Share

Bab 67

“Kalian sudah baikan?” tanya Sasa saat masuk ke dalam mobil.

Sasa bicara begitu karena melihat Maharatu dan Danendra saling melempar canda.

“Memangnya kapan kami bertengkar?!” ujar Maharatu.

“Kalau tidak bertengkar kenapa kemarin diem-dieman?” selidik Sasa.

Maharatu mencubit dua pipi Sasa dengan gemas. “Kemarin kami sama-sama masih capek, pulang dari Bali harus langsung kerja, dan itu juga gara-gara kamu yang tidak memberi kami kesempatan untuk istirahat sejenak, iya, ‘kan, Ndra?”

“Benar sekali itu. Sasa ini memang cocok jadi kompeni,” canda Danendra menimpali.

“Oiya?!” Sasa bersedep dada dengan mata yang mendelik. Seolah sulit untuk percaya pada perkataan Maharatu dan Danendra.

Danendra dan Maharatu saling lirik dari kaca spion. Mereka harus bermain rapi agar Sasa tidak mencurigai hubungan keduanya.

“Tentu saja, apalagi kami sempat main petak umpet di Bali,” ujar Danendra yang sengaja memantik rasa penasaran Sasa pada hal lain.

“Petak umpet, kenapa?”

Danendra tersenyum samar, umpa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status