Share

Bab 48

“Nggak bilang pa-pa,” tukas Maharatu yang bangkit dari duduknya, meninggalkan Danendra sendirian.

Maharatu melangkah lebar-lebar menuju hotel. Bibirnya mengerucut.

“Dasar! semua lelaki itu sama saja. Diperlihatkan paha mulus, dada balon, dan tatapan genit sudah lupa semuanya,” gerutu Maharatu sepanjang jalan.

"Dada palsu saja dipamerkan. Apa aku juga harus memompa milikku agar sebesar punya Paula." Maharatu menunduk, melihat miliknya yang tidak sebesar milik Paula.

Kilasan ingatannya kembali saat Paula yang memakai dress pantai di atas paha dengan belahan dada rendah terang-terangan menggoda Danendra.

Sementara Danendra yang ditinggal Maharatu masih linglung. Dia tidak mengerti kenapa Maharatu marah padanya hingga berlalu begitu saja. Dia merasa tidak melakukan kesalahan apa pun. Tapi, kenapa Maharatu marah padanya.

"Apa dia sedang PMS?" gumam Danendra yang terus menatap punggung Maharatu yang semakin menjauh.

***

Maharatu menatap pantulan wajahnya di cermin.

“Haish … si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status