Share

Bab 459

Lidya dan Andi diam-diam melirik satu sama lain, lalu melihat ketidakberdayaan di mata satu sama lain. Jika mereka mengetahuinya lebih awal, lebih baik pergi makan hotpot saja!

"Dimas, Pak Irfan, aku kebetulan bertemu dengan adikku dan temanku saat keluar, jadi aku mengajak mereka untuk makan bersama," kata Amel seraya membuka pintu ruangan.

"Nggak masalah, makin banyak orang makin ramai, silakan duduk," tawar Irfan dengan sopan.

Suasana di meja makan terasa agak canggung, Amel juga tidak tahu harus berkata apa untuk membuat suasananya lebih baik.

Dimas mengedipkan mata pada Irfan. Irfan pun segera berdiri dengan penuh pengertian.

"Oh, aku benar-benar minta maaf. Aku baru saja menerima pesan dari Pak Direktur kalau aku harus menghadiri pertemuan daring yang sangat penting. Aku pamit pergi dulu."

"Pergilah setelah makan," bujuk Amel dengan sopan.

"Nggak perlu, kita bisa berkumpul lagi lain kali. Aku yang akan mentraktir kalian nanti," tolak Irfan dengan sopan, kemudian dia segera pergi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status