Share

Pertemuan dengan Opa Regan

Pukul 6 malam Regan sudah bersiap mengganti pakaian dengan lebih karena akan bertemu dengan keluarga besarnya. Disisi lain Regan juga sudah mengirim gaun untuk Shafa pakai malam ini.

Dirumah sederhana milik Shafa.

"Bu, Shafa nanty akan telat karena temen  ngajak makan malam."

"Oh ya, nanti dia jemput atau-" ucap ibunya terputus dan disambung dengan kata Shafa

"Nanty dia jemput Shafa bu, nanty Shafa belikan apa bu."

"Nggak usah beli apa-apa yang penting pulang selamat itu aja, sekarang berdandanlah sebentar lagi jam 7."

"Baik bu."

Shafa bergegas mengganti pakaiannya dan sedikit memoles wajahnya tapa perlu banyak riasan aura cantiknya sudah terpancar.

Setelah 15 menit Shafa turun dqn ibunya melongo melihat putriñya begitu cantik malam ini.

"Shafa, kqmu cantik sekali pakai gaun itu. Gaunnya mahal ya."

"Ini dipinjemin temenku bu."

Tiba-tiba terdengar bunyi klakson mobil didepan rumahnya.

"Bu, sepertinya temen Shafa sudah datang.  Assalamulaikum.

"Waalaikumsalam."

Shafa keluar dari rumah dan menemui tuan muda sesuai perjanjian. Saat Regan turun mobil dia terpesona dengan kecantikan Shafa tanpa kacamata biasa dia pakai.

"Cantik." Itulah kata dapam hati disematkan pada Shafa. Dan ia sadar merutuki dirinya sendiri bisa-bisanya terpesona sama perempuan itu.

"Come on." Ajak Regan dan membukakan pintu untuk  Shafa

Sepanjang perjalanan hanya keheningan yang tersa dimobil itu, sesekali mereka saling curi pandang tanpa disadari.

Dan akhirnya mobil sport milik Regan masuk halaman rumah bak istana dikawasan elit. 

"Selamat malam tuan muda, silahkan." Ucap salah satu penjaga rumah

"Malam opa."

"Malam anak nakal."

"Aish, opa itu kenapa nyebutin Regan begitu."

"Kamu kan emang nakal tak pernah tengok opoa, dan sekarang kerumah utama pulang-pulang bawa anak gadis orang. Menyebalkan kau Regan." Ucap opa willi

"Maaf opa, kan tahu sendiri Regan sibuklah."

"Oh ya siapa gadis sebelahmu itu, kenapa nggak dikenalin sih."

"Oh ini Shafa calon istriku opa, gimana."

Opa willi terlihat mengamati dari ataa sampai bawah Shafa.

"Tak buruk, pinter banget kamu pilih pasangan." Ucap opa willi

"Iya dunk opa, kita nggak disuruh duduk nih capek tahu berdiri terus."

"Oh ya maaf biasa opa kan udah pikun. Hhee."

"Ayo shafa duduklah." Ucap opanya

"Makasih opa."

"Oh ya kamu kerja atau kuliah."

"Saya kerja di  perusahaan Maxton grup opa sebagai sekretaris."

"Oh kamu jadi bekerja di perusahaan opa, presdirnya itu anak saya papanya Regan."

"Oh begitu ya opa sungguh kebetulan sekali."

"Eits, tapi bukannya kamu kerja jadi makeup artis ya."

"Itu hanya sampingan saja sayang, karena itu hobiku mendandani orang."

"Aish bisa-bisanya acting juga dia." Ucap batin Regan dan terlihat senyum

"Oh ya opa, mana papa dan mama."

"Opa lupa kalau mereka tadi pagi berangkat ke paris."

"Apa! Berapa lama opa."

"Nggak tahu soal itu Regan. Tanya sendiri sama orang tuamu."

"Bisa-bisanya mereka tak ada."

"Udahlah sekarang ayo makan opa udah laper, ayo Shafa."

"Iya opa."

Mereka akhirnya makan bareng dengan menu istimewa dengan chef terbaik. Sesekali Regan menoleh kearah Shafa dan opanya mepihat cinta Regan begitu besar untuk Shafa.

Setelah selesai acara makan malam mereka berbincang kembali diruang tamu.

"Regan besok kamu lamar kerumah shafa dan 3 hari kemudian kalian menikah."

"Apa!!" Ucap keduanya bersamaan

"Kompak banget kapian emang jodoh tak krmana."

"Ya udah terserah opa, sekarang Regan mau mengantar Shafa pulang."

"Ok, hati-hatilah Shafa."

"Iya opa permisi."

Regan pun mengantar Shafa sampai didepan rumah.

Dan mengucapkan "Thanks." Ucap Regan lalu meninggalkan rumah Shafa. Shafa kesal karena belum sempat mengucap kata apapun pria itu langsung prgi begitu saja.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status