Delon dan Regan sedang menuju pesta rekan bisnis di ballroom hotel bintang 5. Sesampainya disana banyak mata kagum akan ketampanaan kedua pria itu termasuk rekan bisnis bernama Rena. Diam-diam ia menyukai Regan meski sudah beristri.
"Tuh pangeran lo udah dateng Ren."
"Iya bener tampan sekali bukan."
"Dasar hahhaha."
"Ku pastikan malam ini dia jadi milikku."
"Kalau kamu bisa dapetin dia,gue kasih mobil keluaran terbaru gue."
"Siapa takut."
"Tapi sebaliknya jika kau kalah mobil kesayangan elo taruhannya."
"Ok deal." Rena dan temannya saling jabat tangan
Rena pun beraksi menuju tempat Delon dan Regan. Rena sengaja memakai gaun warna merah dengan bagian dada terbuka agar bisa menggoda Regan. Dari kejauhan Regan sudah merasakan hawa tak beres.
Sesekali Regan memberikan pesan hangat pada istrinya.
"Sayang, kalau ngantuk buruan tidur.,"
"Iya mas. Hati-hati nanty pulangnya."
"Iya sayang . Love you."
"Love you too."
Tiba-tiba Rena menghampiri Regan.
"Selamat malam tuan Regan dan tuan Delon."
"Malam."
"Mari bersulang tuan atas kerjasama kita."
Regan pun menerima pemberian dari Rena tanpa berfikir dahulu. Mereka bertiga bersulang.
"Cheerrss."
Rena tersenyum smirk dan berpamitan untuk menemui tamu yang lain.
Setelah beberapa menit badan Regan mulai bereaksi.
"Shit."
"Kenapa lo Re."
"Ayo buruan bawa gue pulang."
Rena yang melihat buru-buru membantu memapah Regan.
"Tolong jangan sentuh."
"Tapi anda seperti kurang sehat." Regan menepis tangan Rena
"Ayo buruan Del."
Regan dan Delon mempercepat langkah keluar dari tempat itu dan menuju apartementnya.
Sesampainya Regan mencari istrinya.
"Sayang."
Saat dikamar melihat istrinya sudah tidur Regan membangunkan.
"Mas sudah pulang."
"Iya ayo bantu mas."
"Kenapa mas."
"Mas dijebak rekan bisnis dia memasukkan minuman perangsang padaku."
"Hah. Ayo mas lakukanlah."
Akhirnya Regan sudah tak tahan mereka melakukan malam panas hingga beberapa kali.
Setelah mereka melakukan pergualatan panas akibat obat perangsang yang sengaja diberikan oleh rekan bisnis. Regan bernafas lega karena melakukan pada istrinya sendiri dan dia juga berharap janin tak kenapa-kenapa karena mereka melakukan agak ganas dan beberapa kali. Saat bangun Regan mengelus perut rata istrinya dan menegcup lembut. "Semoga kamu gak pa-pa ya sayang. Maafin Papa ya." Shafa menggeliat saat terasa perutnya disentuh suaminya. Ia terbangun dan senyum pertama melihat ketampanan suami. Cup "Morning my sweety." "Morning too." "Maafin Mas ya tadi malam melakukannya beberapa kali. Aku khawatir terjadi apa- apa sama calon anak kita. Nanty kita periksa ya sayang." "Iya mas. Sekarang mas nandi gih gantian Shafa." "Nggak bareng sayang." Jahil Regan "Nggak nanty berabe udah sana." "Iya." Regan segera mandi dan bergantian pakaian. hari ini ia akan kontro
Regan sudah marah sampai diubun-ubun gara-gara cewek tak tahu malu itu. Dia yakin itu perbuatan Rena rekan bisnis yang ambisius terhadapnya. Regan kini sudah mendapat info dari Delon tentang kejadian di pesta ia segera naik menuju ruangannya. Sesampainya sudah amplop tali coklat diatas meja. Regan mengambil amplop dan membukanya saat sedang mulai membaca ia mendengar ada ketokan. "Masuk." "Elo Del, ngapain pake ketok segala." "Gue takut ada orang lain disini." "Elo pikir gue bawa Shafa." "Mungkin." "Dasar." "Makasih atas kerja lo sob. Tar gue tf bonus lo." "Thanks brow. Gue balik kerja dulu." Regan mengangguk dan duduk dan melihat beberapa foto skandal dari Rena dia sudah berfikir memang wanita itu pelakunya. Regan sudah gatal ingin membalas pada wanita kurang ajar itu. Ditempat lain "Hahhaha. Hayo mana mobil elo Rena sayang." Ucap temen Rena "Shit! Dia benar s
Shafa berdoa agar suaminya segera menemukannya. Ia takut terjadi apa-apa dengan calon bayinya. Ditempat lain Regan dan Delon sudah sanapai diapartemen tempat Shafa diculik. Apartemen yang terlihat kumuh . Itu adalag apartemen yang terbengkalai ditinggal oleh pemiliknya. Regan dan Delon sudah menelpon polisi dan mengerahkan anak buah. "Ini ada signal kalung istri gue Del." "Itu kearah depan ayo." Regan berlari bersama Delon mengecek semua pintu. "Shafa." Sgafa yang tertidur dengan dusuk ia segera bangun melihat dari lobang kunci apartement. Dan sepintas terlihat Delon berlari melewati pintu nya. "Mas Re. Shafa disini."Shaf ateriak dan menggedor pintu dan membuat Regan dan Delon menoleh "Iya sayang tunggu kamu mundur ya biar kita dobrak." 1 2 3 Brakkkk "Mas."shafa memeluk erat Regan Tak berapa lama seorang wa
