Share

59

Dinda mau ngamuk sama tingkah Tiyar yang bilang, "Langit mabuk."

Mana yang dipapah malah cengar-cengir nggak punya dosa pula. Tiyar pun sama aja. Tingkahnya nggak ada bedanya sama Langit. Dua orang ini perlu Dinda awasi lebih ketat lagi. Aben bareng menimbulkan masalah.

"Terus kenapa ke kost gue?"

Mata Dinda lirik sana lirik sini. Tengah malam gini rawan juga kalau ujug-ujug ada sidak satpam jaga yang lagi ngecek atau penghuni lain yang baru pulang. Bisa-bisa Dinda kena sidang terus diseret ke rumah pemilik kost, di sidang dan di paksa nikah. Wah … halunya Dinda nggak ada obat sama sekali.

"Gue nggak punya tujuan lain buat bawa dia ke mana. Tahu nggak, Langit kalau mabuk suka nyerocos yang bikin gue mikir berat."

"Maksudnya?" Alis kanan Dinda menukik. "Ini serius kenapa harus ke kost gue!? Horor tahu nggak, sih!?"

Ya gimana nggak horor!? Dinda dan Langit adalah dua manusia beda jenis kelamin. Dinda juga perempuan normal yang suka-suka saja diapelin–selama posisinya waras. Lah Langi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status