertanggung jawab!"Kalau begitu, aku ikut kamu parkir mobil dulu!" ujar Henry dengan tenang, dia tidak peduli dengan orang-orang yang sedang menunggunya di luar.Miana menggigit bibirnya dan membujuk lagi, "Cepat turunlah, darahmu sudah keluar begitu banyak."'Pria ini benar-benar manja!''Kenapa harus aku temani?'"Miana, jujur saja, kamu nggak mau bertanggung jawab padaku, 'kan?" Makin dilihat ekspresi Miana, dia makin yakin Miana ingin melarikan diri.Dia tentu saja tidak akan membiarkan Miana kabur!"Sudah, jangan bicara lagi, turun mobil sekarang!" Miana mematikan mesin, membuka pintu dan turun dari mobil.Miana berpikir,

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 213

    Sebenarnya, jika Henry sedikit saja lebih memperhatikannya, Henry akan menyadari bahwa bulan lalu dia tidak datang menstruasi."Apakah kamu menyalahkanku karena kurang memperhatikanmu?" Henry menutupi dahinya, tetapi darah terus mengalir. Suasana hatinya sedang buruk.Ingin melakukan hubungan intim dengan istri sahnya, tetapi dahinya malah terluka karena dihantam istrinya. Jika kejadian ini tersebar, dia pasti akan kehilangan muka.Miana melirik dahi Henry sejenak. Dia tidak ingin lagi berdebat dengannya, jadi segera berbalik dan berjalan ke ruang ganti.Tidak lama kemudian, dia keluar mengenakan pakaian kasual. Penampilannya terlihat muda dan imut.Dia berjalan ke arah Henry, mengambil jubah mandi dari tempat tidur dan membantu Henry memakaikannya. "Dahimu berdarah terlalu banyak, nggak perlu ganti baju, pakai ini saja."Henry mengatup-ngatupkan bibirnya sebelum berkata, "Kamu ingin aku keluar tanpa pakaian dalam? Nyonya Jirgan, apa maksudmu?"Miana seketika tersipu malu. Dia segera m

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 212

    Tubuh Miana menegang, "Henry, aku nggak mau!""Aku nggak akan melakukannya, hanya membuatmu nyaman, bagaimana? Nggak suka?""Nggak nyaman, aku ingin tidur!" Suara Miana terdengar cemas, dia berpikir apa yang harus dia lakukan jika Henry memaksanya?"Aku sudah melayanimu seperti ini, kamu masih merasa nggak nyaman. Nyonya Jirgan, kamu sedang berbohong." Jemari Henry memilin daging di tubuh Miana dengan perlahan, lalu dia membisikan kata-kata vulgar di samping telinga Miana.Miana segera mendorong Henry, lalu menggulingkan tubuhnya ke di tempat tidur.Karena khawatir dengan perutnya, dia tidak berani berguling ke lantai.Sekarang, jaraknya dengan Henry sudah sedikit lebih jauh.Henry menyipitkan matanya, menatap Miana dengan emosi yang tidak dapat dijelaskan dengan jelas.'Dia memang menolak berhubungan intim denganku.''Apakah karena Giyan?''Apa yang mereka bicarakan saat dia menemui Giyan tadi?'Miana sedikit panik karena ditatap seperti itu oleh Henry, dia buru-buru bangkit dan henda

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 211

    Ada sedikit tangisan dalam suara Janice, membuat orang lain merasa kasihan padanya.Yosef menebak sendiri apa yang telah terjadi dan dengan yakin menyimpulkan bahwa semuanya karena Miana!Sepertinya, dia harus menemui Miana dan memperingatkannya.Jika tidak berhasil, dia akan mengambil tindakan langsung.Dia mencoba menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik sebelum mengambil tindakan keras."Janice, kalau kamu ada masalah, beri tahu aku, pasti akan kubantu! Aku nggak akan memaksamu kalau kamu nggak mau. Baiklah, kamu istirahatlah, aku pergi dulu," ujar Yosef, lalu berbalik dan pergi.Setelah mendengar pintu kamar tertutup, Janice baru membalikkan badannya. Dia kemudian membuka perban di pergelangan tangannya. Sebenarnya, lukanya tidak dalam dan darah di perban itu dia tambah sendiri.Dia tentu hanya berpura-pura mencoba bunuh diri.Meskipun terluka, lukanya tidak serius dan akan sembuh dengan cepat.Namun, setelah melakukan bunuh diri pun, dia tidak bisa membuat Henry menemaninya lagi

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 210

    Yosef mengernyit, rasa sedihnya kepada Janice makin bertambah. Dia membungkuk dan memeluk Janice lagi, lalu berkata, "Kalau kamu benar-benar nggak punya tempat tinggal, aku punya rumah di Kompleks Raffles, dekat dengan Firma Hukum Astera. Nanti kamu bisa jalan kaki ke tempat kerja, aku juga akan mencari dua pembantu untuk menjagamu. Janice, tenang saja, aku nggak akan membiarkanmu hidup menderita!"Yosef sangat emosional saat mengatakan itu.Dia benar-benar sangat peduli pada Janice.Jika bisa, dia akan memberikan semua yang dimilikinya kepada Janice.Yosef tidak bisa melihat wajah Janice yang sedang dia peluk, dan pada saat ini, sudut bibir Janice sedikit terangkat.Namun, Janice segera berhenti tersenyum, lalu dengan hati-hati berkata, "Hubunganku dengan Miana sangat buruk. Terakhir kali, dia menyewa provokator untuk mencemarkan reputasiku di sosmed. Kamu pasti juga sudah mendengar kejadian ini. Kalau aku tinggal di tempatmu dan dia tahu, dia pasti akan melecehkanku lagi di sosmed. A

DMCA.com Protection Status