Setelah kejadian kemarin Regan semakin memperketat keamanan. Regan juga memilih tinggal sementara waktu di kediaman utama Maxton.Pagi ini keluarga Maxton mengadakan acara syukuran 4 bulanan kandungan Shafa. Shafa ikut serta berperan dalam acara tersebut."Sayang, kamu nggak boleh capek- capek ya. Inget ada baby disini."Regan mengelus perut buncit Shafa."Iya Daddy sayang." Shafa tersenyum suaminya makin hari makin posesif terhadapnya.Ia terkadang suja tertawa sendiri jika mengingat dulu suaminya sikap dinginjayak es baru mengatai nya betty lafea."Mas hati-hati ya.""Iya sayang mas cuma sebentar. Ih ya ibu kapan datengnya.""Mungkin bentar lagi dateng mas. Kan udah ada yang jemput Ibu.""Oh ya udah Mas pamit. Assalamualaikum.""Waalaikumsalam."Dan pukul 1 siang acara pun dimulai keluarga maxton. Semua hadirin mendoakan semoga sampe persalinan sehat semua.&
Pagi-pagi sicantik Shafa mendadak ingin mendengar suraa langsung dari penyanyi Nella karisma berjudul jaran goyang. Ia segera membangunkan suaminya."Mas, bangun.""Emm apa sayang.""aku pengen sesuatu.""Iya ngomong aja sayang.""Aku pengen Nella karisma mas.""Apa."seketika Regan bangun dan melek.Shafa tersenyum manis dan mengelus perutnya yang mulai buncit. Regan menghela nafas berat dan mengambil ponsel menghubungi Delon untuk segera dibawakan apa maunya istri. 20 menit kemudian wo datang kerumah keluarga Maxton membawa tenda panggung untuk penampilan Nella. Pihak yang berhubungan dengan Nella juga sudah dihubungi dan bersyukurnya mau meski dadakan."Mas udah mulai rame ya." Shafa bertepuk senang Regan menyunggingkan senyuman melirik istri cantiknya.Selalu terzenyum"Fa." Sapa Opa"Eh Opa." Menyalami Opa membuat Opa selalu bangga karena memiliki cucu menan
Regan, ayo bangunlah. Ini waktunya kamu pemotretan." Teriak sang manager artis "Berisik banget sih lo." Ucap Regan kesal "Eh liat jam berapa nih." "Busyett kenapa elo nggak bangunin gue dari tadi sih, geblek." Setelah 15 menit mandi, Regan menuju walk in closet miliknya. Ia tak tinggal dirumah orang tuanya karena ia males berurusan dengan papanya srlalu memojokkan untuk segera pergi dunia keartisan. "Yuk berangkat." "Ok." Mereka berdua melajukan mobil sport milik Regan menuju tempat pemotretan. 20 menit akhirnya sampai. "Maaf boss telat." Ucap sang manager artis "Ok, buruan ganti baju." Ucap sang fotografer Untung ganteng lo batin sang fotografer 15 menit selesai Regan juga sudah dimakeup tipis membuat ketampanan semakin terpancar didepan kamera. Regan memang terkenal tampan dan banyak cewek artis pada nempel tapi tak ia hiraukan. Seperti artis ini yang suk
Tengah malam Regan merasakan kelaparan. Ia segera turun dan melihat dilemari pendingin. "Bisa-bisanya gue lupa ngisi cemilan dan bahan makanan disini." Sambil mengacak rambutnya. Ia sekilas melihat jam dinding menunjukkqn jam 10 malam. Ia bergegas keluar dan segera mengambil hoodie dan dan masker untuk menuju supermarket. Tak lama mobil sport milik regan sampai didepan disupermarket. "Shit! Udah tutup lagi." "Gue cari dimana ya bahan makanan." Regan mikir tempat mana yang bisa dia kunjungi untuk belanja. Tok Tok Kaca mobil regan pun dibuka terlihat wanita cantik memakai kacamata menghampirinya. "Maaf tuan, anda menghalangi jalan." "Ok maaf." Regan menatap sekilas dari spion wanita yang menghampirinya ternyata sama dengan dilokasi syuting. "Kenapa kita bertemu lagi ya." gumam hati Regan. Tanpa pikir panjang Regan mengemudikan mobilnya menuju restauran siap saji. Tak menunggu la
Keesokan harinya, Regan bersiap menuju lokasi syuting seprti biasa. Dan didepan apartement sudah setia manager artisnya. Ceklek "Ayo boy." Regan nenggangguk dan menyerahkan kunci mobilnya. Kedua pemuda tampan itu meluncur kelokasi. Sesampainya Regan clengak clinguk liat situasi dan mencari seseorang itu. "Lo pasty cari cewek itu ya, dia belum dateng mungkin bentar." "Lama-lama elo jadi tukang ramal ya." Kini Regan sudah dimakeup dan berganty baju, pesonanya mampu mengikat seluruh crew syuting. "Eh kedip, elo hanya bayangan." Ucap mua "Ihhh ganggu aja, yang penting masih bisa nenonton indah ciptaan tuhan." Ucap crew Sorotan tajam Regan mampu meluluhkan yang ada didepannya. Dan saat Regan sudah berakting dengan kemampuannya bela diri. Setelah 1 jam syuting, Regan lelah dan mencoba istirahat sejenak tiba-tiba ada seseorang memanggilnya. "Tu- tuan." Ucap wanita Regan mencoba melihat siapa yang memanggilnya. "Oh elo. Kenapa." "Katanya saya suruh nemui tuan." "Nanty gue t