Share

Bab 461

Dari nada bicaranya, Lidya terdengar agak kesal.

"Tentu saja kamu adalah putri kami. Kita seperti ini bukankah karena juga mengkhawatirkanmu?" gumam Mirna sambil mengerutkan bibirnya.

"Aku nggak akan pergi. Aku nggak akan pergi apa pun yang terjadi. Kalau nggak ada hal lain yang perlu dibicarakan, aku pergi dulu," sambung Lidya sebelum bangkit dan pergi dengan kesal.

Mirna melotot penuh emosi sambil berkata, "Lihatlah putrimu yang baik itu. Dia benar-benar nggak punya keterampilan lain dan cuma punya temperamen yang buruk!"

"Sudahlah, dia belum setua itu. Biarkan dia bermain-main dua tahun lagi," jawab Kelvin. Dia tidak terburu-buru meminta putrinya pacaran.

Sesampainya di rumah, Amel memasukkan sisa makanan yang dibawanya dari restoran ke dalam lemari es.

"Sayang, aku mau mandi dulu," kata Dimas sambil mengambil piamanya dan memasuki kamar mandi.

Sementara itu, Amel duduk di sofa sambil melihat ponselnya. Tiba-tiba dia mendengar ponsel Dimas berbunyi. Dia pun langsung mengambil dan me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status